Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

68

4.4.2 Uji Asumsi Klasik

Mengingat data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menguji ketepatan model perlu dilakukan suatu pengujian dan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Dengan dilakukannya pengujian ini maka diharapkan agar model regresi yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan.

4.4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan mempergunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test. Hipotesis yang diuji adalah: Ho = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H1 = Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. Kriteria uji: Jika signifikan ya ng diperoleh α, maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Jika signifikan yang diperoleh α, maka sampel bukan berasal dari populasi berdistribusi normal. Pada taraf signifikan uji adalah α = 0,05. Berikut ini ditampilkan tabel Output SPSS uji normalitas dari masing- masing variabel, pada tabel 4.7 69 Tabel 4.7 Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CG SM SKM PD Normal Parameter Mean Std Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp.Sig. 2-tailed 10 185.9720 78.68488 .087 .087 -.053 .783 .572 10 124.2120 51.72288 .055 .055 -.041 .496 .966 10 143.3970 88.29667 .091 .063 -.091 .823 .508 10 242.0850 337.26960 .067 .067 -.042 .602 .862 a = Test distribution is Normal. b = Calculated from data. Sumber : data diolah peneliti, 2014 Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat diuraikan hasil pengujian normalitas dari masing-masing variabel : 1 Pengujian normalitas terhadap data pembayaran dividen PD diperolah K-Z = 0,602 dengan Asymp. Sig 2-tailed = 0,862. Karena Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pembayaran dividen adalah normal. 2 Pengujian normalitas terhadap data corporate governance CG diperolah K-Z = 0,783 dengan Asymp. Sig 2-tailed = 0,572. Karena Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data corporate governance adalah normal. 3 Pengujian normalitas terhadap data struktur modal SM diperolah KZ = 0,496 dengan Asymp. Sig 2-tailed = 0,966. Karena Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data sikap struktur modal adalah normal. 4 Pengujian normalitas terhadap data struktur kepemilikan manajerial SKM diperolah K-Z = 0,823 dengan Asymp. Sig 2-tailed = 0,508. Karena Asymp. 70 Sig 2- tailed 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data struktur kepemilikan adalah normal. Dari grafik hasil pengujian normalitas melalui histrogram terlihat bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan ataupun ke kiri dan pada grafik hasil pengujian normalitas melalui normal probility plots titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal hal ini menunjukan bahwa residual berdistribusi secara normal. Jadi dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa model regresi memenuhi syarat uji normalitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. Regression Standardized Residual 2 -2 -4 Frequency 20 15 10 5 Gambar 4.1 Histogram Sumber : data diolah peneliti, 2014 Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau ke kanan. 71 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Sumber : Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 19.0 tahun 2014 data diolah Gambar 4.2 : Normal Scatterplot Dari grafik Scatterplot penelitian ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen Corporate Governance CG, struktur modal SM, struktur kepemilikan manajerial SKM dan variabel independennya pembayaran dividen PD. 4 .4.2.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Karenamodel regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan 72 menggunakan Variance Inflation Factors VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar. Pada penelitian ini digunakan nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut begitu pula sebaliknya. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Sumber : data diolah peneliti, 2014 Corporate Governance CG, struktur modal SM, struktur kepemilikan manajerial SKM Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel independen Corporate Governance CG = 0.944 0.10, struktur modal SM= 0.864 0.10 dan struktur kepemilikan manajerial SKM 0.893 0.10 dan begitu juga dengan nilai VIF dari Corporate Governance CG, struktur modal SM, struktur kepemilikan manajerial SKM 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas Corporate Governance CG, struktur modal Coefficients a 4.827 3.624 1.332 .191 -.113 .075 -.063 -1.503 .141 .165 -.243 -.062 .944 1.059 .713 .044 .717 16.275 .000 .856 .938 .667 .864 1.157 .260 .023 .480 11.077 .000 .700 .879 .454 .893 1.119 Constant CG SM SKM Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Zero-order Partial Part Correlations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. 73 SM, struktur kepemilikan manajerial SKM tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

4.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas