Proses Operasional Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara

Dari tabel diatas Penanggung Jawab dari K3 di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru yaitu HSE K3LM. Namun dalam pemberian Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru, pihak Manajemen dalam Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II dapat memberikan Safety Talk dan wajib mengadiri kegiatan rutin Safety talk yang di berikan pada pekerja yang bekerja yang membangun Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II. Informasi yang di peroleh dari informan penelitian ini sangat berguna untuk melihat kesesuaian dari pada Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru.

4.3 Proses Operasional Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara

Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru 1. Galian tanah runway, stopway, strip, dan resa exiting Tanah hitam atau existing tanah asli yang sifatnya tidak dapat digunakan sebagai fondasi lahan digali dan dibuang. Hal ini dilakukan terus menerus hingga area runway dinyatakan bersih dari jenis tanah yang tidak digunakan. Alat yang digunakan : dump truck, bulldozer dan dozer Timbunan tanah pilihan di runway dan stop way 2. Setelah tanah asli digali dan dibersihkan selanjutnya dilakukan penimbunan tanah menggunakan jenis tanah pilihan . Alat yang digunakan : excavator, Universitas Sumatera Utara dump truck, dozer, bulldozer, vibro roller, water tank untuk penyiraman tanah, motor grader. 3. Pekerjaan box culvert pada strip Pada area strip dilakukan pekerjaan pembuatan box culvert atau dikenal dengan parit. Alat yang digunakan : excavator. 4. Timbunan tanah pada area strip dan resa Dilakukan penimbunan menggunakan tanah yang diinginkan pada area strip dan resa runway. Alat yang digunakan : excavator, dump truck, bulldozer, dozer, wheel loader, water tank untuk pelaksanaan penyiraman tanah, motor grader. 5. Pasir padat pada runway dan stopway Dilakukan penebaran dan pemadatan pasir pada area runway setebal 10 cm. Alat yang digunakan : dump truck, vibro roller, dozer. 6. Timbunan tanah biasa pada resa dan strip Dilakukan penimbunan dan pemadatan tanah kembali pada area resa dan strip menggunakan timbunan tanah biasa. Alat yang digunakan : dump truck, vibro roller, motor grader, excavator, water tank. 7. Aggregate base pada runway dan stop way Penebaran dan pemadatan base jenis aggregate pada area runway dan stop way . Lahan terlebih dahulu dibersihkan menggunakan compressor hingga sampah dan benda2 mengganggu hilang dan siap untuk diberikan prime coating sebagai perekat antara agg. Base dan ATB Asphalt Treated Base Universitas Sumatera Utara 8. ATB Asphalt Treated Base pada runway dan stop way Setelah agg.base dilaksanakan tahap selanjutnya adalah penebaran dan pemadatan menggunakan ATB . Lahan terlebih dahulu dibersihkan menggunakan compressor hingga sampah dan benda2 mengganggu hilang dan siap untuk diberikan prime coating sebagai perekat antara ATB dan asphalt. ATB yang diberikan sebanyak 3 lapis lapis = 10-15 cm 9. Asphalt marshall Tahap terakhir adalah pelaksanaan dan pemadatan asphalt setinggi 3 lapis. lapis = 8-15 cm

4.4 Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat