Penerapan Safety Talk dan Kejadian Kecelakaan Kerja PT. Waskita Karya Pekanbaru Tahun 2015

(1)

Rekaman Wawancara Penelitian di di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II

1. Wawancara dengan K3LM/HSE

P : Menurut anda apa pengertian Safety Talk?

M : Pengertian dari Safety Talk omongan mengena/obrolan mengenai safety,

pembicaaran tentang safety. Pengeertian dari penerapan berarti kita menerapkan sistem safety sistem keselamatan kerjadi perusahaan kita kepada orang lain melalui yang namanya melaui verbal dan visualisasi. Jadi safety talk adalah penerapan sistem kerja suatu perusahaan dalam bidang keselamatan kerja melaui verbal dan visualisasi

M : Sejak kapan Penerapan Safety talk dilakukan di PT. Waskita Karya?

P Penerapan safety talk di lakukan kalo di PT Waskita karya sejak perusahaan berdiri tanggal 1 januari 1960 sebenarnyasebelum berdiri perusahaan sudah berjalan kalo untuk berjalannya PT. Waskita Karya sudah lebih dari pada tanggal tersebut jadi sejak kapan penerapan safety talk diwaskita karya sudah berjalan dari proyek awal berdiri hanya yang membedakan itu sistemnya saja dan caranya saja kalo untuk di proyek di bandar udara ini yaitu dari sebelum proyek dimulai itu sudah ada penerapan safety talk misalnya proyek awal pertama sekali kita namanya unmizing itu adalah pengenalan proyek seperti apa itu ada penerapan safety talk dari awal berjalan proyek sudah ada

M : Bagaimana Pelaksanaan Penerapan safety talk diproyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita KaryaPekanbaru. Apa isi Safety morning, Safety afternoon, safety night dan Safety Induction dilakukan ?

P : Pelaksanaan safety talk Proyek bandara Sultan Syarif Kasim itu ada 4 macam ada safety moring, safety afternoon, safety night dan safety induction

nah untuk safety morning dilaksanakan pada pagi hari pada proyek ini kami hanya melaksanakan seminggu sekali dikarenakan proses pekerjaan di haruskan untuk melaksanakannya pada jam 7.30 pagi berakhir di jam 8 kurang 10 atau 8 kurang 5. Lalu untuk safety afternoon dilakukan antara jam 12 smpai 1 siang berdasar pekerjaan yang dilkukan atau dilaksanakan sebelum kembali bekerja sedangkan safety afternoon itu dilakukan juga berdasarkan keperluan tidak wajib tetapi yang wajib itu safety morning


(2)

karenakan pada proyek kami di jam 10 malam di karenakan proyek berjalan pada pukul jam 12 malam sehingga kami melaksanakan safety night sebelum bekerja yaitu 10 malam dan selama ini di laksanakan hampir setiap hari dilakukan jam 10 berlangsung selama 15 menit untuk pekerjaan yang di laksanankan di nanti yang akan dilakukan jam 12 malam. Sedangkan yang terakhir itu safety induction itu adalah pelaksanaan safety talk yang tidak berdasarkan jam itu terserah berdasarkan in case atau kasus atau perlu itu dilaksanakan kasus ini berdasarkan pada saat terjadi insiden atau kecelakaan kerja ataupun pada saat ada orang baru yang masuk atau kita sebut tamu proyek ataupun juga orang yang telah lama tidak masuk ke proyek tapi masuk lagi pekerja yang pernah bekerja berhenti lalu bekerja kembali. Yang penting intinya adalah orang yang tidak setiap hari ada disitu maka kita perlu memberikan safety induction.

Isi dari safety berbeda tergantung setiap keperluan dan tergantung pada apa kejadian yang terjadi pada hari itu dan rencana kerja yang akan dilaksanakan karenakan continius pekerjaan itu.isi dari safety morning itu macam macam

safety morning bisa berisi dari keselamatan kerjanya,keselamatan kerjanya,segi lingkungan dan segi pengamanan karena di K3LMP DI Waskita karya mengenal K3LMP yaitu kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, mutu dan pengamanan bisa dari segi 5 itu bisa juga dari teknik bisa dari segi mana saja yang berkaitan dengan kerja dan mengganggu pekerjaan kalo safety afternon juga sama tergantung dengan pekerjaannya dan apakah yang akan dilakukan sama juga dengan safety night . kalo safety induction berbeda itu yang diberikan adalah mengenai apa yang dilaksanakan di proyek ini contoh induction itu berisi mengenai incase/kasus orang yang baru, tamu atau yang sudah bekerja tapi tidak bekerja lagi lalu kembali untuk bekerja gtu mungkin ada perubahan perubahan nah safety induction di proyek gedung, proyek jalan dan irigasi itu pasti berbeda pada intinya safety induction ini menceritakan mengenai apa yang dilakukan proyek, itu proyek seperti apa dimana letak berbahayanya dan apa kewajiban diproyek ini apa yang tidak b oleh di lakukan dan apa yang boleh di lakukan di proyek ini contohnya pada saat kita di proyek bandara tidak bisa dilakukan safety induction di proyek kenapa ? karena kami berada di areal bandara sedangkan untuk masuk ke area kantor bandara sendiri itu wajib izin dlu terlebih dahulu pada angkasa pura. Sebelum tamu masuk terlebih dahulu tamu akan menghubungi kami, sebelum masuk kami akan menjemput di portal pemeriksaan itu kalo di proyek kami, contoh yang lain misalnya di proyek gedung yang hanya ada waskita karya sendiri biasanya sampaikan oleh satpam sedang kalo kami tidak seperti itu, karena di daerah bandara contohnya tidak boleh merokok,tidak boleh tidak memakai sepatu, tidak boleh tidak memakai celana pendek, tidak boleh tidak memakai kartu tanda identitas, helm


(3)

tidak wajib di pakai karena kami proyeknya adalah landasan udara. Kalo tidak memasuki areal proyek itu tidak perlu di gunakan dan kalo memasuki dari areal portal bandara area kantor itu tidak wajib.

M : Menurut anda apa pengertian dari kecelakaan kerja?

P : Kecelakaan kerja adalah suatu hal yang terjadi dan tidak di inginkan pada saat bekerja yang bersifat mencederakan pekerja atau pun orang lain berada disekitar pekerjaan tersebut. Tamabahan lagi yang dapat menyebabkan efek bisa dari psikologi,fisik, lingkungan atau pun kerugian lainnya yang bersifat merugikan.

M : Apakah dengan adanya penerapan safety talk ini pernah mengalami kecelakaan kerja/cidera yang terjadi?

P : Pernah, walaupun telah di laksanakn safety talk pasti mengalami kecelakaan kerja, selama proyek berjalan telah mengalami 2 kecelaakaan kerja bulan september 2014 dan juni 2015 dan datanya terlampir. Pada septermber 2014 itu adalah kejadian pekerja kami yaitu supir truck pada saat truck tanah terbalik dia ingin membantu mengembalikan posisi truck seperti semula tampa pemberitahuan sedangkan pada saat itu pelaksana telah melaksanakan dan telah memanggil operator escavator untuk menganggkat dan menarik kembali truck tersebut. Pada saat posisi truck yang terbalik dan akan tarik oleh escavator ternyata pekerja kami tsb tampa pemberitahuan berdiri tepat di samping truck dan kepalanya mengenai kuku escavator. Telah di beri pengamanan pertama kali di bawa ke rumah sakit, tidak kenapa–napa hanya trauma. Ada luka bekas terkena kuku escavator tapi tidak terjadi geger otak kecil atau besar ataupun luka terlalu berbahaya karena sampai sekarang orannya juga masi ada. Lalu pada juni 2015 itu kecelakaan kerja adalah pekerja kami tidak sengaja memijak paku dan paku tersebut juga terdapat di dalam tanah, jadi kita tidak tau paku itu tertimbun tanah pada saat bekerja di meminjak paku yang menanjap keluar. Pekerja memakai sepatu safety memang paku tersebut tembus sampai ke sepatunya paku tersebut 3 inci kalo tidak salah. Korban di bawa ke dokter dan di suntik tetra dan semuanya lengkap dan orangnya sehat sampai sekarang.

M : Kendala apa saja yang di hadapi pada penerapan safety talk di PT. Waskita Karya Pekanbaru?

P : Penerapan pada safety talk ini pertama di manajemen yaitu kehadiran menejemen contohnya seharusnya dan sebaiknya safety talk itu di hadiri oleh kepala proyek, teknik, administrasi dan kontrak, keuangan semua lengkap, manajemen atas itu wajib datang tapi faktanya di lapangan tidak semua datang ada yang terlambat hadir itu yang pertama sering ke absenan


(4)

dari pada manajemen proyek yang kedua juga ke absenan pada pekerja itu sendiri pekerja itu sering tidak datang atau terlambat datang atau tidak datang sama sekali. Para pekerja mematuhi dalam pemakaian APD namun ada yang tidak serius dalam mendengarkan safety berbiacara itu saja.

M : Manfaat apa saja di rasakan perusahaan setelah melaksanakan/menerapkan safety talk, apakah ada perbedaan yang di rasakan sebelum/sesudah melaksanakan penerapan safety talk?

P : Manfaatnya tentu saja ada pada saat pekerjaan karena di safety talk itu yang kita bicarakan adalah metode pekerjaan tersebut jadi maanfaatnya terutama di bidang pelaksanaan pekerjaan dalam pelaksanaan safety talk kita menceritakan metode bagaimana mereka menjaga keselamatan diri dengan metode pekerjaan tersebut mereka menjadi tau sebelum pekejaan di mulai sedangkan perbedaan dirasakan sebelum dan sesudah safety talk pasti ada apabila dalam seminggu tidak safety talk itu sangat diarasakan sekali karena banyak tamu tamu yang datang di lakukan safety morning ataupun safety induction mereka tidak mengetahui apa yang wajib dan tidak wajib karena kita berada di owner/ bandara misalnya di ketahui di daerah bandara tidak boleh merokok, harus pakai sepatu,celana panjang apabila mereka melanggar tidak dilaksanakan safety induction yang biasa di lakukan mereka akan segera di tangkap oleh pihak bandara dan proses ke meja sidang mereka sendiri dan tidak boleh di perbolehkan masuk sama sekali ke bandara. Tambahan kita jadi tau metode kerja,bahayanya apa, kedua kita mengetahui prosedur kerja karena banyak pekerja kita yang masih muda dan baru belum tau apa yang pekerajaan apa yang dilaksankannya itu perlu mereka jadi tau apa yang procedur kerja apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di proyek yng ketiga kita juga mengetahui pengetahuan alat2 kerja, alat kerja itu macam macam misalnya escavator itu sendiri, ataupu APD yang kita berikan banyak pekerja yang tidak mengetahui kaca mata yang di gunakan untuk pada saat pengelasan, banyak yang berpikir yang penting kaca matanya hitam sebenarnya tidak ada tipenya,jenisnya itu yang kita kenalkan mana yang wajib mana yang tidak boleh,penambahan juga meningakat kan komunikasi.

2. Wawancara dengan Pelaksana

M : Menurut anda apa pengertian dari Penerapan safety Talk?

P : Penerapan safety talk untuk semacam pengertian sama pemberitahuan kepada para pekerja, para pengawas dan para operator dan sebagainya yang ada pada lingkup pekerjaan itu dan memebentengi dan membatasi tapi bukan


(5)

membatasi sepenuhnya hanyapenerapankeselamatan dia atau keselamatan pekerja, tamabahan lain trus bandara ini berbeda dengan pekerjaan lain ya, di sinikan di bandar itu safety agak lebih tinggi trus ada banya peraturan yang diterapkan sama di tindak lanjuti itu. Itu saja

M : Sejak kapan Penerapan Safety talk dilakukan di PT. Waskita Karya?

P : Kalo safety talk itu begitu memulai pekerjaan pagi yaitu safety morning pada tanggal 7 jaunuari 2014 sampai 7 juli 2015.

M : Bagaimana Pelaksanaan Penerapan safety talk di proyek Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru. Apa isi Safety morning dan kapan dilakukan? Apa isi Safety afternoon dan kapan dilakukan?Apa isi Safety Night dan kapan dilakukan? Apa isi Safety induction dan kapan dilakukan?

P : Safety morning itu di mulai kita masuk jam 07 .30 WIB itu sudah berkumpul di depan gudang arae perkantoran dalam bandara. Kita mulai safety morning di situ pagi semua sudah berkumpul termasuk operator,para pekerja,pelaksana survey dan sebagainya

Mengenai apa yang akan di kerjakan di hari itu misalnya : karena

safety morning dari tiap di sikon terbagi dari 3 macam perkerjaan timbunan,beton, Aspal dan gelar base. Kalo timbunan itu operator di arahkan bagaimana dia bekerja, dimana batasnya, dari mana dia awalnya kalo yang beton memulai pekerjaan itu seperti membuat logisting, perlengkapan dia sepatu,helm dan sebagainya kemudian arahnya, mutu dari logisting trus jarak dari logisting, trus banyak ya kalo based operator itu di arahkan gelarnya itu seberapa dia nanti di batasi mengikuti batas/patok itu tidak lebih yang di tentukan dari kita karena itukan nanti rawan dalam pendaratan pesawat pada pagi hari tapi . safety afternoon ini dilakukan setelah makan siang tapi itu tidak sepenuhnya di lakukan Cuma dia kalo ad safety afternoon isinya mengenai tindak lanjut pekerjaan, evaluasi pagi sampai sore Safety night

biasanya di pekerjaan malam itu di aspal sama pengecoran sama gelar base disini kita karena safety night berbeda alam siang dan malam rompinya harus tetap terpakai,helm karena cahaya lampu itu penjagaan dari oarang bandara itu lebih ketat lagi apa lagi di situ ada orang paskas kalo untuk pekerjaannya kita memberikan instruksinya adalah misalnya pengaspalan hari ini kita mengaspal 300 ton itu , truck truck itu harus di kawal dari masuk sampai keluar dan dibersihkan sisa sisa dari ban di bersihkan jadi keluar dari bandara dia bersih. Tentunya tidak sampah yang berserakan ya kalo satu pekerjaan satu lagi adalah gelar base itu misalnya gelarnya sepanjang 60


(6)

meter kali 45 meter itu satu lapis tentunya ada penerangan semua ngikuti dari instruksi instrusi pelaksananya dan surveynya juga di situ kita kerja sama. Kalo safety induction itu semisal ada pekerja biasanya dia mandor beton dan saluran ya biasanya orangnya itu keluar masuk ya karena kita kerjanya 4 bulan yaa, bahwa dia harus memiliki ktp untuk di bautkan kartu bisa masuk bandara salah satu kartunya itu ya kartu pass itu.Isi dari safety induction itu pekerjaan di bandar itu berbeda dengan pekerjaan dengan di lain tempat karena sistem pengamannya lebih ketat di bandara,mepunyai kartu pas, rompi wajib ada sma topi/helm

M : Menurut anda apa pengertian dari kecelakaan kerja?

P :Penegertian kecelakaan kerja itu sesuatu yang kejadian yang tidak di kehendaki yang mengakibatkan kerugian semuannya termasuk yang ada di jiwa,kerusakan harta benda yang dapat mengakibatkan kehilangan semuanya.

M : Apakah dengan adanya penerapan safety talk ini pernah mengalami kecelakaan kerja/cidera yang terjadi?

P : Pernah terjadi kecelakaan kerja, kalo penerapan safety talk pernah mengalami kecelakaan kerja atau cidera itu setau saya ad 2 kalo yaitu bulan september 2014 dan juni 2015 kalo kronologinya itu di daerah timbunan dia ada di sisi ujung barat saya tidak di situ pada saat itu kalo yang di bulan juli saat itu saya pengaspalan saya tidak ada pada kronologinya kecelakaan pada saat itu di pengaspalan.

M : Kendala apa saja yang di hadapi pada penerapan safety talk di PT. Waskita Karya Pekanbaru?

P : Kendala pertama adalah kesadaran mereka untuk menerapkan keselamatan diri misal: namanya juga pekerja dia sering seenaknya sendirikan jadi kita harus secara trus mengingatkan pada pekerja dan semuanya karena kita kerja bersama alat berat sama di daerah yang agak rawan dengan, bukan rawan di dalam bandara itukan sedikit berbahaya karena bandara bandara itukan aktifkan bukan yang mati.

M : Manfaat apa saja di rasakan perusahaan setelah melaksanakan/menerapkan safety talk, apakah ada perbedaan yang di rasakan sebelum/sesudah melaksanakan penerapan safety talk?

P : Manfaat yang di rasakan sudah pasti setelah safety talk di laksanakan seperti safety morning itu kalo penerapan begitu safety talk morning itu selesai dan kita melaksanakan pekerjaan yang telah di arahkan, telah di beri tahukan kita tinggal penerapannya di lapangan berjalan dengan sendri tapi tetap di awasi


(7)

dengan sebaik mungkin kalo pun safety talk itu tetap dilaksanakan dan di terapkan sebenarnya akan terjaga dengan aman, kalo maanfaat yang lain terutama untuk diri sendri ya safety talk itu yaa untuk keselamatan diri.

3. Wawancara dengan bagian pelaksana

M : Menurut anda apa pengertian dari penerapan safety talk?

P : Safety talk itu adalah suatu cara untuk meningkatkan kepada pekerja bahwa keselamatan dan kesehatan sangat penting dalam pekerjaan. safety talk

merupakan suatu pembicaraan keselamatan termasuk menangani masalah tertentu di suatu tempat pekerjaan, melalui safety talk memberitahu kepada pekerja tentang prosedur peralatan dan bahan yang akan dilakukan saat bekerja, durasi yang untuk melakukan safety talk dibutuhkan waktu lebih kurang 5 menit.Durasi untuk melakukan safety talk membutuhkan waktu 15 menit sampai dengan 20 menit.

M : Sejak kapan penerapan safety talk dilakukan di pt waskita karya?

P : Penerapan safety talk di pt waskita karya pada proyek pembangunan bandara sultan syarif kasim II di pekan baru di mulai dari tanggal 7 januari 2014 sampai dengan 7 juli 2015 atau berakhirnya proyek.

M : Menurut anda apa pengertian dari kecelakaan kerja?

P : Suatu kejadian tiba-tiba yang tidak di inginkan mengakibatkan kematian luka-luka atau kerusakan pada harta milik dan kerugian waktu tentunya, dimana kondisi kerja sangat mendukung dalam kecelakaan kerja dimana kalau pekerja tidak mengetahui kondisi kerja akan mengakibatkan kecelekaan kerja begitu juga dengan kelalaian manusia dan tindakan tidak aman serta kecelakaan terjadi yang tidak di inginkan oleh para pekerja.

M : Apakah dengan adanya penerapan safety talk ini pernah mengalami kecelakaan kerja/cidera yang terjadi?

P : Pada saat proyek ini berlangsung pernah 2 kali kecelakaan kerja dialami oleh para pekerja terjadi 2 kali kecelakaan kerja di waktu yang berbeda, yang pertama dibulan desember di tahun 2014, dan yang kedua dibulan juni 2015 bulan lalu, kecelakaan yang terjadi di bulan september disaat pekerja bekerja di lokasi bolt cover pekerja tersebut mengalami kakinya terkena paku berukuran lebih kurang 3 inch, saya tidak tahu nih bagaimana sampai bisa terjadi karena perkaja sudah di lengkapi peralatan safety untuk sepatu dan topi bekerja untuk yang dibulan juli pekerja tidak ada komunikasi yang baik


(8)

antara operator dan orang atau korban disaaat kecelakaan terjadi, dimana operator tidak memperhatikan dan orang tersebut pun tidak memperhatikan operator sedang berjalan, dan disaaat waktu yang bersamaan dumbtruck yang kondisi terguling sioperator tdiak sengaja mengenakan kuku dari ekskavator kekepala korban dan si korban memang tidak mengalami cidera serius tetapi lebih traumalah yang terjadi pada sikorban.

M : Bagaimana pelaksanaan penerapan safety talk di proyek perpanjangan landasan pasar pesawat sultan syarif kasim di PT. Waskita pekanbaru yang mana safety talk di proyek ini ada safety morning, safety afternoon, safety night dan safety indaction. Bisa bapak jelaskan kapan dilakukan dan apa saja isi dari safety tersebut?

