termasuk barang modal. Barang modal dapat berupa uang, ternak, pupuk, bibit, cangkul dan investasi dalam mesin Mubyarto, 1984: 91.
Pemupukan merupakan 70 modal bagi perusahaan perkebunan sebagai penunjang keberlangsungannya proses produksi. Pemupukan adalah kegiatan
yang memberikan beberapa unsur hara kepada tanaman yang membutuhkannya didasarkan pada ukuran tanaman, pertumbuhan tanaman dan kesediaan unsur hara
dalam tanah. Pemupukan merupakan salah satu faktor yang menentukan dari seluruh kegiatan pemeliharaan tanaman untuk mendapatkan pertumbuhan
tanaman yang optimal, pada akhirnya memberikan produktivitas yang sesuai pada potensinya Socfin, 2008: 229.
Untuk mencapai sasaran produksitvitas yang sesuai dengan potensinya, pemupukan dilakukan pada setiap tahapan mulai pre nursery, main nursery,
tanaman ulang, tanaman baru menghasilkan TBM, tanaman menghasilkan TM harus terlaksana dengan baik. Pelaksanaan pemupukan akan berjalan dengan baik
apabila dikelola dengan tata cara yang baik oleh semua lapisan yang bersangkutan.
Pengawasan pemupukan ditujukan pada empat faktor yang menentukan efektivitas dan efisiensi pemupukan yaitu dosis pupuk yang tepat, jenis pupuk
yang sesuai, waktu pemupukan yang tepat waktu dan letak sebar pupuk yang diberikan.
4.4.1 Jenis Pupuk dan Dosis Pupuk
Jenis dan dosis pupuk pemupukan tercantum secara lengkap dalam rekomendasi pemupukan pada tahun 2004, pupuk yang digunakan adalah Urea,
Universitas Sumatera Utara
Rock Phosphate RP, Muriate of Potash MoP, KieseriteDolomite dan HGF- Borat.
Dolomite digunakan sebagai sumber unsur Mg pada tanaman umur 15 tahun, sedangkan Kieserite khusus untuk tanaman 15 tahun. Untuk kebuthan
unsur Nitrogen N maka pada umumnya digunakan Urea atau Zeiziber of Amonia ZA, dimana diberikan pada tanaman 8 tahun. Pupuk ditabur merata
dalam piringan mulai dari radius 0,5 meter dari pohon sampai ke pinggir piringan sedangkan pada tanaman yang berumur 8 tahun, pupuk ditabur mulai 1 meter
dari pohon sampai ke pinggir piringan. Untuk kebutuhan unsur hara Phosphate P maka digunakan RP, CIRP,
TSP atau SP 36 dimana tanaman penutup berupa kacangan, pupuk RP ditebar merata dalam gawangan mulai dari pinggir piringan sedangkan untuk tanaman
yang tidak berpenutup memakai pupuk TSP, SP36 ditebar merata melingkar di dalam piringan, mulai dari pinggir piringan ke arah kelapa sawit.
Untuk kebutuhan unsur Kalium K maka pada umumnya digunakan pupuk MoP yang ditabur sekeliling pohon dalam piringan mulai 1 meter dari
pohon sampai 2,75 meter atau 50-70 Cm dari luar piringan pada tanaman yang lebih tua dari 8 tahuun dapat diperluas sampai 3 meter pangkal pohon.
Sedangkan unuk kebutuhan unsur Boron B maka pada umumnya digunakan HGK-Borat, yang mana jika dosis berpohon kurang dari 50
grampohon ditabur diketiak pelepah. Sedangkan jika dosis lebih dari 50 gram, pupuk ditabur disekeliling pohon merata dekat pohon.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Jumlah Modal dalam Ton PT. Socfin Indonesia Medan 2008-2012
Tahun Triwulan
Pupuk Ton 2008
I 13453.54785
II 16443.22513
III 15662.4710
IV 12814.7490
2009 I
10467.81585 II
12793.99715 III
11571.38125 IV
9467.49375 2010
I 12528.62370
II 15312.76230
III 15925.63830
IV 13030.06770
2011 I
13238.16435 II
16179.97865 III
15397.81210 IV
13858.13089 2012
I 16056.60390
II 19624.73810
III 14218.19850
IV 11633.07150
Sumber : PT. Socfin Indonesia Medan
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Produksi CPO