Uji Hipotesis Uji Analisis Regresi Berganda .1 Uji Asumsi Klasik

44 3 Jika Du Dw 4-Du maka tidak terjadi autokorelasi Non Autokorelasi. Tabel 4.5 digunakan untuk melihat nilai Durbin Watson yang didapat dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 20. Tabel DW menunjukkan bahwa dengan n = 40, K = 2, maka akan diperoleh nilai dl = 1.3908 dan du = 1.6000 dan 4-du = 4 – 1.6000 = 2.4000. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .471 a .222 .180 11.38599 2.091 a. Predictors: Constant, UMUR, PROFIT b. Dependent Variable: A.DELAY Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2016 Berdasarkan hasil pengujian Durbin-Watson dengan SPSS maka diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1.3908 2.091 2.4000 yang berarti berdasarkan kriteria Durbin-Watson hasil tersebut tidak terjadi autokorelasi.

4.1.2.2. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yakni profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit delay secara bersama-sama, yang ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 4.5 Uji Simultan Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1367.065 2 683.533 5.273 .010 b Residual 4796.710 37 129.641 Total 6163.775 39 a. Dependent Variable: A.DELAY b. Predictors: Constant, UMUR, PROFIT Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2016 Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa secara bersama- sama, seluruh variabel independen yaitu profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap audit delay. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 5.273 yang lebih besar dari nilai F tabel yaitu sebesar 3.24 dan nilai signifikansi 0.010 lebih kecil dari 0.05, sehingga disimpulkan bahwa profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay. b. Uji Parsial Uji-t Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh pada masing-masing variabel independen profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit delay. Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan dengan cara berdasarkan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan namun apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 atau 5 maka hipotesis ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara 46 Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Uji Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 64.239 4.593 13.985 .000 PROFIT -.017 .266 -.010 -.065 .949 UMUR .736 .232 .473 3.172 .003 a. Dependent Variable: A.DELAY Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2016 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung variabel profitabilitasadalah sebesar -0.065 1.685 dan nilai signifikansi 0.949 0.05 yang berarti profitabilitas berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap audit delay. Berdasarkan Tabel 4.6 juga dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung variabel umur perusahaan adalah 3.172 1.685 dan nilai signifikansi 0.003 0.05 yang berarti bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay. Tabel 4.6 juga menunjukkan mengenai model regresi berganda yang digunakan, yaitu: Y = 64.239 – 0.017X1 + 0.736X2 + e Nilai 64.239 menunjukkan bahwa apabila nilai profitabilitas dan umur perusahaan adalah konstan, maka rata-rata audit delay perusahaan adalah 64.239 hari, kemudian nilai -0.017 menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas perusahaan sebanyak 1 satuan akan menurunkan audit delay sebanyak 0.017 satuan, kemudian 0.736 Universitas Sumatera Utara 47 menunjukkan bahwa apabila umur perusahaan meningkat sebanyak 1 satuan maka akan meningkatkan audit delay sebanyak 0.736 satuan. c. Uji Koefisien Determinasi Uji R Uji koefisien determinasi R 2 ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan model menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Koefisien determinasi R 2 dinyatakan dalam persentase. Nilai yang mendeakati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi R 2 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Uji R Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .471 a .222 .180 11.38599 2.091 a. Predictors: Constant, UMUR, PROFIT b. Dependent Variable: A.DELAY Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2016 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan koefisien korelasi R dan koefisien determinasi R 2 . Nilai R menunjukkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Dari hasil olah data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.471 atau sebesar 41.7 artinya hubungan antara variabel profitabilitas dan umur perusahaan dengan audit delay adalah cukup erat. Berdasarkan tabel diatas ditunjukkan nilai R 2 . Dari hasil perhitungan nilai R 2 sebesar 0.222 atau sebesar 22.2 artinya 22.2 Universitas Sumatera Utara 48 variabel audit delay dipengaruhi oleh profitabilitas dan umur perusahaan. 4.1.3. Uji Analisis Regresi I dengan Variabel Moderasi 4.1.3.1. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 11

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 1

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 7

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 16

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 2

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 12

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 2

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 3

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 3 25

Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun

0 0 1