Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory style. Definisi Operasional

26

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu yang dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan satu kelompok atau lebih dalam satu variabel Purwanto, 2008.

3.1. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory style.

3.2. Definisi Operasional

Explanatory style adalah sebuah cara yang digunakan oleh individu dalam menjelaskan kejadian didalam hidupnya berdasarkan tiga dimensi, yaitu konsistensi penyebab suatu kejadian terjadi personalitation, konsistensi waktu permanence, dan konsistensi dampak dari kejadian yang dialami pervasiveness yang diukur dengan ASQ Atributional Style Questionaire. Hasil dari alat ukur diakumulasikan jumlah dari masing-masing dimensi dan kemudian dilihat kategori dari masing-masing dimensi dengan melihat nilai mean dari masing- masing dimensi; apabila skor mean lebih tinggi dari 4 akan masuk dalam kategori tinggi; apabila skor mean lebih kecil dari 4 akan masuk dalam kategori rendah; apabila skor mean adalah 4 maka akan masuk dalam kategori diantara atau dengan kata lain tidak dapat dikatakan tinggi ataupun rendah. Adapun ketiga dimensi dari explanatory style dijelaskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 27 a. Dimensi personalitation, yaitu kecenderungan individu dalam menjelaskan sebab suatu kejadian apakah disebabkan oleh dirinya sendiri atau dikarenakan oleh orang-orang diluar dirinya atau kejadian lain. Kategori tinggi dalam dimensi personalitation disebut sebagai internal. Sebaliknya jika individu berada dalam kategori rendah dalam dimensi personalitation disebut sebagai external. b. Dimensi permanence, yaitu kecenderungan individu dalam menjelaskan sebab suatu kejadian tersebut apakah akan selalu terjadi atau terjadi pada saat itu saja. Kategori tinggi dalam dimensi permanence disebut sebagai stable. Sebaliknya kategori rendah dalam dimensi permanence disebut sebagai unstable. c. Dimensi pervasiveness, yaitu kecenderungan individu dalam menjelaskan dampak dari suatu kejadian, apakah akan berdampak ke semua aspek kehidupannya atau hanya pada satu aspek kehidupan saja. Kategori tinggi dalam dimensi pervasiveness disebut sebagai global. Sebaliknya kategori rendah dalam dimensi pervasiveness disebut sebagai limitedspesific. Individu yang disebut sebagai optimistic explanatory style haruslah memenuhi kriteria: pada good event memiliki karakteristik internal, stable, dan global serta pada bad event memiliki karakteristik external, unstable, dan limited. Individu yang disebut sebagai pessimistic explanatory style haruslah memenuhi kriteria: pada good event memiliki karakteristik external, unstable, dan limited serta pada bad event memiliki karakteristik internal, stable, dan global. Universitas Sumatera Utara 28 3.3. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 3.3.1. Populasi