20 5 Dividen likuiditas
Dividen likuiditas merupakan pembayaran kembali modal yang disetor atau ditanam. Pembagian dividen dalam bentuk ini biasanya berasal dari selain
laba ditahan.
2.1.3 Prosedur Pembayaran Dividen
Menurut James John 2007:308, Proses pembayaran deviden dimulai dengan dewan komisaris perusahaan yang pada tanggal tertentu
tanggalpengumuman mengumumkan dividen, yang akan dibayarkan pada tanggal setelahnya tanggal pembayaran kepada para pemegang saham dari
catatan di tanggal tertentu tanggal pencatatan. Prosedur pembayaran dividen yang sebenarnya adalah sebagai berikut
Brigham Houston, 2001:84: 1 Tanggal pengumumandeclaration date,
2 Tanggal pencatatan pemegang sahamholder of record date, 3 Tangal pemisahan dividen ex-dividen date,
4 Tanggal pembayaranpayment date.
2.1.4 Bentuk Pembayaran Dividen
Ada tiga jenis kebijakan pembayaran dividen yang biasa dilakukan oleh perusahaan, yaitu Sawir, 2004:5
a. Stable amount per share: dividen diberikan dalam nilai rupiah yang relatif
stabil per sahamnya. b.
Constant Payout Ratio: dividen atas dasar persentase tetap dari laba bersih perusahaan.
21 c.
Low Regular Dividend plus Extra: tingkat dividen yang relatif rendah tetapi sudah pasti jumlahnya ditambah suatu ekstra, yang besarnya disesuaikan
dengan tingkat keuntungan perusahaan.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Suatu
Perusahaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan dapatlah disebutkan antara lain sebagai berikut Atmaja, 2008:36 :
1. Dividen Stabil Pada praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan
jumlah yang relatif stabil atau meningkat secara teratur. Kebijakan ini kemungkinan disebabkan oleh asumsi bahwa investor melihat kenaikan dividen
sebagai suatu tanda baik bahwa perusahaan memiliki prospek cerah, demikian sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil jalan “aman”
yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen. Dan investor juga cenderung lebih menyukai dividen yang tidak berfluktuasi dividen yang stabil.
Walaupun menjaga kestabilan dividen tidak berarti menjaga dividend payout ratio tetap stabil karena jumlah nominal dividen juga tergantung pada
penghasilan bersih perusahaan EAT. Jika DPR dijaga kestabilannya, misalnya ditetapkan sebesar 50 dari waktu ke waktu, tetapi EAT berfluktuasi, maka
pembayaran dividen juga akan berflukutasi. Dividen tahun sebelumnya dalam penelitian ini diukur dengan Dividend per Share tahun sebelumnya DPSmin1.
Tranggono, 2007 menyimpulkan perusahaan pada umumnya tidak bersedia untuk mengurangi besarnya dividen, sehingga dividend per share DPS tahun
22 sekarang dipengaruhi oleh dividen tahun sebelumnya Dev-1. Atribut Dividen
dalam penelitian ini yaitu Dividend per Share tahun sebelumnya DPSmin1. 2. Perjanjian Hutang
Pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran dividen. Misalnya, dividen hanya dapat diberikan jika
kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio-rasio keuangan menunjukkan perseroan dalam kondisi sehat. Debt to equity ratio DER
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya. Oleh karena itu semakin besar DER semakin kecil pula
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, hal ini dikarenakan adanya bunga dan pinjaman yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
3. Pembatasan dari Saham Preferen Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika dividen saham
preferen belum dibayar. 4. Tersedianya Kas
Dividen berupa uang tunai cash divdend hanya dapat dibayar jika tersedia uang tunai yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat
membayar dividen. 5. Pengendalian
Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba
guna memenuhi kebutuhan danabaru. Akibatnya dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada perusahaan yang relatif kecil.
23 6. Kebutuhan Dana untuk Investasi
Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan. Sumber dana baru
yang merupakan modal sendiri equity dapat berupa penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena
penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham flotation cost. Oleh karena itu, semakin besar kebutuhan dana investasi, semakin kecil
dividend payout ratio. 7. Fluktuasi Laba
Jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat membagikan dividen yang relatif besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba-
tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilannya terjaga. Selain itu, perusahaan dengan laba yang
berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan hutang guna mengurangi risiko kebangkrutan. Konsekuensianya laba ditahan menjadi lebih besar dan
dividen mengecil. Rasio ROE berguna untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan laba bagi para pemegangang saham. Oleh karena itu, ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai
perusahaan Mardiyanto, 2009:33. Menurut Sumarto 2007:45 mengungkapkan pada kebijakan pembayaran
dividen yang berfluktuasi, besarnya dividen yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi,
maka besarnya dividen yang dibayarkan cenderung tinggi, dan sebaliknya bila
24 tingkat keuntungan rendah, maka besarnya dividen yang dibayarkan juga
cenderung rendah.
2.2 Corporate Governance 2.2.1 Pengertian Corporate Governance