P : Pelaksanaan penerapan safety talk di proyek perpanjangan landasan pesawat bandara sultan syarif kasim II di pekan baru, ada yang pertama safety morning, safety morning itu kita memulai di jam 7 pagi berakhir sekitar di jam 7.30 di saat 30 menit lebih kurang kita melaksanakan dan kita juga pertama kali mengarahkan para pekerja sebelum para pekerja memulai pekerjaan mereka kita kumpulkan dulu kita buat pengarahan, yang pertama, karena pelaksanaan pekerjaan ini sangat membutuhkan skill yang sangat baik dimana lokasi sangat berbahaya yang kedua kita juga harus memberikan bagaimana kondisi sebenarnya dilandasan pesawat karena bandara ini sedang beroparasi di saat kita bekerja, saya rasa Cuma itu di pagi hari

Untuk di safety afternoon kita laksanakan pada saat periode setiap seminggu sekali jamnya pada saat jam 12 dimana setelah istrahat kita akan memulai pekerjaan untuk selanjutnya pekerjaan yang akan di kerjakan kita arahkan terlebih dahulu dimana step-step yang diarahkan akan menentukan kualitas pekerjaan kita dimana waktu harus kita manage terlebih dahulu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Pekerja terkadang melaksanakan pekerjaan kalau tidak diawasi kalau di perhatikan tidak sesusai dengan kualitas yang di inginkan, kondisi-kondisi lapangan juga sangat menentukan dimana kecelakaan kerja kapan saja bisa terjadi, kecelakaan kerja dapat terjadi, kecelakaan ringan, berat sampai kematian.

Untuk di safety night kita laksanakan pada malam hari dimana, malam hari ini kan landasan sudah beroperasi telah tutup di jam 22 artinya di jam 10 malam, pada saat jam 22 terkadang pesawat belum habis disitu kita memberikan pengarahan karena pada saat pesawat belum habis kita harus memberi informasi ke tower atau navigasi bandara saat kita melakukan pekerjaan, pekerjaan yang kita lakukan mendekat pada ujung landasan, di ujung runway 36 di situlah kita sampaikan apa bahaya yang kita hindari


(9)

untuk selanjutnya setelah pesawat berhenti baru lah kita bebas melaksanakan pekerjaan.

Untuk safety induction kita laksanakan pada saat menerima pekerja baru, dimana pekerja baru tidak mengerti bagaimana kondisi lapangan dan bahaya terjadi ketika bekerja dilaksankan, safety induction ini juga kita memperlengkapi para pekerja seperti masker pada saat kabut asap banyak, yang kedua rompi juga harus di serah terimakan kepada pekerja untuk selanjutnya di pakai pada saat bekerja, jika tidak di pakai saat bekerja mereka akan kita peringatkan dimana security bandara juga akan menganggap mereka tidak bekerja artinya setiap pekerja yang berlokasi di bandara harus memakai rompi dan juga safety APD yang di pakai setiap hari bila bekerja.

M : Kendala apa saja yang di hadapi pada penerapan safety talk di PT. Waskita Karya Pekanbaru?

P : Kendala yang di hadapi pada penerapan safety talk di Waskita Pekanbaru, dari segi pekerjaan, kita ada pekerjaan sipil dan pekerjaan elektrikal. Pekerjaan sipil tidak akan terlaksana dimana, pada saat kondisi hujan deras pada malam hari, sedangkan kabel yang ada diatas aspal dimana aspal tersebut akan kita jadikan dalam kondisi berair, tegangan yang ada di kabel tersebut bertegangan 5kv, artinya 5kv akan mengakibatkan arus mengalir keair tersebut.

Sedangkan pekerjaan kita harus kita kerjakan, dimana tegangan tersebut akan mengenai setiap orang yang menginjak air atau kondisi basah yang mana saja yang terdekat dengan kabel karena tegangan tinggi 5 kv. Kendala tersebut harus kita hadapi bersama, jadi kondisi berair harus kita cegah dan harus kita berhentikan sementara pekerjaan sebelum air tidak ada lagi.

Ketidakpedulian pekerja artinya kondisi dalam pesawat beroperasi di ujung landasan, banyak sekali ketidak pedulian, pekerja tetap masuk kelokasi pekerjaan yaitu di ujung run way sedangkan pesawat tempat pemutaran berada di situ. Kita pernah mengalami peringatan dari maskapai sedangkan perkajaan kita harus di kerjakan, pekerja tetap mengerjakan dimana kita sangat timpang kita ingin cepat akan tetapi kerjaan kita di halangin waktu yang tidak baik dalam beroperasi

M : Manfaat apa saja di rasakan perusahaan setelah melaksanakan/menerapkan safety talk, apakah ada perbedaan yang di rasakan sebelum/sesudah melaksanakan penerapan safety talk?


(10)

P : Tentunya ada perbedaan yang di rasakan dimana,pekerja pastinya sebelum dan sesudah. Sebelum contoh nichhhhh dia belum mengetahui kondisi sebenarnya apa yang dilapangan dan setelah kita sudah melaksanakan safety talk tentunya mereka sudah tahu kondisi lapangan itu sebenarnya bagaimana medannya yang di hadapi bagaimana. Trus manfaat yang lain pekerja tersebut meningkatkan pengetahuaan nya dalam prosedur bekerja dalam kondisi yang berbeda untuk yang selanjutnya dapat juga meningkatkan pengetahuan terhadap alat-alat pelindung diri yang dipakai saat bekerja, terkadang mereka tidak tahu kalau alat-alat ini sangat penting mereka pakai pada saat bekerja untuk menghindari bahaya-bahaya yang akan timbul di tempat area kerja. Untuk selanjutnya manfaatnya meningkatkan kemampuan kita berkomunikasi dimana kita juga belajar berkomunikasi sampai kapan pun kita tetap belajar berkomuikasi diaman saat kita mendengarkan, dimana saat kita mengutarakan pendapat jangan memotong pembicaraan saat orang lain mengutarakan pendapat efeknya orang terebut dapat tersinggung. Untuk selanjutnya meningkatkan pengetahuan pekerjaan yang kita hadapi bahayanya serta penanggulangan nya ketika ada kecelakaan kerja

4. Wanwancara bagian Logistik dan alat

M : Menurut anda apa pengertian dari penerapan safety talk?

P : Menurut saya penerapan dari safety talk suatu upaya untuk mencegah tejadinya kecelakaan kerja biasanya di lapangan dilakukan lebih kurang 15 menit. Tambahannya yaitu intinya pertemuan antara karyawan/pekerja untuk membicarakan hal hal tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

M : Sejak kapan Penerapan Safety talk dilakukan di PT. Waskita Karya?

P : Penerapan safety talk proyek bandara dialakukan mulai dari 7 Januari2014 awal dan berakhir di 7 juli 2015. Penerapan safety talk sangat penting ya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan pada proyek bandara ini.

M : Bagaimana Pelaksanaan Penerapan safety talk di proyek Proyek Perpanjanga Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru. Apa isi Safety morning, Safety afternoon, Safety Night, Safety induction dan kapan dilakukan?

P : Safety morning dilakukan sih awal pagi jam 07.30 pagi, safety afternoon jam 12.00 siang sebelum mkan siang kalo safety night kita bekerja malam dilaksanakan jam 22.00 malam. Kalo safety morning kalo pekerja kelengkapan K3 nya ya seperti rompi,helm, sepatu safety tapi yang lebih


(11)

utama karena kita bekerja di landasan pacu di mana pesawat masi aktifitas rutin itu biasanya lebih pergerakan alat terutama pada penimbunan masalahnya dari pihk angkasa pura menetapkan jarak dari ujung runaway terhadap timbunan kerja untuk mencegah terjadinya kejadian fatal. Safety

afternoon lebih ke kondisional ya dimana saat itu ada kegiatan yang beresiko itu kita melakukan safety afternoon.kalo safety night sering dilakukan kalo malam terhambat di aktifitas bandara masih aktif. Kita bekerja malam intinya sama terutama jalur – jalur kabel karena di sana kita melakukan kerja galian di mana ada arus listrik dan pencahyaan ya atau lighthing karena di sana lebuh banyak alat dari pada manusia yang bekerja. Kalo safety Indution lebih ke orang baru ya seperti tamu,operator – operator yang baru masuk itu dilakukan pengenalan terhadap lingkungan kerja baik izin masuk,kelengkapan kerja misalnya rompi kerja.

M : Menurut anda apa pengertian dari kecelakaan kerja?

P : Insiden yang menimbulkan cidera ataupun kefatalan yang bisa mengakibatkan kematian yang terjadi di tempat kerja.

M : Apakah dengan adanya penerapan safety talk ini pernah mengalami kecelakaan kerja/cidera yang terjadi?

P : Kecelakaan kerja ada yaa terjadi dua kali bulan september 2014 sama juni 2015 Cuma setau saya yang waktu itu ada di lapangan yang di bulan juli 2015. Di mana pekerja ketika memasang logisting untuk saluran ituan memakai sepatu ya Cuma di situ ada paku di kayu itu keluar itu tidak terlihat sama dia karena sepatunya soalnya karet tembus sampai ke kaki itu di karenakan semeraut dan acak acakkan .kejadian yang satu lagi saya tidak ada di lapangan detailnya saya kurang tau.

M : Kendala apa saja yang di hadapi pada penerapan safety talk di PT. Waskita Karya Pekanbaru?

P : Kendala kalo di proyek bandara pekerja tidak displin mbak, dikasih APD sudah lengkap, tidak digunakan atau tertinggal seperti itu. Jam kerja kadang, terlambat,itu yang susah untuk mengumpulkan mereka, terkadang mereka lembur, kerja malam di pagi hari d haruskan untuk masuk. Kalo secara global itu K3 di jalankan cenderung ke proyek – proyek yang berada di tengah kota, yang dekat dengan sorotan contoh proyek gedung,jembatan, bandara yaitu memang menjadi sorotan K3 memang di jalankan. Tapi kalo misalkan jauh ke pelosok yang jauh dari sorotan apalagi proyek jalan ya, jalan – jalan yang bukan jalan lintas, ya jalan antar provinsi ya itu K3 Itu sulit di jalankan karena nomor 1 sih SDM yang tidak disiplin itu yang membuat susah untuk melaksanakan K3 atau Safety Talk


(12)

M :Manfaat apa saja di rasakan perusahaan setelah melaksanakan/menerapkan safety talk, apakah ada perbedaan yang di rasakan sebelum/sesudah melaksanakan penerapan safety talk?

