Fungsi Produksi Satu Input Variabel Faktor-faktor Produksi 1. Tanah

hubungan antar variabel penjelas. Secara matetematis, hubungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Y = f X 1,..... Dengan fungsi produksi sepertti di maka hubungan Y dan X dapat diketahui dan sekaligus hubungan X 1,.... lainnya juga dapat diketahui.

a. Fungsi Produksi Satu Input Variabel

Fungsi produksi dengan satu input dapat ditunjukkan melalui grafik dua dimensi. Untuk penyederhanaannya dapat diasumsikan bahwa salah satu input adalah konstan dalam jangka pendek Suharti, T., 2003: 78. Apabila input tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi berarti pembahasan bertumpu pada kemampuan kerja dalam menciptakan jumlah produksi total physical productivity of laborTPP L atau acapkali disingkat TP, produksi margin MP, rata-rata produksi AP dan sampai kepada laba maksimum Nasution, S. H., 2007: 57. Dalam analisis produksi dengan satu input variable diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja mL dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel: Q = f L Fungsi produksi dengan satu input variabel tunduk terhadap hukum “the law of diminishi ng return” yang menyatakan bahwa satu macam input labor penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan Universitas Sumatera Utara menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun.

b. Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

Apabila dua input yang digunakan dalam proses produksi menjadi variabel semua, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan isoquant dan isocost. a. Isoquant Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama Suharti, T., 2003: 83. Isoquant mempunyai ciri-ciri yang sama dengan indifference curve dalam analisis perilaku konsumennya, yaitu Suharti, T., 2003: 83 : 1. Turun dari kiri atas ke kanan bawah 2. Cembung ke arah titik origin 3. Tidak saling berpotongan 4. Apabila jumlah output yang lebih banyak, artinya perubahan produksi digambarkan dengan pergeseran isoquant. Slope L K     = MRTS = K L MP MP Marginal Rate of Technical Substitution MRTS Adalah suatu pernyataan yang mengungkapkan penurunanberkurangnya penggunaan sesuatu input kapital di satu sisi pada sumbu vertikal dan diganti dengan penambahan input lain tenaga kerja dengan tingkat produksi yang sama Nasution, S. H., 2007; 65. Secara matematis dapat dituangkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara MRTS = L K MP MP K L     b. Isocost Isocost adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input yang berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama. Suharti, T., 2003; 87. Kurva Isocost menjelaskan bahwa semakin dekat dengan titik origin, berarti semakin kecil pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh produsen dan sebaliknya, semakin jauh dari titik origin maka semakin besar pengeluaran produsen.

2.4.7 Beberapa Bentuk Fungsi Produksi

Fokus pengembangan fungsi produksi berakar dari penelitian-penelitian tentang bentuk isoquant Wirasasmita, Y., 1991. Bentuk isoquant menggambarkan subtitusi faktor-faktor produksi. Terdapat dua bentuk isoquant yang ekstrim, yang dapat diungkapkan, yakni isoquant yang menggambarkan adanya subtitusi sempurna antar faktor produksi dan isoquant yang menggambarkan tidak adanya subtitusi sama sekali antar faktor produksi. Berangkat dari pemikiran inilah maka hanya dikemukan tiga bentuk fungsi produksi, yaitu Suharti, T., 2003; 103, yaitu: 1. Fungsi produksi Leontief diperkenalkan oleh Wasilly Leontief 2. Fungsi produksi Cobb Douglas 3. Fungsi produksi CES Universitas Sumatera Utara

2.4.8 Fungsi Produksi Cobb Douglas

Fungsi produksi ini menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Cobb, C. W. dan Douglas, P. H. Pada tahun 1928 melaui artikelnya yang berjudul “A Theory of Production” Suharti, T., 2003; 104. Secara matematis fungsi produksi Cobb Douglas dapat ditulis dengan persamaan: Q = A K α L β Dimana: Q = Output K = Input modal L = Input tenaga kerja A = Parameter efisiensikoefisien teknologi α = Elastisitas input modal β = Elastisitas input tenaga kerja Fungsi produksi Cobb Douglas dapat diperoleh dengan membuat linear persamaan sehingga menjadi: LnQ = LnA + αLnK + βLnL + ε Dengan meregres persamaan di atas maka secara mudah akan diperoleh parameter efisiensi A dan elastisitas inputnya. Salah satu kemudahan fungsi produksi Cobb Douglas adalah secara mudah dapat dibuat linear sehingga memudahkan untuk mendapatkannya. Dalam fungsi produksi Cobb Douglas ini, penjumlahan elastisitas subtitusi menggambarkan return of scale. Artinya apabila α + β = 1 berarti constan return to scale, bila α + β 1 berarti decresing return to scale dan apabila α + β 1 berarti Universitas Sumatera Utara proses produksi berada dalam keadaan increasing return to scale. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut: Fungsi produksi Cobb Douglas: Q = A K α L β Apabila input dinaikkan dua kali lipat maka: Q 2 = A 2K 1 α . 2L 1 β = A2 α K 1 α . 2 β L 1 β = 2 α+ β AK 1 α . L 1 β = 2 α+ β Q 1 Jadi, bila α + β = 1, maka Q 2 = 2 Q 1 , berlaku constant return to scale bila α + β 1, maka Q 2 2 Q 1 , berlaku increasing return to scale bila α + β 1, maka Q 2 2 Q 1 , berlaku decreasing return to scale Dalam fungsi produksi Cobb Douglas asli berlaku constant return to scale Nicholson,1995 : 332, sehingga dapat mengilustrasikan secara mudah perubahan output sebagai akibat perubahan input. Apabila input baik K maupun L naik sebesar 2 dua kali maka output akan naik sebesar 2 dua kali pula. Karena dalam fungsi Cobb Douglas berlaku constant return to scale maka akan membawa konsekuensi bahwa subtitusi antar faktor-faktor produksinya adalah subtitusi sempurna, artinya satu input L tenaga kerja dapat digantikan dengan satu unit K modal. Dengan demikian, fungsi produksi Cobb Douglas mempunyai bentuk isoquant linear. Universitas Sumatera Utara

