ini berarti kenaikan penggunaan tenaga kerja sebesar 5 akan dapat meningkatkan hasil produksi CPO sebesar 193 ton, ceteris paribus.
c. Modal memiliki pengaruh yang positif terhadap produksi CPO pada PT.
Socfin Indonesia Medan dengan koefisien X
3
sebesar 2.411338. Hal ini berarti kenaikan penggunaan pupuk sebesar 5 akan dapat meningkatkan
hasil produksi CPO sebesar 24 ton, ceteris paribus.
4.8 Test Goodness of Fit 4.8.1 Koefisien Determinasi R-square
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar persentase variabel independen terhadap variabel dependen yang dijelaskan secara bersama-
sama. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0.512861. Artinya secara bersama-sama variabel X
1
luas lahan, X
2
tenaga kerja, dan X
3
modal memberikan variasi penjelasan sebesar 51,28 terhadap jumlah produksi CPO. Sedangkan 48,72 lainnya akan dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.
4.8.2 Uji t-statistik
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang ada, yakni luas lahan, tenaga kerja dan pupuk mampu secara parsial mempengaruhi
jumlah produksi CPO di PT. Socfin Indonesia Medan selama kurun waktu 2008- 2012.
Universitas Sumatera Utara
a.
Variabel X
1
luas lahan
Hipotesis: H : bi = 0
H
a
: bi 0 Kriteria pengambilan keputusan:
1 :
Ho
H diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel independen t-hitung t-tabel
2 :
Ha
H
a
diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel independen t-hitung
t-tabel Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui t-hitung 3.31
α = 10, df = n-k-1 df = 20-3-1 = 16
maka t-tabel = 1.746 Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui bahwa nilai luas lahan X1
signifikan p ada α 5 dengan t-hitung t-tabel 3.31 1.746.
Dengan demikian H
a
diterima, artinya variabel luas lahan X1 berpengaruh nyata terhadap variabel Y hasil produksi CPO pada tingkat
kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Ha diterima Ha diterima
Ho diterima
O
-1.746 1.746
3.31
Gambar 4.1 uji t-statistik luas lahan
b.
Variabel X
2
tenaga kerja
Hipotesis: H : bi = 0
H
a
: bi 0 Kriteria pengambilan keputusan:
1 :
Ho
H diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel independen t-hitung t-tabels
2 :
Ha
H
a
diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel independen t-hitung
t-tabel Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui t-hitung 1.78
α = 5, df = n-k-1 df = 20-3-1 = 16
maka t-tabel = 1.746 Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui bahwa nilai tenaga kerja X2
signifikan pada α 5 dengan t-hitung t-tabel 1.78 1.746.
Universitas Sumatera Utara
Ha diterima Ha diterima
Ho diterima
O
Dengan demikian H
a
diterima, artinya variabel tenaga kerja X2 berpengaruh nyata terhadap variabel Y hasil produksi CPO pada tingkat
kepercayaan 95.
-1,746 1.746
1.78
Gambar 4.2 uji t-statistik tenaga kerja
c.
Variabel X
3
modal
Hipotesis: H : bi = 0
H
a
: bi 0 Kriteria pengambilan keputusan:
1 :
Ho
H diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel independen t-hitung t-tabel
2 :
Ha
H
a
diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel independen t-hitung
t-tabel Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui t-hitung 0.63
α = 5, df = n-k-1 df = 20-3-1 = 16
maka t-tabel = 1.746 Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui bahwa nilai modal X3
signifikan pada α 5 dengan t-hitung t-tabel 0.63 1.746.
Universitas Sumatera Utara
Ha diterima Ha diterima
Ho diterima
O
Dengan demikian H
a
ditolak, artinya variabel modal X3 tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y hasil produksi CPO pada tingkat
kepercayaan 95.
-1.746 0.63
1.746
Gambar 4.3 uji t-statistik pupuk
4.8.3 Uji F-statistik