P : Kalo manfaat dari safety talk ini yaitu Procedur kerja benar – benar di j alankan terutama intinya itu, jadi methode untuk di safety talk itu di situ jadi waktu pelaksaan pekerjaan bisa di prediksi kaitannya terhadap biaya.selain itu maanfaatnya sih,terhadap efektivitas waktu,mutu dan biaya keseluruhan itu lebih terjaga dan terprediksi. maksudnya dari efektivitas ini karena menjalankan proyek ada prosedurnya ya, ad cost biayanya, nah kalo kita misalkan tidak mengenaldan menjalankan safety talk ini dengan baik kadang cost dari biaya – biaya yang ada itu, bisa dlluar prediksi ntah itu bisa menyebabkan teradinya kecelakaan kerja ya nanti meninbulkan pekerjaan kita ini akhirnya du stop kitakan tampa progress sedangkan waktu terus berjalan disitu kita terlambat kena denda waktu terbuang,biaya akhirnya keluar banyak lebih ke situ maksudnya ke efektivitas. Kalo yang lain sih penegenalan terhadap alat – alat pelindung diri misalkan yang tadinya kita hanya sekedar melihat, oohh ini bisa untuk memanadamkan api tapi kita tidak tau cara menggunakannya dengan adanya safety talk kita jadi lebih tau altenativenya jika tidak ada itu kita bisa menggunakan pasir itu bisa jadi alternative bisa di tawarkanbisa lebih banyak jadi kita kerja lebih aman itu sih, selain itu cara kita berkomunikasi ya, baik terhadap atasan, menyampaikan saran bisa lebih baik menyampaikankan aspirasi–aspirasi yang baik atau ide ide yang ada itu bisa jadi pertimbangan untuk kemajuan proyek.

5. Wawancara dengan teknik

M : Menurut anda apa pengertian dari Penerapan safety Talk?

P : Penerapan Safety talk adalah suatu cara untuk mengingatkan pekerja supaya lebih berhati2 dilapangan,jadi selama didlm kerja kita selalu diingatkan bahwa pekerjaan itu selalu memiliki resiko bekerja.Dimana sebelum kita melaksanakan pekerjaan ada yel2 dilapangan supaya pekerja itu lebih bersemangat didlam bekerja.

M : Sejak kapan penerapan ST dilaksanakan di PT Waskita Karya

P : Penerapan ST Di WK dimulai tgl 7 januari 2014 sd 7 juli 2015 sejak proyek ini dimulai


(13)

M : Pelaksanaan penerapan ST di proyek perpanjangan jasa pesawat bandara SSQ II PT. Waskita Kaya Pekanbaru ,dimana penerapan ST itu ada safety morning,safety afternoon,safety night, safety night dan safety induction.

P : Safety morning penerapannya dilakukan jam 7.30 pagi selama lebih kurang 15 menit sampai 30 menit. Hal – hal yg selalu kita ingati biasanya.memahami penggunaan APD, memahami dampak dari, kesadaran untuk menjaga kebersihan selama dilokasi kerja dibandara. Kalo safety afetrnoon sebenarnya tidak wajib dilaksanaka, biasanya dimulai setelah jam makan siang dilaksanakan pada kondisi ditempat yg ekstrim. Safety Night biasanya dimulai jam 10 malam dan para pekerja mulai bekerja jam 12.00 – 04.00 pagi. Hal – hal yg diingatkan sama dengan Safety morning dan safety niight diingatkan agar lebih hati2 lagi dalam bekerja sedangkan safety induction biasanya untuk pengarahan bagi pekerja yg baru direkrut krn blum mengetahui kondisi dilapangan Jadi kita lebih bnyk mengarahkan pekerja baru utk memahami lingkungan sekitar proyek

M : Pengertian dari kecelakaan kerja ?

P : Suatu keadaan yg tidk dikehendaki dr pekerja biasanya mengakibatkan kehilangan nyawa atau harta atau bisa juga luka / cedera

M : Apakah dengan adanya penerapan safety talk ini pernah mengalami kecelakaan kerja/cidera yang terjadi?

P : Pernah 2 kali pada bulan oktober 2014 dan di bulan Juni 2015 namun saya tidak berada di sana pada saat ini jadi tidak terlalu tau kronoligi kejadian tersebut

M : Kendala apa saja yang di hadapi pada penerapan safety talk di PT. Waskita KaryaPekanbaru?

P : Pihak manajemen & pihak pekerja kurang disiplin dalam penerapan Safety

dikarenakan kondisi kita harus cepat dalam bekerja sehingga kita kadang2 lupa dlm penerpannya umumya kerena terburu2 sehingga penerpan Safety

talk tidak dilaksanakan.

M :Manfaat apa saja di rasakan perusahaan setelah melaksanakan/menerapkan safety talk, apakah ada perbedaan yang di rasakan sebelum/sesudah melaksanakan penerapan safety talk?

P : Menekan kecelakaan ditempat kerja,meningkat pengetahuan & prosedur kerja pada pekerja misalnya : pekerja diberitahu mengenai alat pelindung


(14)

diri dan manfaatnya meningkatkan pengetahuan pekerja akan bahaya di lapangan

Keterangan

M : Mahasiswa/Peneliti P : Responden Penelitian


(15)

(16)

(17)

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anggia,Nur.2011. Efektivitas Komunikasi Safety Talk Sebagai Pemenuhan Informasi K3 Bagi Karyawan PT.Multikon.

Ahira, Anne. Artikel Keselamatan Kerja, Prosedur Keselamatan Kerja Kontruksi. Situs : www.anneahira.com. Tanggal Akses 5 September

______________, 2008. Ebooks Safety And Healthy Ontario “Safety Talk”.

http://www.csao.org/images/pfiles/119_v005.pdf. Tanggal Akses 17 Desember 2015

______________, 2013. Pentingnya Safety Talk Pada Proyek Konstruksi. http://www.kompasiana.com/farid_wadjdi/pentingnya-safety-talk-pada-proyek-konstruksi. Tanggal Akses 2 januari 2016

______________, 2013. Safety Talk, Tool Box Meeting dan Tailgate Meeting. http://safetyjourney.blogspot.co.id/2013/06/safety-talk-tool-box-meeting dan.html. tanggal akses 4 Januari 2016

______________, 2011. Tool Box Talk atau Safety Talk. http://keselamatankerja-safetyfirst.blogspot.co.id/2011/11/tool-box-talk- safety-talk.html. Tanggal 5 September 2015

______________, Profile Waskita Karya. http://www.bumn.go.id/waskita. Tanggal 5 September 2015

______________, Ebooks Safety And Healthy Ontario”Safety Talk”. http://www.csao.org/images/pfiles/119_v005.pdf. Tanggal Akses 17 Desember 2015

______________, Profile Bandar Sultan Syarif Kasim II http//en.wikipedia.org/wiki/Sultan_Syarif_KasimII

International_Airport . Tanggal Akses 5 September 2015

Bennet N.B. Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Binaman Pressindo.

Delfianda,2011. Survey faktor tindakan tidak aman pekerja konstruksi PT.Waskita Karya Proyek World Class Unversity Di UI Depok Tahun 2011. 2008 Januar,Anhar.2013. Pengaruh Kebijakan Dan Kesehatan Kerja(K3)Terhadap Kinerja

karyawan Proyek Konstruksi Pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Di Makasar


(19)

Jati,Ibrahim. 2010. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PT. Biratex Semarang.

Khoizin,2011. HSE is an Invesment. Situs : http:// khoizinhseua. Blogspot.com/2012/01/perancah-scaffold-sering-kitamelihat.html. Akses : Maret 7 September

Mawar,Meydiana.2012. Penerapan Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina Region 1 Sumbagut Labuhan Deli – Belawan.

Saodah,Siti. 2014 Penerapan Program Behavior Based Safety (BBS) Dan Kecelakaan Kerja Di PT. Inalum Kuala Tanjung.

Suma’mur, PK, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Gunung Agung, Jakarta

Sugyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Suharmanti,Anindiya. Gambaran Pelaksanaan Promosi Keselamatan Kerja Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di PT, Pupuk Kujang Cikampek. Susanto,Hadi.2010. Analisi Faktor – faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada

Pembangunan Gedung Perkantoran Dan Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya Kesuma Surabaya.

Theodora,riska.2011.Hubungan Promosi Keselamatan Kerja dengan Prilaku Aman(Safety Behavior) Pada Karyawan bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN V Kebon Dolok Ilir.

Wieke Yuni Christina, dkk. 2012. Pengaruh Budaya Keselamatan dan kesehatan Kerja terhadap kinerja Proyek Konstruksi.


(20)

FORM PEDOMAN WAWANCARA

PENERAPN SAFETY TALK DI PROYEK PERPANJANGAN LANDASAN PESAWAT BANDARA SULTAN SYARIF KASIM DI. PT WASKITA KARYA

PEKANBARU TAHUN 2015

IDENTITAS INFORMAN

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir :

Bagian :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan Pekerja

(HSE ,Project Manager, Construction manager, Surveyor dan Quality)

1.Menurut anda apa pengertian dari Penerapan safety Talk?

2.Sejak kapan Penerapan Safety talk dilakukan di PT. Waskita Karya?

3. Bagaimana Pelaksanaan Penerapan safety talk di proyek Proyek Perpanjanga Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru

a. Apa isi Safety morning dan kapan dilakukan? b. Apa isi Safety afternoon dan kapan dilakukan? c. Apa isi Safety Night dan kapan dilakukan? d. Apa isi Safety induction dan kapan dilakukan? 4.Menurut anda apa pengertian dari kecelakaan kerja?

5.Apakah dengan adanya penerapan safety talk ini pernah mengalami kecelakaan kerja/cidera yang terjadi?

6. Kendala apa saja yang di hadapi pada penerapan safety talk di PT. Waskita Karya Pekanbaru?


(21)

7.Manfaat apa saja di rasakan perusahaan setelah melaksanakan/menerapkan

safety talk, apakah ada perbedaan yang di rasakan sebelum/sesudah melaksanakan penerapan safety talk?


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan metode penelitiaan kualitatif. Penggunaan jenis penelitian yang dimaksud adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan safety talk dan kejadian kecelakaan kerja pada Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru.