2.5 Faktor-faktor Produksi 1. Tanah

Tanah merupakan bagian lapisan kulit bumi terluar yang tersusun dari bahan mineral dan bahan-bahan organic. Dipengaruhi oleh bahan induk, iklim, bentuk wilayah dan mikro organism. Unsur pembentuk terdiri dari mineral 45, udara 25, air 25 dan bahan organik 5 Indriani, 1993; 1 Tanah sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabrik hasil- hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil produksi keluar. Dalam pertanian, terutama di Negara kita, faktor produksi tanah Mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya Mubyarto, 1984; 76. Tanah adalah faktor produksi yang tahan lama sehingga biasanya tidak diadakan depresiasi atau penyusutan. Bahkan dengan perkembangan penduduk nilai tanah selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tetapi dalam pertanian tanah yang dikerjakan terus-menerus akan berkurang pula tingkat kesuburannya. Untuk mempertahankan kesuburan tanah petani harus mengadakan rotasi tanaman dan usaha-usaha konservasi tanah lainnya Mubyarto, 1984; 88. Menurut Mubyarto 1984: 88, Unsur-unsur sosial ekonomi yang melekat pada tanah dan memiliki peranan dalam pengelolaan usaha tani cukup beragam, diantaranya adalah: 1. Kekuatan dan kemampuan potensil dan aktual dari tanah 2. Kapasitas ekonomis, efisiensi ekonomis dan keunggulan bersaing dari tanah Universitas Sumatera Utara 3. Produktivitas tanah, yang dimaksud dengan produktivitas tanah adalah jumlah hasil total yang diperoleh dari satu kesatuan bidang tanah satu hektar selama satu tahun dihitung dengan uang 4. Nilai sosial ekonomis dari tanah, bagi sebuah perusahaan lahan atau tanah memiliki peranan penting terutama sebagai tempat pendirian perusahaan dan pabrik-pabrik yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu bagi perusahaan tertentu tanah dapat dijadikan sebagai sumber bahan baku, misalnya melalui pemberdayaan lahan yang dapat mendukung penyediaan bahan baku yang dibutuhkan sekaligus akan mengurangi biaya produksi.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja sering disebut tenaga manusia muthlak dibutuhkan jika ingin menghasilkan sebuah produk. Tenaga kerja yang tersedia biasanya digunakan untuk mengoperasikan serta mengendalikan mesinperalatan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk kasus tenaga kerja ini terutama tidak dipandang dari kuantitas jumlah, tetapi juga mutu kualitas yang sangat mempengaruhi kenerja perusahaan yang bersangkutan Mubyarto, 1984:104. Dengan adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih maka dipastikan kesalahan-kesalahan fatal yang merugikan dan membahayakan akan dapat dicegah. Dalam hal ini perusahaan sangat mengharapkan tenaga kerja yang benar- benar berpengalaman serta memiliki keahlian yang tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi besar terutama terhadap peningkatan produksi perusahaan. Selain keahlian dan kejujuran, kedisplinan juga hal yang sangat dibutuhkan dari seorang tenaga kerja Mubyarto, 1984:104. Universitas Sumatera Utara Tenaga kerja dalam pertnian di Indonesia dibedakan ke dalam persoalan tenaga kerja dalam usaha tani kecil-kecilan usaha tani rakyat dan persoalan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian yang besar-besaran yaitu perkebunan, kehutanan, peternakan dan sebagainya. Petani yang memiliki lahan yang tidak luas tidak membutuhkan tenaga kerja dari luar dan sebaliknya Mubyarto, 1984:104.

3. Modal

Pengertian modal adalah barang dan jasa yang bersama-sama dengan faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Barang-barang pertanian yang termasuk barang modal modal dapat berupa uang, ternak, pupuk, bibit, cangkul, investasi dalam mesin dan lain-lain. Biasanya semakin besar dan semakin baik kualitas modal yang dimiliki maka akan sangat mendukung terhadap peningkatan poduksi yang dihasilkan Mubyarto, 1984: 91.

4. Manajemen Skill

Menurut Mubyarto 1984: 92, Manajemen berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota serta penggunaan sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan. Dari uraian di atas maka faktor produksi ini tidak kalah penting disbanding faktor produksi lain. Perlu diketahui ada 3 alasan manajemen ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan, yakni: 1. Untuk mencapai tujuan perusahaan 2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Universitas Sumatera Utara

2.6 Biaya Produksi