sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang yang
bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan. Bagi penumpang kendaraan
bermotor umum bus yang berada di dalam tenggelamnya kapal ferry, maka kepada penumpang bus yang menjadi korban diberikan santunan
ganda.Sedangkan bagi korban yang jasadnya tidak diketemukan danatau hilang, penyelesaian santunan didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri.
B. Alasan Pemberian Santunan Pada Pengangkutan Laut
Manusia di dalam hidupnya pasti akan menemui atau menghadapi risiko.Risiko tersebut bisa terjadi pada dirinya maupun benda yang dimilikinya.
Risiko yang terjadi terhadap suatu benda tentu akan berkurangnya atau hilangnya nilai benda tersebut. Oleh sebab itu banyak cara yang dilakukan manusia untuk
mengatasi risiko tersebut agar berkurangnya nilai dari benda yang dimilikinya dapat dicegah.Menurut Sri Rejeki Hartono, asuransi atau pertanggungan adalah
suatu guna menanggu langi adanya risiko.
70
Menurut Gunanto “risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu kerugian atau batalnya seluruh atau sebahagian dari suatu keuntungan yang semula
diharapkan karena suatu kejadian di luar kuasa manusia, kesalahan sendiriatau perbuatan manusia lain”. Sedangkan risiko dalam industri perasuransian diartikan
70
Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta; Sinar Grafika, 2008, Hal. 13
Universitas Sumatera Utara
sebagai ketidakpastian dari kerugian financial atau kemungkinan terjadinya kerugian
.
71
Hidup tak ubahnya seperti permainan dari ketidakpastian. Secara awam, ketidakpastian itu diterjemahkan sebagai risiko. Sesuatu yang belum pasti
terjadi,akibatnya tentu tidak dikehendaki juga. Misal risiko kecelakaan, kematian, kerugian material dikarenakan gempa, banjir atau bencana alam lainnya acts of
Gods. Tak seorangpun mengetahui secara pastikapan risiko itu akan terjadi.
72
1. Agar para penumpang merasa aman dalam menggunakan moda transportasi
laut. Mengenai pemberian santunan pada pengangkutan laut ada berbagai
macam faktor dan alasannya:
2. Memberikan jaminan perjalanan bagi penumpang. Jaminan akan jiwa,
maupun harta benda yang mereka bawa. 3.
Sebagai bentuk tanggung jawab dari penyedia kapal akan suatu kecelakaan tertentu.
4. Dan dalam memberikan asuransi ataupun santunan pihak yang bersangkutan
harus memperhatikan hal sebagai berikut : 5.
Menentukan korban yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan santunan. 6.
Menentukan jenis santunan yang mengalami kecelakaan kapal. 7.
Memberikan santunan sesuai dengan standard operasional yang telah dibuat.
71
Bagus Irawan, Hukum Kepailitan Perusahaan dan Asuransi, Bandung; Alumni, 2007, Hal 105.
72
Kun Wahyu Wardana, Hukum Asuransi Proteksi Kecelakaan Transportasi, Bandung; Mandar Maju, 2009, Hal. 15
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya santunan ataupun asuransi masing-masing pihak dari penumpang akan merasa aman dalam melakukan suatu perjalanan, rasa takut akan
tanggung jawab penyedia kapal menjadi berkurang. Terkadang para penumpang merasa bimbang akan memilih moda transportasi laut, itu dikarenakan resiko
kecelakaan lebih besar daripada moda trnasportasi yang lainnya. Maka dari itu santunan ataupun asuransi berperan penting dalam meyakinkan para penumpang
transportasi laut. Setiap orang ataupun penumpang menginginkan jaminan bagi perjalanan
mereka, bentuk dari jaminan tersebut adalah sebuah asuransi ataupun santunan tersebut yang telah diterima oleh para penumpang sejak pembelian tiket
perjalanan. Para penumpangpun tidak ingin nyawa ataupun barang yang mereka bawa dalam perjalanan tidak diberikan jaminan.
Sesuai dengan pasal 40 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran bahwa, perusahaan angkutan diperairan wajib bertanggung jawab
terhadap keselamatan dan keamanan penumpang danatau barang yang diangkutnya. Berkaitan dengan itu perusahaan kapal juga bertanggung jawab
terhadap muatan kapal sesuai dengan jenis dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen muatan danatau perjanjian atau kontrak pengangkutan yang telah
disepakati.
73
Untuk mengurangi atau menghilangkan beban risiko tersebut, pihak tertanggung berupaya mencari jalan kalau ada pihak lain yang bersedia
73
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, pasal 40
Universitas Sumatera Utara
mengambil-alih beban risiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut premi. Dalam dunia bisnis perusahaan asuransi selalu siap
menerima tawaran dari pihak tertanggung untuk mengambil risiko dengan imbalan pembayaran premi. Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan
mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaannya atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi penangguang sejak itu
pula risiko beralih keada penanggung. Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan penanggung beruntung memiliki
dan menikmati premi yang telah diterimanya dari tertanggung.
74
• Pembayaran Ganti kerugian
Dalam hal tidak terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada masalah terhadap risiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam praktiknya
tidak senantiasa bahaya yang mengancam itu sungguh-sungguh terjadi. Ini merupakan kesempatan baik bagi penanggung mengumpulkan premi yang dibayar
oleh beberapa tertanggung yang mengikatkan diri kepadanya. Jika pada suatu ketika sungguh-sungguh terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian risiko
berubah menjadi kerugian, maka kepada tertanggung yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian.
• Pembayaran Santunan
Asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan berdasarkan perjanjian bebasnsukarela antara penanggung dan tertanggung voluntary insurance, tetapi
74
Ibid , Hal. 12-13
Universitas Sumatera Utara
undang-undang mengatur asuransi yang bersifat wajib compulsory insurance, artinya tertanggung terikat dengan penanggung karena perintah undang-undang
bukan karena perjanjian, asuransi ini disebut asuransi sosial social security insurance. Asuransi ini bertujuan melindu ngi masyarakat dari ancaman bahaya
kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cacat tubuh, dengan membayar sejumlah kontribusi semacam premi, tertanggung berhak memperoleh
perlindungan dari ancaman bahaya. •
Kesejahteraan Anggota Apabila beberapa orang berhimpun dalam suatu perkumpulan dan membayar
kontribusi iuran kepada perkumpulan, maka perkumpulan itu berkedudukan sebagai penanggung. Jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan kerugian atau
kematian bagi anggota tertanggung, perkumpulan akan membayar sejumlah uang kepada anggota tertanggung yang bersangkutan.
Wirjono Projodikoro menyebut asuransi seperti ini mirip dengan perkumpulan koperasi. Asuransi ini merupakan asuransi saling menanggung omderlinge
verzekering atau asuransi usaha bernama mutual insurance yang bertujuan
mewujudkan kesejahteraan anggota.
75
• Agar para penumpang merasa aman dalam menggunakan moda
transportasi laut. Mengenai pemberian santunan pada pengangkutan laut ada berbagai macam
faktor dan alasannya:
75
Ibid , Hal. 15
Universitas Sumatera Utara
• Memberikan jaminan perjalanan bagi penumpang. Jaminan akan jiwa,
maupun harta benda yang mereka bawa. •
Sebagai bentuk tanggung jawab dari penyedia kapal akan suatu kecelakaan tertentu dan dalam memberikan asuransi ataupun santunan pihak yang
bersangkutan harus memperhatikan hal sebagai berikut : •
Menentukan korban yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan santunan. •
Menentukan jenis santunan yang mengalami kecelakaan kapal. •
Memberikan santunan sesuai dengan standard operasional yang telah dibuat.
Dengan adanya santunan ataupun asuransi masing-masing pihak dari penumpang akan merasa aman dalam melakukan suatu perjalanan, rasa takut akan
tanggung jawab penyedia kapal menjadi berkurang. Terkadang para penumpang merasa bimbang akan memilih moda transportasi laut, itu dikarenakan resiko
kecelakaan lebih besar daripada moda trnasportasi yang lainnya. Maka dari itu santunan ataupun asuransi berperan penting dalam meyakinkan para penumpang
transportasi laut. Setiap orang ataupun penumpang menginginkan jaminan bagi perjalanan
mereka, bentuk dari jaminan tersebut adalah sebuah asuransi ataupun santunan tersebut yang telah diterima oleh para penumpang sejak pembelian tiket
perjalanan. Para penumpangpun tidak ingin nyawa ataupun barang yang mereka bawa dalam perjalanan tidak diberikan jaminan.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan pasal 40 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran bahwa, perusahaan angkutan diperairan wajib bertanggung jawab
terhadap keselamatan dan keamanan penumpang danatau barang yang diangkutnya. Berkaitan dengan itu perusahaan kapal juga bertanggung jawab
terhadap muatan kapal sesuai dengan jenis dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen muatan danatau perjanjian atau kontrak pengangkutan yang telah
disepakati.
76
Tanggunng jawab yang dimaksud dapat ditimbulkan sebagai akibat dari :
77
1. Kematian atau lukanya penumpang yang diangkut.
2. Musnah, hilang, atau rusaknya barang yang diangkut.
3. Keterlambatan angkutan penumpang danatau barang yang diangkut
C. Cara memperoleh Santunan Pada Angkutan Laut