3.2 Tempat dan Waktu

3.2.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru.

3.2.2 Waktu

Penelitian di lakukan di bulan September 2015

3.3 Informan Penelitian

Pemilihan informan pada penelitian kualitatif berdasarkan prinsip prinsip penelitian kualitatif, yaitu prinsip kesesuaian dan kecukupan. Dalam Penelitian ini ada 5 orang informan yang menjadi narasumber yaitu kepada

1. HSE


(23)

3. Construction manager

4. Surveyor 5. Quality.

Prinsip pemilihan informan, dimana informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pengetahuan dan penerapan safety talk di Waskita Karya di pekanbaru pada proyek pembangunan Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim yang sesuai dengan topik penelitian ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data informasi yang diibutuhkan pada penlelitian ini, peneliti menggunakan sumber data melalui:

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu:

a. Data primer yang di peroleh oleh dari sumber pertama, baik individu ataupun perorangan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan Metode wawancara. Wawancara, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur yang dilengkapi dengan pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan masalah lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang ditemukan oleh informan (Sugyono, 2009). Metode wawancara dilakukan kepada HSE ,Project Manager,


(24)

Pekanbaru dengan berpedoman pada panduan wawancara yang telah di siapkan.

b. Data sekunder

1. Profile PT. Waskita Karya

2. Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru

3.5Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan safety talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbarua dalah dengan cara mngolah analisis data secara deskriptif yaitu menjelaskan berdasarkan jawaban dan keterangan yang di peroleh.


(25)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Didirikan pada 1 Januari 1961 Waskita Karya adalah salah satu perusahaan negara terkemuka di Indonesia yang memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama "Aannemings Volker Maatschappij NV", yang diambil alih di bawah Keputusan Pemerintah No.62/1961, Waskita Karya yang semula di dalam air paticipated perkembangan terkait termasuk reklamasi, pengerukan, pelabuhan dan irigasi.Eversince 1973, Namun, status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi "Persero" PT. Waskita Karya, dengan yang lebih familliar memanggil "Waskita". Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum yang lebih luas terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandar udara, bangunan, tanaman pembuangan air kotor, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya.

Pada tahun 1980, Waskita mulai melakukan berbagai proyek yang melibatkan teknologi canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk kerjasama operasi dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Signifikan dan prestasi yang luar biasa whice menjadi kebanggaan nasional adalah Bandar Udara


(26)

Soekarno-Hatta, Serbaguna Siwabessy Reactor, dan Muara Karang Coal Fired Power Plant di Jakarta. Memasuki tahun 1990, Waskita telah menyelesaikan numeruous bangunan tinggi dengan reputasi baik seperti Kota BNI (bangunan tertinggi di Indonesia), Bangunan Kantor Bank Indonesia, Graha Niaga Tower, Plaza Mandiri Tower, Shangri-La Hotel dan beberapa apartemen bertingkat bangunan di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.

Waskita telah mencapai kinerja dibedakan dalam pembangunan span panjang jembatan beton pratekan menggunakan sistem penyangga bebas berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau berangin, dan IV Barelang. Prestasi besar lainnya menggunakan teknologi serupa dilakukan dalam pembangunan "Pasteur-Cikapayang-Surapati" peningkatan jalan dan jembatan kabel tinggal di Bandung. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan beberapa bendungan besar seperti Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi, whice telah selesai lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan.

Usaha di depan kualitas selalu memprioritaskan hal lain telah memungkinkan Waskita memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 pada November 1995; whice menjadi meyakinkan pengakuan internasional atas Sistem Manajemen Mutu ISO dilaksanakan oleh perusahaan dan titik awal menuju era global kompetisi. Pada bulan Juni 2003, Waskita telah berhasil diperbarui Sistem Manajemen Kualitas dan mampu memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Ini menjadi indikasi yang kuat tentang


(27)

bagaimana perusahaan memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari pelanggan.

4.1.2 Visi PT. Waskita Karya

Menjadi badan usaha yang terkemuka dalam industri konstruksi, perseroan di arahkan untuk mencapai posisi tig besar dalam pencapaian pangsa pasar nasional,serta mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bidang konstruksi. Visi yang di capai dengan kriteria yaitu:

1. Menduduki posisi tiga besar dalam pencapaian pangsa pasar nasional

2. Mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bidang industri konstruksi 3. Memasuki pasar internasional dalam kurun waktu sepuluh tahun

4.1.3 Misi PT. Waskita Karya

Meningkatkan nilai perusahaan melalui produk jasa konstruksi yang bermutu dan berdaya saing tinggi. Peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan menjadi tolak ukur utama, sementara produk dan jasa dihasilkan sesuai standar mutu,waktu dan biaya dan kesejahteraan karyawan. Misi ini di capai dengan kriteria sebagai berikut:

1. peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan

2. penyediaan produk dan jasasesuai standar mutu,wakri dan biaya dengan memperdulikan keselamatan kerja dan lingkungan serta pengembangan sumberdaya dan kesejahteraan karyawan.


(28)

4.2 Gambaran umum Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru.

Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah salah satu kegiatan konstruksi di Indonesia yang membutuhkan prioritas tinggi pada keselamatan dimana Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah Salah satu proyek PT. Waskita Karya. Proyek pembangunan Bandara internasional Sultan Syarif Kasim yang berlokasi diJln. Bandara Sultan Syarif Kasim II, berada di Kota Pekanbaru,Riau dan Bandara ini memiliki luas 321,21 ha. Peluasan Bandara Sultan Syarif Kasim II di kelola oleh pihak PT Angkasa Pura II yang bekerjasama dengan pemerintah provinsi Riau. Perluasan ini di lakukan untuk menghadapi Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang akan digelar pada 2012 lalu di kota Pekanbaru,Riau. Selain diperluas karena dinilai bandara tersebut tidak lagi dapat menampung jumlah penumpang yang setiap tahunnya semakin meningkat. Namun Bandara Sultan Syarif kasin II ini masih terus di perluas dan di lakukan pembangunan sampai Tahun 2020 mendatang.

Dalam Proyek ini pembangunan Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ini, sangat beresiko terjadi kecelakan kerja dimana para pekerja bekerja di bandara yang masih aktif. Kegiatan Proyek dalam pengerjaanya terdapat galian, timbunan dan pengaspalan yang dapat menyebabkan sumber bahaya. Maka di perlukan Pola ataupun cara kerja secara administratif


(29)

senantiasa mengikuti procedur yang sesuai dengan standar untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja yang sedang bekerja yang membangun landasan pesawat. PT. Waskita Karya menerapkan salah satu progaram K3 yaitu

Safety Talk untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja. Safety talk di PT.Waskita Karya terdiri dari Safety Morning,Safety Afternoon,Safety Night dan Safety Induction.

Dalam pelaksanaan Safety Talk Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya sudah menerapkan safety talk dari awal pengerjaan proyek yaitu dari tanggal 7 Januari 2014 dan berakhir 7 Juli 2015. Penerapan safety talk sudah di lakukan namun ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya dan diketahui walaupun safety talk sudah rutin di lakukan masih terdapat kecelakaan kerja pada pekerja.

Struktur Organisasi Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru

Gambar 4.1 Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II


(30)

Penerapan Safety Talk tidak terlepas dari peran organisasi pekerja PT. Waskita Karya yang memeberikan Safety Talk kepada Pekerja pembuatan Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian dianggap mampu menjelasakan tentang bagaimana Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru.

Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 1 HSE, 2 Pelaksana, 1 Teknik dan 1 Logistik dan Peralatan.Gambaran karakteristik informan penelitian dapat di lihat pada tabel.

Tabel.4.1 Karakteristik Informan Penelitiaan

N0 Pekerja Umur Jenis Kelamin Pendidikan

1 2 3 4 5 HSE Pelaksana Pelaksana Teknik Peralatan dan Logistik 24 Tahun 38 Tahun 22 Tahun 34 Tahun 25 Tahun Perempuan Laki – laki Laki – laki Laki – laki Laki – laki

S1 D3 D3 D3 D3


(31)

Dari tabel diatas Penanggung Jawab dari K3 di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru yaitu

HSE/K3LM. Namun dalam pemberian Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru, pihak Manajemen dalam Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II dapat memberikan Safety Talk dan wajib mengadiri kegiatan rutin Safety talk yang di berikan pada pekerja yang bekerja yang membangun Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II. Informasi yang di peroleh dari informan penelitian ini sangat berguna untuk melihat kesesuaian dari pada Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru.

4.3 Proses Operasional Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru

1. Galian tanah runway, stopway, strip, dan resa exiting

Tanah hitam atau existing (tanah asli) yang sifatnya tidak dapat digunakan sebagai fondasi lahan digali dan dibuang. Hal ini dilakukan terus menerus hingga area runway dinyatakan bersih dari jenis tanah yang tidak digunakan. Alat yang digunakan : dump truck, bulldozer dan dozer Timbunan tanah pilihan di runway dan stop way

2. Setelah tanah asli digali dan dibersihkan selanjutnya dilakukan penimbunan


(32)

dump truck, dozer, bulldozer, vibro roller, water tank untuk penyiraman tanah, motor grader.

3. Pekerjaan box culvert pada strip

Pada area strip dilakukan pekerjaan pembuatan box culvert atau dikenal dengan parit. Alat yang digunakan : excavator.

4. Timbunan tanah pada area strip dan resa

Dilakukan penimbunan menggunakan tanah yang diinginkan pada area strip dan resa runway. Alat yang digunakan : excavator, dump truck,bulldozer, dozer, wheel loader, water tank untuk pelaksanaan penyiraman tanah, motor grader.

5. Pasir padat pada runway dan stopway

Dilakukan penebaran dan pemadatan pasir pada area runway setebal 10 cm. Alat yang digunakan : dump truck, vibro roller, dozer.

6. Timbunan tanah biasa pada resa dan strip

Dilakukan penimbunan dan pemadatan tanah kembali pada area resa dan strip menggunakan timbunan tanah biasa. Alat yang digunakan : dump truck, vibro roller, motor grader, excavator, water tank.

7. Aggregate base pada runway dan stop way

Penebaran dan pemadatan base jenis aggregate pada area runway dan stop way. Lahan terlebih dahulu dibersihkan menggunakan compressor hingga sampah dan benda2 mengganggu hilang dan siap untuk diberikan prime coating sebagai perekat antara agg. Base dan ATB (Asphalt Treated Base)


(33)

8. ATB (Asphalt Treated Base) pada runway dan stop way

Setelah agg.base dilaksanakan tahap selanjutnya adalah penebaran dan pemadatan menggunakan ATB . Lahan terlebih dahulu dibersihkan

menggunakan compressor hingga sampah dan benda2 mengganggu hilang dan siap untuk diberikan prime coating sebagai perekat antara ATB dan asphalt. ATB yang diberikan sebanyak 3 lapis @lapis = 10-15 cm

9. Asphalt marshall

Tahap terakhir adalah pelaksanaan dan pemadatan asphalt setinggi 3 lapis. @lapis = 8-15 cm

4.4 Penerapan Safety Talk diProyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru

Sebelumnya kita melakukan suatu kegiatan maka perlu kita mengetahui apa yang kan di kerjakan bahkan mengetahui dengan jelas konsep dari pemahaman dari apa yang di kerjakan. Dari hasil wawancara terhadap informan penelitian, terdapat beberapa perbedaan jawaban pengertian tentang apa yang di maksud dengan Penerapan Safety Talk di Tempat kerja. Berbagai pengertian namun memiliki tujuan yang sama yaitu suatu upaya pencegahan terjadinya kecelakaan di tempat kerja. dari hasil wawancara K3LM Safety Talk adalah merupakan omomgan atau obrolan menegenai atau pembicaraan tentang safety sehingga dapat di nyatakan safety talk

merupakan Penerapan sistem kerja suatu perusahaan dalam bidang keselamatan kerja melaui secara verbal dan visualisasi. Tujuan Safety Talk untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat keja.


(34)

Penerapan safety talk di laksanakan di PT Waskita sejak pada saat PT. Waskita secara badan hukumnya 1 januari 1961 berdiri, namun untuk berjalannya PT. Waskita sudah lebih dari pada tanggal tersebut Safety Talk sudah di di lakukan. Pada Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II ini, pelaksanaan Safety Talk dilaksanakan dari proyek awal pertama kali berlangsung. Pihak yang memberikan safety talk kepada pekerja yaitu pihak manajemen namun tetap dalam tanggung jawab K3LM/HSE. Dalam pemberian safety talk seluruh pihak manajemen terdiri dari Kepala Proyek, K3LM, Staf Pelaksana,Surveyor, Pelaksana, Keuangan, Quantity, Quality, Logistik dan Alat walaupun tidak memberikan Safety Talk pada saat itu diwajibkan mengikuti atau menghadiri Safety Talk. Penerapan

Safety talk di PT. Waskita Karya di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II ini terdiri dari 4 macam safety talk yaitu Safety Morning, Safety Afternoon, Safety Night dan Safety Induction. Penerapan safety talk di komunikasikan kepada pekerja, pekerja yang baru masuk, tamu – tamu yang masuk ke proyek.

Penerapan safety talk mengenai keselamatan kerja segi lingkungan dan segi pengamanan karena PT.Waskita Karya mengenal K3LM (Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu), tentang prosedur kerja, pengenalan terhadap alat – alat kerja, penggunaan APD, aturan – aturan di bandara mana wajib atau tidak dilakukan di karenakan dalam pembuatan/pembangunan proyek landasan pesawat di bandara yang masih aktif sehingga harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan bandara. Setiap safety talk memiliki waktu yang berbeda dalam pemberian


(35)

namun sebenarnya memiliki tujuan yang sama sebagai komunikasi/pesan K3 untuk perlindungan dan pencegahan kecelaakaan kerja ditempat kerja.

Dari proses kerja pembangunan landasan pesawat galian dan timbunan,beton dan pengaspalan terdapat banyak resiko – resiko dalam tahap pengerjaannya. Para pekerja yang bekerja di daerah timbunan di arahkan dan batas area para pekerja harus bekerja dan tidak boleh bekerja karena masih area tempat pesawat masih aktif. Pihak Angkasa Pura sudah menetapkankan ujung runway dimana para pekerja bekerja sesuai arahan sehingga tidak mengganggu dalam aktifitas kegiatan penerbangan pesawat di bandara dan para pekerja juga aman dalam pengerjaan landasan. Pada pekerja yang membuat beton dalam pembuatan logisting, bagaimana arahnya, batasnya dan jaraknya di yang telah di tentukan dan dalam menggelar base sesuai arah dan batas yang di tentukan karena dalam kegiatan ini rawan dalam pendaratan pesawat di pagi hari. Penerapan Safety talk sangat penting di lakukan karenakan dengan safety talk para pekerja dapat mengetahui prosedur kerjanya, selain itu para pekerja selalu di ingatkan menggunakan pemakaian alat pelindung diri (APD) seperti helm,rompi nyala dan sepatu safety. Penerapan Safety Talk juga dapat dilaksanakan Apabila kondisi atau keadaan tempat kerja yang sangat beresiko/ekstrim maka safety talk dapat di lakukan kapan saja bila di perlukan. Safety talk terdiri dari beberapa macam memiliki waktu dan fungsi yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.

Safety talk tidak hanya di lakukan pada pekerja yang membangunnya landasan sajaa namun safety talk juga di berlakukan kepada tamu – tamu yang masuk ke


(36)

proyek. Bandara memiliki peraturan dalam memasuki area proyek Para tamu yang memasuki wilayah proyek harus memiliki kartu pass untuk bisa masuk ke proyek. Para tamu harus mengikuti instruksi yaitu safety talk sehingga tamu dapat mengetahui apa yang wajib dan tidak wajib di lakukan di area proyek. Karena apabila para tamu yang masuk pada lokasi proyek tidak mengikuti instruksi dari safety talk

maka tamu tersebut akan di beri sanksi dan tidak di perbolehkan memasuki wilayah proyek bandara.

Dalam pemberian safety talk PT. Waskita karya memberikan bukti bahwa

safety talk itu dilaksanakan dan di terapkan yaitu dengan membuat absen untuk para pekerja atau pun tamu yang memasuki area proyek. Biasanya berupa laporan siapa yang memberikan Safety Talk pada saat itu dan untuk absen pekerja yang mengikuti

safety talk, selain itu hal – hal yang di bicarakan/di berikan kepada pekerja tentang hal – hal apa saja yang harus dilakukan pada hari itu, penggunaan APD, mengingatkan pekerja untuk berhati – hati dalam keadaan kondisi berbahaya,menjelaskan aturan – aturan yang harus di patuhi dalam area bandara dan lain lain semuanya di lampirkan. Selain keabsenan dan hal – hal yang di bahas di

safety talk terdapat beberapa photo sebagai dokumentasi untuk proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru.

Penerapan safety talk sudah dilakukan secara rutin namun masih terdapat terjadi kecelakaan selama proyek berlangsung dari tanggal 7 januari 2014 samapai dengan 7 juli 2015 terjadi kecelakaan kerja di proyek ini yaitu 2 kali kejadian


(37)

kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja merupakan sesuatu kejadian yang tidak di inginkan atau yang yang tidak di harapkan yang dapat menyebabkan kerugian. Kecelakaan kerja di proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru terjadi pada waktu yang berbeda yaitu pada tanggal 25 September 2014 dan 24 Juni 2015. Kejadian tersebut menandakan walaupun kegiatan safety talk sudah di lakukan masih terdapat kecelakaan kerja yang tidak bisa di hindari. Kejadian kecelakaan kerja pada tanggal 25 Setember 2015 sekitar pukul 12.30 Wib yaitu kepala pekerja mengenai kuku escavator dan pada tanggal 24 juni 2015 sekitar pukul 14.30 kaki pekerja tertancap paku. Setiap kejadian yang terjadi dalam proyek di laporkan yang biasa di sebut Laporan Investigasi Kecelakaan/insiden kecelakaan kerja.

4.4.1 Safety Morning

Safety Morning adalah Pesan K3 dilaksanakan pada periode tertentu seperti apel pagi setiap seminggu sekali yang di lakukan pada pagi hari sebelum memulai pekerjaan yang dilaksanakan pada pukul 07.30 Wib dimana safety morning dilakukan pada hari senin pagi biasanya bisanya berlansung selama 15 sampai 30 menit paling lama yang diterapkan di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II. Dari hasil wawancara yang di peroleh safety Morning adalah kegiatan rutin dan wajib harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan dalam safety Morning banyak hal di jelaskan di situ mulai dari keselamatan pekerja dari segi lingkungan kerja procedur kerja yang harus dilakukan, hal – hal mana yang wajib dan


(38)

tidak harus di lakukan di area tempat kerja ataupun area proyek bandara, perlengkapan APD dan menjelaskan cara penggunaaan APD dan fungsinya. Hal – hal yang bahas dalam safety morning biasanya tergantung hal yang akan di lakukan pada hari itu, tempat – tempat yang berisiko/ batas tempat kerja misalnya penimbunan para di ingatkan untuk bekerja sesuai batas yang di tentukan selain itu pelarangan kepada pekerja untuk para pekerja tidak memanjat pagar bandara,tidak di perbolehkan memakai celana pendek atau sepaha pada saat bekerja, tidak memanjat pagar bandara, tidak merokok di area tempat kerja, segala APD yang telah di berikan wajib di gunakan di dalam area kerja proyek bandara dan menjaga kebersihan di kawasan tempat bekerja dengan tidak membuang sampah sembarangan dan para pekerja harus di ingat kembali untuk selalu waspada dan berhati – hati dalam bekerja dan mengingatkan kepada pekerja untuk tidak melakukan pekerjaan yang bukan wewenangnya.

Safety morning juga berupa anjuran untuk pekerja melakukan olahraga kecil berupa streching otot untuk relaksasi agar pekerja tetap bugar walaupun bekerja cukup berat dan mengingatkan kepada pekerja untuk tidak lupa minum untuk menghindari dehidrasi selain itu penjelasan tentang penyediaan obat – obatan di proyek apabila ada para pekerja yang sakit membutuhkan obat.

