Visi PT. Waskita Karya Misi PT. Waskita Karya

bagaimana perusahaan memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari pelanggan.

4.1.2 Visi PT. Waskita Karya

Menjadi badan usaha yang terkemuka dalam industri konstruksi, perseroan di arahkan untuk mencapai posisi tig besar dalam pencapaian pangsa pasar nasional,serta mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bidang konstruksi. Visi yang di capai dengan kriteria yaitu: 1. Menduduki posisi tiga besar dalam pencapaian pangsa pasar nasional 2. Mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bidang industri konstruksi 3. Memasuki pasar internasional dalam kurun waktu sepuluh tahun

4.1.3 Misi PT. Waskita Karya

Meningkatkan nilai perusahaan melalui produk jasa konstruksi yang bermutu dan berdaya saing tinggi. Peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan menjadi tolak ukur utama, sementara produk dan jasa dihasilkan sesuai standar mutu,waktu dan biaya dan kesejahteraan karyawan. Misi ini di capai dengan kriteria sebagai berikut: 1. peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan 2. penyediaan produk dan jasasesuai standar mutu,wakri dan biaya dengan memperdulikan keselamatan kerja dan lingkungan serta pengembangan sumberdaya dan kesejahteraan karyawan. Universitas Sumatera Utara 4.2 Gambaran umum Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru. Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah salah satu kegiatan konstruksi di Indonesia yang membutuhkan prioritas tinggi pada keselamatan dimana Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah Salah satu proyek PT. Waskita Karya. Proyek pembangunan Bandara internasional Sultan Syarif Kasim yang berlokasi di Jln. Bandara Sultan Syarif Kasim II, berada di Kota Pekanbaru,Riau dan Bandara ini memiliki luas 321,21 ha. Peluasan Bandara Sultan Syarif Kasim II di kelola oleh pihak PT Angkasa Pura II yang bekerjasama dengan pemerintah provinsi Riau. Perluasan ini di lakukan untuk menghadapi Pekan Olah Raga Nasional PON yang akan digelar pada 2012 lalu di kota Pekanbaru,Riau. Selain diperluas karena dinilai bandara tersebut tidak lagi dapat menampung jumlah penumpang yang setiap tahunnya semakin meningkat. Namun Bandara Sultan Syarif kasin II ini masih terus di perluas dan di lakukan pembangunan sampai Tahun 2020 mendatang. Dalam Proyek ini pembangunan Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ini, sangat beresiko terjadi kecelakan kerja dimana para pekerja bekerja di bandara yang masih aktif. Kegiatan Proyek dalam pengerjaanya terdapat galian, timbunan dan pengaspalan yang dapat menyebabkan sumber bahaya. Maka di perlukan Pola ataupun cara kerja secara administratif Universitas Sumatera Utara senantiasa mengikuti procedur yang sesuai dengan standar untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja yang sedang bekerja yang membangun landasan pesawat. PT. Waskita Karya menerapkan salah satu progaram K3 yaitu Safety Talk untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja. Safety talk di PT.Waskita Karya terdiri dari Safety Morning,Safety Afternoon,Safety Night dan Safety Induction. Dalam pelaksanaan Safety Talk Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya sudah menerapkan safety talk dari awal pengerjaan proyek yaitu dari tanggal 7 Januari 2014 dan berakhir 7 Juli 2015. Penerapan safety talk sudah di lakukan namun ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya dan diketahui walaupun safety talk sudah rutin di lakukan masih terdapat kecelakaan kerja pada pekerja. Struktur Organisasi Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru Gambar 4.1 Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II Universitas Sumatera Utara Penerapan Safety Talk tidak terlepas dari peran organisasi pekerja PT. Waskita Karya yang memeberikan Safety Talk kepada Pekerja pembuatan Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian dianggap mampu menjelasakan tentang bagaimana Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 1 HSE, 2 Pelaksana, 1 Teknik dan 1 Logistik dan Peralatan.Gambaran karakteristik informan penelitian dapat di lihat pada tabel. Tabel.4.1 Karakteristik Informan Penelitiaan N0 Pekerja Umur Jenis Kelamin Pendidikan 1 2 3 4 5 HSE Pelaksana Pelaksana Teknik Peralatan dan Logistik 24 Tahun 38 Tahun 22 Tahun 34 Tahun 25 Tahun Perempuan Laki – laki Laki – laki Laki – laki Laki – laki S1 D3 D3 D3 D3 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas Penanggung Jawab dari K3 di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru yaitu HSE K3LM. Namun dalam pemberian Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru, pihak Manajemen dalam Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II dapat memberikan Safety Talk dan wajib mengadiri kegiatan rutin Safety talk yang di berikan pada pekerja yang bekerja yang membangun Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II. Informasi yang di peroleh dari informan penelitian ini sangat berguna untuk melihat kesesuaian dari pada Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru.

4.3 Proses Operasional Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara