Luas Lahan Tenaga Kerja

4.2 Luas Lahan

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa luas lahan tidak bisa terlepas dari sebuah perusahaan untuk melaksanakan operasinya terutama ditinjau dari tingkat kesuburannya. Namun, yang paling utama dianalisis adalah mengenai luasnya yang sangat berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan. Kebun-kebun yang dikelola PT. Socfin Indonesia Medan berjumlah 16 kebun dengan luas areal seluruhnya adalah 48 091.04 Ha. Tanaman kelapa sawit dibagi menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut: 1. Tanaman menghasilkan TM, dimana tanaman ini terbagi lagi menjadi 5 kategori, yaitu sebagai berikut: a. Tanaman Muda : Usia 4-8 Tahun b. Tanaman Remaja : Usia 9-13 Tahun c. Tanaman Dewasa : Usia 14-20 Tahun d. Tanaman Tua : Usia 21-24 Tahun e. Tanaman Renta : Usia 24 Tahun 2. Tanaman Belum Menghasilkan TBM Yang tergolong TBM adalah tanaman yang berusia 0-3 tahun. Pada dasarnya tanaman ini adalah hasil peremajaan dari tanaman renta yang sudah tidak layak berproduksi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Luas Areal Panen Tanaman menghasilkan TM PT. Socfin Indonesia Medan 2008-2012 Tahun Triwulan Luas Lahan Ha 2008 I 72330.00 II 71587.13 III 71358.24 IV 70978.03 2009 I 68336.93 II 70682.94 III 71457.76 IV 71247.09 2010 I 70364.56 II 70439.78 III 70422.33 IV 70367.38 2011 I 67873.38 II 67937.00 III 68657.52 IV 69003.73 2012 I 71587.38 II 71587.13 III 71686.19 IV 72003.69 Sumber : PT. Socfin Indonesia Medan Universitas Sumatera Utara

4.3 Tenaga Kerja

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa tenaga kerja labour tidak bisa terlepas dari sebuah perusahaan. Demikian pula dengan PT.Socfin Indonesia yang memiliki ribuan tenaga kerja untuk melaksanakan operasinya. PT. Socfin Indonesia Medan di dalam menjalankan aktivitas produksinya mempunyai tenaga kerja karyawan di 16 kebun. Berikut data tenaga kerja PT. Socfin Indonesia Medan yang langsung berfungsi dan ikut serta langsung dalam proses produksi kelapa sawit atau yang biasa disebut karyawan kebun. Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Kerja PT. Socfin Indonesia Medan 2008-2012 Tahun Triwulan Tenaga Kerja Orang 2008 I 24870 II 24774 III 24870 IV 24673 2009 I 24153 II 24486 III 24518 IV 24694 2010 I 24315 II 24982 III 25576 IV 25772 Universitas Sumatera Utara 2011 I 26837 II 26839 III 26803 IV 26768 2012 I 26756 II 26758 III 26758 IV 26758 PT. Socfin Indonesia 2013 Pekerja di perkebunan PT. Socfin Indonesia memiliki 6 hari kerja setiap minggunya dengan total jam kerja 40 jam minggu yang terdiri dari jam kerja tiap harinya untuk 1 HK yaitu 7 jam hari, kecuali hari Jumat yaitu 5 jam hari. Waktu kerja setiap harinya adalah pukul 06.30-14.00 dengan waktu istirahat pukul 09.00-09.30,sedangkan untuk hari Jumat waktu kerjanya adalah pukul 11.30- 12.00 dengan waktu istirahat pukul 09.00-09.30. Sistem pembayaran dan jumlah upah pekerja di perkebunan PT. Socfin Indonesia berbeda-beda pada setiap jabatan pekerja. Pekerja staf menerima upah pada akhir bulan setiap bulannya, sedangkan untuk pekerja non staf menerima upah dua kali dalam setiap bulan, yaitu upahan besar tanggal 5 tiap bulannya dan upahan kecil tanggal 19 tiap bulannya. Selain itu, pekerja staf maupun non staf mendapatkan bonus setiap bulannya. Untuk upah yang dibayarkan, upah pekerja staf perkebunan sepenuhnya ditentukan oleh Payroll Department PT. Socfin Indonesia, sedangkan untuk pekerja non staf pembayaran upah berbeda- Universitas Sumatera Utara beda tergantung pada tingkat golongannya. Perbedaan terletak pada jumlh upah dan tunjangan yang ditetapkan oleh PT. Socfin Indonesia. Mandor Pegawai : 1. Mendapatkan upah terendah golongan I1 sebesar Rp 1 287 000,00 bulan dan mendapatkan upah tertinggi golongan VIII10 sebesar Rp 2 689 400,00 bulan ditambah dengan premi apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan perusahaan, 2. Mendapatkan tunjangan beras, 3. Mendapat fasilitas rumah dan listrik, 4. Mendapat tunjangan JAMSOSTEK dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit. Karyawan Harian Tetap: 1. Upah minimal per bulan dihitung sesuai dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1 210 000,00 bulan ditambah dengan premi apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan perusahaan, 2. Mendapatkan tunjangan beras, 3. Mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, 4. Mendapat tunjangan JAMSOSTEK dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit.

4.4. Modal