4.4.2 Safety Afternoon

Safety aftenoon adalah Pesan K3 dilaksanakan pada periode tertentu setiap seminggu sekali yang di lakukan pada siang hari sebelum memulai pekerjaan yang


(39)

dilaksanakan pada pukul 12.00 Wib. Dari hasil wawancara yang di peroleh bahwasanya safety afternoon tidak wajib dilakukan. Dilakukan apabila keadaan benar

– benar sangat berbahaya dan beresiko/ekstrim selain itu biasanya safety afternoon itu lanjutan atau evaluasi dari pekerjaan di pagi hari atau sebelumnya. Isi dari safety afternoon tidak jauh berbeda dengan safety morning namun safety afternoon tidak wajib dilakukan. Safety Afernoon tidak wajib di lakukan dari hasil wawancara di peroleh karena waktu yang terbatas, para pekerja mengerjakan sesuai dengan ketentuan waktu yang sudah tentukan selain itu mencegah kebosanan para pekerja karena sudah lelah dalam bekerja, maka dari iu Safety Afternoon dapat hanya di lakukan pada saat di perlukan saja atau in case.

4.4.3 Safety Night

Pesan K3 dilaksanakan pada periode tertentu setiap seminggu sekali yang di lakukan pada malam hari sebelum memulai pekerjaan yang dilaksanakan pada pukul 22.00 Wib akan tetapi para pekerja memulai pekerjaan tepat di pukul 00.00 malam. Dari hasil wawancara yang di peroleh safety night adalah kegiatan yang harus di laksanakan bahkan hampir di setiap malam dilakukakan karena berbagai pertimbangan, karena para pekerja harus bekerja di malam hari di mana berbeda alam maka perlu perhatian khusus untu bekerja secara hati – hati dan waspada terhadap bahaya . Di PT.Waskita karya sebelumnya para pekerja mendapat safety night pada pukul 22.00 malam menunggu segala aktivitas bandara atau pesawat berhenti jadi para pekerja mulai bekerja dari pukul 00.00 sampai dengan pukul 04.00 pagi.


(40)

Dari hasil wawancara yang di peroleh darI Pelaksana Proyek isi dari safety night tidak berbeda jauh juga dengan safety yang lain namun di karenakan berbeda alam siang dan malam safety night sangat wajib dilakukan sebelum bekerja. Pada malam hari pengerjaan di lakukan biasanya itu pengecoran sama gelar based di karenakan para pekerja harus berhati – hati harus memakai helm, rompi dan sepatu selain itu para pekerja juga harus membutuhkan penerangan dalam bekerja. Para pekerja harus di ingatkan untuk menjaga kebersihan. Dari hasil wawancara dari staf pelaksana pada tahap pengerjaan galian juga terkadang di lakukan pada malam hari para pekerja harus di ingatkan harus berhati dalam pengerjaan terutama jalur – jalur kabel di situ dan terdapat arus listrik selain itu juga memerlukan pencahayaan yang baik pada saat bekerja karena di tempat tersebut lebih banyak alat yang bekerja dari pada manusia. Para pekerja berhak meminta tambahan penerangan apabila masih kurang penerangan dalam bekerja dan segera melapor. Penerapan safety talk pada malam hari dapat mengingatkan kepada pekerja untuk tetap berhati – hati dalam tiap pengerjaan karena pekerjaan yang beresiko pada malam hari selain itu tetap para pekerja wajib menggunakan APD, bekerja sesuai procedur kerja, tidak di perbolehkan merokok di area tempat bekerja sehingga terhindar dari kecelakaan kerja.

4.4.4 Safety Induction

Safety Induction Pesan K3 yang di laksanakan yang pada saat kapan saja saat di butuhkan atau keadaan tempat kerja yang lebih beresiko dan pemberitahuan untuk pekerja yang baru atau pendatang baru. Pendatang baru itu biasanya di sebut tamu proyek. Dari hasil wawancara yang di peroleh safety induction dilakukan pada


(41)

pekerja baru atau pun pekerja lama tidak bekerja sementara namun bekerja lagi di proyek dan untuk tamu – tamu yang datang ke area proyek. Biasanya orang – orang tersebut di berikan safety induction sebelum bekerja ataupun memasuki proyek tempat bekerja. Biasanya dalam safety induction berisikan atau perihal pengenalan terhadap lingkungan kerja proyek, peraturan kerja di malam hari, peraturan yang wajib dan tidak dilakukan di area proyek bandar selain itu penjelasan fasilitas yang ada di sekitar proyek. Kepada Para pekerja yang akan bekerja wajib menggunakan kelengkapan APD seperti : helm,rompi nyala dan sepatu pada saat bekerja. Tamu yang berkunjung pun wajibkan memakai APD untuk memasuki area kerja proyek apabila tamu tersebut hanya dikantor saja tidak di area kerja tidak wajib menggunakan APD. Setiap pekerja dan tamu baru yang masuk harus memliki kartu identitas atau kartu pass untuk bisa masuk ke Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Setiap para tamu yang masuk terlebih dahulu di jemput portal pemeriksaan dan wajib mengikuti instruksi melalui safety talk misalnya isinya adalah larangan tidak merokok di area proyek dan menjaga kebersihan sekitar area proyek bandara. Apabila tamu – tamu tersebut tidak melakukan yang di instruksikan melalui safety talk para tamu tersebut akan di tindak lanjuti oleh pihak bandara dan tidak di perbolehkan memasuki area Proyek bandara. Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II ini sangat ketat di karenakan dalam proyek ini di pantau dan di naungi oleh Angkasa Pura sehingga harus mengikuti peraturan yang di berlakukan. Setiap yang pekerja yang bekerja secara tetap, ataupun keluar masuk


(42)

ataupun tamu yang masuk area proyek bekerja harus mengikuti aturan dan memilki kartu pass.

4.5 Kendala dalam Penerapan Safety talk

Dalam penerapaan suatu Program pasti memiliki kendala – kendala. Berdasarkan hasil wawancara yang di peroleh dengan K3LMP kendala yang sering di hadapi yaitu pihak manajemen yaitu kehadiran dari pihak manajemen dan para pekerja. Seharusanya safety talk itu di hadari oleh kepala proyek, teknik, administrasi, keuangan, surfeyor, keuangan,Quality,Quantity,Logistik dan barang wajib datang namun dalam kenyataannya dan faktanya di lapangan tidak semua yang hadir bahkan ke absenan dari pihak manajemen proyek, selain itu dari ke absenan dari pekerja itu sendiri terlambat datang bahkan tidak datang sama sekali.

Padahal dengan kehadiran dari pihak maajemen dan pekerja yang lengkap

safety talk dapat lebih berjalan dengan semestinya. Sehingga semua pihak tau apa yang menjadi kekuranggan dari proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II melalui Safety Talk ini sehingga dapat dievaluasi dan segera diatasi kekurangan tersebut. Selain itu kendala dari penerapan safety talk para pekerja yang kurang disiplin yaitu APD yang sudah di berikan di tinggalkan di tempat kerja atau pun terkadang ada yang tidak menggunakannya dan para pekerja tidak serius mendengar safety talk.

Dari hasil wawancara juga pada bagian logisting dan alat yang menjadi kendala safety talk hanya di lakukan di proyek – proyek besar atau yang menjadi sorotan saja misalnya proyek gedung – gedung, bandara, jembatan pabrik itu memang


(43)

di laksanakan namun apabila ada proyek – proyek yang berada di pelosok yang jauh dari sorotan seperti jalan– jalan yang bukan jalan lintas, jalan antar provinsi safety talk tidak serta merta dilakukan dengan baik.


(44)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Penerapan Safety Talk Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru.

Safety talk merupakan salah satu penerapan sistem manajemen K3 upaya pencegahan dan pengendalian kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau kerugian materi di tempat kerja. Dimana Safety Talk pengendalian kecelakaan kerja yang dilakukan dengan pendekatan secara manusia dikarenakan 85% kecelakaaan disebabkan oleh faktor manusia dengan tindakan tidak aman. Program

keselamatan dan kesehatan kerja sebaiknya dimulai dari tahap yang paling dasar, yaitu pembentukan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (Reason, 1997). Program keselamatan dan kesehatan kerja dapat berfungsi dan efektif, apabila program tersebut dapat terkomunikasikan kepada seluruh lapisan individu yang terlibat pada proyek konstruksi. Maka untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian mengenai K3 dilakukan dengan pendekatan Program Komunikasi K3 yaitu salah satunya Penerapan Safety Talk di tempat kerja.Komunikasi pesan k3 digunakan untuk mendorong perilaku,sehingga pekerja termotivasi untuk bekerja dengan selamat. Wisarsono(2013) menyatakan bahwa manfaaat komunikasi kesehatan keselamatan kerja adalah agar terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga proses produksi dapat di lakukan dengan selamat.


(45)

Dari hasil wawancara yang di peroleh pengertiaan dari Safety Talk adalah merupakan program pencegahan kecelakaan kerja yang dilakukan dengan cara meeting yang isinya tentang penjelasan-penjelasa/komunikasi yang bertujuan untuk mengingatkan para pekerja di tempat tersebut tentang potensi bahaya yang ada, sehingga dapat mencegah kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. Selain itu, dalam safety talk juga mendengarkan keluhan-keluhan dari para pekerja yang ada sehingga didapat solusi yang tepat untuk mengurangi keluhan tersebut

Safety talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru di laksanakan sejak awal proyek berlangsung dari tanggal 7 Januari – 7 Juli 2015. Dimana Safety talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru terdiri dari safety morning,safety afternoon,safety night dan safety induction.

Pemberian safety talk di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim PT. Waskita Karya Pekanbaru di berikan oleh pihak manajemen dan di kepalai oleh K3LM (Keselamatan dan Kesehatan, Lingkungan dan Mutu). Pihak manajemen yang terdiri dari Kepala Proyek, K3LM,Pelaksana,Teknik,Keuangan,Surfeyor, Qualiyty,Quantity,Logistik dan hal yang paling penting juga kehadiran para pekerja harus wajib mengikuti safety talk. Agar safety talk dapat berjalan dengan semestinya maka para manajemen dan para pekerja harus dapat bekerja sama dalam pelaksanaan Safety Talk dapat terlaksana sehingga tercipta selamat pada saat bekerja. Keselamatan kerja merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi, dimana keselamatan kerja perlu


(46)

mendapat perhatian yang sama dengan kualitas, jadwal dan biaya. Keterlibatan secara aktif dari manajemen perusahaan sangat penting artinya bagi terciptanya perbuatan dan kondisi lingkungan yang aman. Program keselamatan kerja (safety work program) perlu dibuat oleh manajemen perusahaan, serta memiliki komitmen untuk menjalankan program tersebut demi terciptanya keamanan di lokasi proyek (Hinze, 1997)

Walaupun safety talk sudah dilakukan secara rutin dilaksanakan kejadian kecelakaan kerja masih terjadi di Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II yang berlangsung dari tanggal 7 januari 2014 samapai 7 juli 2015 terdapat 2 kejadian kecelakaan kerja. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan (Suma’mur, 1996).

Kejadian yang pertama terjadi pada 25 September 2014 dan 24 Juni 2015. Kejadian tersebut menandakan walaupun kegiatan safety talk sudah di lakukan masih terdapat kecelakaan kerja yang tidak bisa di hindari. Kejadian kecelakaan kerja pertama pada tanggal 25 Setember 2015 yaitu kepala pekerja mengenai kuku escavaor. Pada saat itu kejadian pekerja yaitu supir truck, pada saat truck tanah terbalik supir melihat dan ingin juga membantu mengembalikan posisi truck yang terbalik seperti semula, sedangkan pada saat itu pelaksana telah memanggil operator


(47)

escavator untuk menganggkat dan menarik kembali truck tersebut. Pada saat posisi truck yang terbalik dan akan tarik oleh escavator ternyata pekerja yaitu supir truck

tampa pemberitahuan berdiri tepat di samping truck dan kepalanya mengenai kuku escavator tersebut. Akibat kecelakaan tersebut supir truck mengalami luka bekas terkena kuku escavator tapi tidak terjadi geger otak kecil atau besar namun pekerja mengalami cedera dikepala dan tidak bekerja untuk beberapa hari.

Penggunaan mesin di samping memberikan kemudahan bagi suatu proses produksi, tentunya efek samping yang tidak dapat dielakkan adalah bertambahnya jumlah dan ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi itu sendiri. Di samping itu, faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), proses kerja tidak aman, dan sistem kerja yang semakin komplek dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan dan kesehatan pekerja (Tarwaka, 2014).

Kejadian tersebut dapat di lihat terdapat kesalahan komunikasi antara pihak supir, pelaksana dan operator escavator, kesalahan komunikasi sehingga mengakibatkan kecelakaaan pada pekerja supir. Dalam bekerja komunikasi pekerja yang baik sangatlah di perlukan karena di dalam kegiatan pekerja terdapat beberapa orang yang terkait dalam pekerjaan tersebut. Komunikasi Pekerja, ialah adanya penyampaian informasi atau pesan. Hal ini berkaitan dengan pernyataan bahwa komunikasi yang baik di perlukan antara pihak manajemen dari pihak pekerja, serta komunikasi yang baik antara sesama pekerja. Cheyne (dalam Wieke Yuni C.dkk, 2012:92).


(48)

Semestinya sebelum escavotor menarik truck yang terbalik sebaiknya pengawas/K3LM melihat sekitar truck memastikan tidak ada pekerja yang berdiri di sekitar truck yang terbalik dan supir juga seharusnya tidak perlu berada di sekitar karena tidak ada instruksi untuk berdiri atau harus ikut membantu membalikan truck

terbalik karena itu bukan wewenangnya karena tindakan tersebut tidak. Maka dari itu di perlukan tindakan yang aman melakukan setiap kegiatan pekerjaan dan melakukan sesuai dengan instruksi sesuai.

Menurut Heinrich dalam Suma’mur (1987), perilaku aman terdiri dari :

1. Mengoperasikan peralatan dengan kecepatan yang sesuai 2. Mengoperasikan peralatan yang memang haknya

3. Menggunakan peralatan yang sesuai 4. Menggunakan peralatan yang benar

5. Menjaga peralatan keselamatan tetap berfungsi

6. Berhasil memperingatkan karyawan lain yang bekerja tidak aman 7. Menggunakan PPE dengan benar

8. Mengangkat dengan beban yang seharusnya dan menempatkannya di tempat yang seharusnya

9. Mengambil benda dengan posisi yang benar 10.Cara mengangkat material atau alat dengan benar 11.Disiplin dalam pekerjaan.


(49)

Sedangkan kejadian yang kedua terjadi pada bulan 24 Juni 2015 kejadian tersebut pekerja tidak sengaja memijak paku dan paku tersebut juga terdapat di dalam tanah. Pekerja tidak tahu paku tersebut tertimbun di tanah pada saat bekerja pekerja memijak paku yang menancap keluar, pekerja sudah memakai sepatu safety, akan tetapi paku tersebut tembus sampai ke sepatunya paku tersebut memiliki panjang 3 inci sehingga melukai kaki pekerja proyek. Lingkungan kerja atau tempat kerja memang sangat rentan terhadap sumber bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan, walaupun pekerja sudah memakai sepatu safety kecelakaan kerja tidak dapat terhindari namun meminimalkan kejadian kecelakaan kerja.

Menurut Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yang dimaksud dengan tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan yang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Tempat kerja meliputi: semua ruangan, lapangan, halaman dan sekeliling yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Menurut pasal 1 ayat 1 ruang lingkup tempat kerja ada tiga unsur, yaitu:

1.Tempat dimana dilakukan pekerjaan

2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana


(50)

Dalam proses pekerjaan sumber bahaya terkadang tidak dapat terhindari maka dari itu perlu kehatian – hatian dari pekerja karena setiap pekerjaan memiliki resiko terjadinya kecelakaan. Selain itu agar pekerja tetap aman perlu juga dari pihak pengawas untuk memantau para tetap bekerja.

5.1.1 Safety Morning

Safety morning dilakukan pada pukul 7.30 pagi yang berlangsung selama 15 -30 menit yang di lakukan setiap sekali seminggu yang dilakukan di setiap hari selasa dan itu merupakan kegiatan dan wajib di lakukan. Hal hal yang di bahas dalam safety morning tentang hal – hal yang akan di kerjakan pada hari itu selain itu mengingatkn kepada pekerja untuk melakukan pekerja sesuai dengan prosedur dan selain tentang keselamatan seperti : Para harus di ingatkan tentang hal – hal K3 melalui safety talk di karenakan para pekerja bekerja di sekitaran bandara yang masih aktif sehingga banyak terdapat sumber bahaya disitu, tidak merokok di tempat kerja dll. Para pekerja juga harus tetap dan selalu menggunakan menggunakan APD yang telah di berikan yaitu helm,rompi nyala dan sepatu safety untuk pelindungan diri dari kecelakaan kerja di tempat kerja. Salah satu program K3 di perusahaan adalah dengan pengadaan Alat Pelindung Diri. Berdasarkan pasal 14 (c) UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pengurus atau pengusaha wajib menyediakan APD secara cuma-cuma terhadap pekerjanya dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Kepatuhan penggunaan APD juga tergantung dari persepsi karyawan terhadap kesehatan dan keselamatan yang mereka miliki.


(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Meyta Maureen Pinem

Tempat Lahir : Pekanbaru

Tanggal Lahir : 12 Mei 1990

Suku Bangsa : Batak Karo

Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : Dewasa Pinem

Suku Bangsa Ayah : Karo

Nama Ibu : Ruslin Manurung

Suku Bangsa Ibu : Batak Toba

Pendidikan Formal

1. SD : SD Negeri 023 Pekanbaru/2012

2. SLTP : SMP Negeri 13 Pekanbaru/2005

3. SLTA : SMA Negeri 5 Pekanbaru/2008

4. D3 : AKBID Internasional Pekanbaru/ 2011 5. Lama Studi di FKM USU : 2 Tahun 5 Bulan


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN KEASLIAN……….i

HALAMAN PERSETUJUAN……….ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP………viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kecelakaan kerja ... 8

2.1.1 Pengertian kecelakaan ... 8

2.1.2 Teori kecekaan kerja ... 9

2.1.3 Faktor – faktor mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja ... 10

2.1.4 Faktor – faktor mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja dalam proyek konstruksi ... 12

2.1.5 Klasifikasi Kecelakaan ... 13

2.1.6 Dampak Kecelakaan ... 15

2.1.7 Pencegahan Kecelaakaan Kerja ... 16


(3)

2.2.1 Tujuan Safety Talk ... 19

2.2.2 Manfaat Safety Talk ... 21

2.2.3 Isi dari Safety Talk ... 22

2.2.4 Referensi dalam pelaksanaan Safety talk ... 24

2.2.5 Pihak yang melakukan Safety Talk ... 25

2.2.6 Metode Pelaksanan Safety Talk ... 25

2.3 Pelaksanaan Safety Talk di PT. Waskita Karya Pekanbaru .... 26

2.4 Kerangka Pikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.2.1 Lokasi penelitian ... 29

3.2.1 waktu penelitian ... 29

3.3 Informan Penelitian ... 29

3.4 Metode Pengumpulan data ... 30

3.5 Analisa data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 32

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 32

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

4.1.2 Visi Perusahaan ... 34

4.1.3 Misi Perusahaan ... 34

4.2 Gambaran Umum Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru ... 35

4.3 Proses Operasional Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru ... 38 4.4 Penerapan Safety Talk di Proyek Perpanjangan Landasan


(4)

Karya Pekanbaru ... 40

4.4.1 Safety Morning ... 44

4.4.2 Safety Afternoon ... 45

4.4.3 Safety Night ... 46

4.4.4 Safety Induction ... 47

4.5 Kendala dalam Penerapan Safety Talk ... 48

BAB V PEMBAHASAN ... 50

5.1 Penerapan Safety Talk Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru ... 52

5.1.1 Safety Morning ... 56

5.1.2 Safety Afternoon ... 56

5.1.3 Safety Night ... 58

5.1.4 Safety Induction ... 58

5.2 Kendala Safety Talk Proyek Perpanjangan Landasan Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II PT. Waskita Karya Pekanbaru ... 59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

6.1 Kesimpulan ... 62

6.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA……….64 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Form Wawancara Lampiran 2 : Hasil Wawancara

Lampiran 3 : Surat Izin Survei Penelitian Lampiran 4 : Surat Melaksanakan Penelitian


(5)

DAFTAR TABEL


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka konsep ... 28 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Proyek Perpanjangan Landasan

Pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II