52
3.5 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Arikunto 2010 “data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
”. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data yang digunakan adalah gabungan antara data time series dan cross section. Data time series adalah
sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang terdapat dalam beberapa interval waktu tertentu, sedangkan data cross section adalah data untuk meneliti
suatu fenomena tertentu. Data penelitian meliputi laporan keuangan auditan, laporan auditor independen, dan laporan tahunan yang telah dipublikasikan dan
diambil dari database BEI dengan mengunduh data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id dan
www.sahamok.com selama tahun 2013 sampai
tahun 2014.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder atau data untuk
perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi pada tahun 2013 hingga 2014 yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yaitu internet dari
Bursa Efek Indonesia melalui laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah
Universitas Sumatera Utara
53
diaudit dan diterbitkan setiap tahunnya yang diunduh melalui situs www.idx.co.id
dan www.sahamok.com
.
3.7 Teknik Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian ini dilakukan dengan mengunakan software SPSS versi
16. Berikut ini dijelaskan tahapan-tahapan pengujian dalam penelitian ini:
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel- variabel dalam penelitian ini, yaitu Manajemen Laba, Deferred Tax
Liabilities , Deferred Tax Asset, dan Akrual pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. “Statistik deskriptif akan memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
Ghozali, 2006: 29 ”. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang BLUE Best Linear Unbiased
Estimator perlu dilakukan uji asumsi klasik. Dalam uji asumsi klasik ini
Universitas Sumatera Utara
54
model analisis yang digunakan akan menghasilkan estimator yang tidak bias apabila memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut:
3.7.2.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali, 2006: 110 “Uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
”. Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Untuk menguji
normalitas peneliti
menggunakan pendekatan grafik berupa histogram dan P-Plot serta uji
Kolmogorov Smirnov . Kriteria pengujian yang digunakan adalah
nilai p-value, apabila nilai p-value0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, dan apabila jika p-value0,05
maka dapat dinyatakan bahwa data tidak berdistribusi normal.
3.7.2.2 Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali, 2006: 91 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
Universitas Sumatera Utara
55
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut: a.
Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Menganalisis
matrik korelasi
varariabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi
yang cukup tinggi umumnya di atas 90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya
korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat
disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance
dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen
menjadi variabel dependen dan diregress terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
Universitas Sumatera Utara
56
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF10.
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2006: 105 “uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji
apakah dalam
model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain ”. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke
pengamatan lain
tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section
mengandung situasi
heteroskedastisitas karena
data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan Uji Glejser. Seperti halnya Uji Park,
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2005
: 108. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
Universitas Sumatera Utara
57
heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen nilai Absolut Ut AbsUt maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas
signifikansinya diatas 5.
3.7.2.4 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2006: 95 “uji autokorelasi bertujuan
menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya
”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series
karen a “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung
mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya.
Pada data crosssection, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal
dari individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat diuji
menggunakan uji run test. Uji run test menguji apakah antar
Universitas Sumatera Utara
58
residual terdapat korelasi yang tinggi. Run test menunjukkan tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual, jika nilai test di atas
0,05.
3.7.3 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Adapun persamaaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai beikut: =
+ +
+ +
�
Keterangan: α
= Konstanta β
1
- β
2
= Koefisien Regresi DTL
= Deferred Tax Liabilities DTA
= Deferred Tax Asset ACC
= Akrual ε
= Standard error
3.7.3.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
59
variabel dependen. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya
sampel dengan data deret waktu time series memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi diatas 0,5, sedangkan
sampel dengan data item tertentu yang disebut data silang cross section
pada umumnya memiliki R Square maupun Adjusted R Square
agak rendah di bawah 0,5, namun tidak menutup kemungkinan data jenis cross section memiliki nilai R Square
maupun Adjusted R square yang cukup tinggi.
3.7.3.2 Uji Parsial dengan T-Test
T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dilihat
pada tabel Coefficients. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p- value
pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan,
atau t-hitung pada kolom t lebih besar dari t-tabel.
3.7.3.3 Uji Simultan dengan F-Test
Hasil F-test dapat dilihat dari hasil regresi pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-
Universitas Sumatera Utara
60
value pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang
ditentukan, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1=k-1, dan df2=n-k, k adalah jumlah
variabel dependen dan independen.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian menggunakan regresi berganda dan
diakhiri dengan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2013 sampai dengan 2014, dimana jumlah perusahaan manufaktur tersebut adalah 143 perusahaan. Dari jumlah tersebut, perusahaan
yang memenuhi kriteria dalam pemilihan sampel tersebut adalah sejumlah 20 perusahaan.
4.2 Analisis Hasil Penelitian