Ukuran Perusahaan Landasan Teori 1. Teori Agensi

19 menunjukkan bahwa perusahaan yang berumur lebih tua, memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih menyadari mengenai pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan suatu perusahaan.

2.1.6. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Menurut Indra 2011 Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat diukur melalui besar kecilnya total assetyang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Terdapat dua pendapat mengenai hal ini. Pertama, perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan besar, akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat daripada perusahaan yang termasuk kategori perusahaan kecil. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengawasan yang ketat dari investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh sistem pengendalian internal yang baik pada perusahaan besar, sehingga mempermudah auditor untuk menyelesaikan proses auditnya. Kedua, semakin besar perusahaan maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses audit. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya sampel audit yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus Universitas Sumatera Utara 20 dilaksanakan.Penelitian ini menggunakan log total aset yang dimiliki perusahaan sebagai ukuran perusahaan. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang lebih kecil.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam dari peneliti sebelumnya. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Astuti 2007 Variabel Independen: - Leverage - Ukuran Perusahaan - Struktur kepemilikan - Profitabilitas -

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 11

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 1

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 7

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 16

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 2

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 12

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 2

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 3

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 3 25

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 1