Manfaat Protein Tiga tahap analisa protein cara kjeldahl

dan fosfor 0-3. Dengan berpedoman pada kadar nitrogen sebesar 16, dapat dilakukan penentuan kadar protein dalam suatu bahan makanan, misalnya dengan cara Kjeldahl, yaitu dengan cara destruksi dengan asam pekat. Berat protein yang ditentukan ialah 6,25 kali berat unsur nitrogen Poedjiadi,1994

2.4.1. Manfaat Protein

Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan,mengganti jaringan tubuh yang rusak, dan untuk berproduksi. Telur mengandung protein yang tinggi, banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan dan kebutuhan protein pada ayam calon bibit dan ayam untuk menghasilkan telur. Selain itu, kebutuhan protein dipengaruhi pula oleh berbagai faktor lainya antara lain: jenis ayam, suhu daerah, saat pertumbuhan ayam, dan sebagainya. Sumber protein pada ayam organik adalah bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, kacang ijo, daun lamtoro, tepung ikan tanpa garam, cacing tanah, rayap, insek yang terbang, belalang dan sebagainnya. Sitepoe. M,2008 Nutrisi berupa protein yang dibentuk dari berbagai asam amino, sangat diperlukan dalam berberapa proses seperti : a. Pembentukan dan pembangunan jaringan tubuh b. Pembentukan berbagai enzim yang berperan dalam proses pencernaan c. Produksi Dengan demikian kebutuhan protein bagi setiap kelompok ayam berbeda- beda sesuai dengan tingkatan umumnya yaitu sebagai berikut : a. Masa awal, starter : 20-21 b. Masa remaja : 16 Universitas Sumatera Utara c. Masa dewasa, masa berproduksi : 17-18 Sudarmono,2003 Protein berguna bagi pertumbuhan tulang, otot, dan daging. Selain itu digunakan untuk membentuk atau mengganti jaringan yang rusak,menumbuhkabn bulu, dan meningkatkan produksi telur. Protein terdiri atas asam amino penting yang berguna bagi proses perkembangan tubuhmetabolisme. Bahan pakan sumber protein antara lain: tepung ikan, tepung daging, tepung kedelai, kacang hijau, bungkil kacang tanah, dan jagung. Darmana w,2003

2.4.2 Tiga tahap analisa protein cara kjeldahl

1. Tahap destruksi Pada tahapan ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi menjadi unsur-unsurnya. Elemen karbon,hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO 2 dan H 2 O. Sedangkan nitrogen nya N akan berubah menjadi NH 4 2 SO 4 . Asam sulfat yang dipergunakan untuk destruksi diperhitungkan adanya bahan protein lemak dan karbohidrat. Untuk mendestruksi 1 gram protein diperlukan 9 gram asam sulfat, untuk 1 gram lemak perlu 17,8 gram, sedangkan 1 gram karbohidrat perlu asam sulfat sebanyak 7,3 gram. Karena lemak memerlukan waktu destruksi dilakukan. Asam sulfat yang digunakan minimal 10 ml 18,4 gram. Sampel yang dianalisa sebanyak 0,4-3,5 gram mengandung nitrogen sebanyak 0.02-0,04 gram. Untuk cara mikro kjeldahl bahan tersebut lebih sedikit lagi yaitu b10-30mg. 2. Tahap destilasi Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonia NH 3 dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan dipanaskan agar supaya selama Universitas Sumatera Utara destilasi tidak terjadi superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam Zink Zn. Ammonia yang yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh larutan asam standart. Asam standart yang berlebihan supaya kontak antar asam dan ammonia lebih baik maka di usahakan ujung tabung destilasi tercelup sedalam mungkin dalam asam. Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebihan maka deberi indikator misalnya BCG + MR atau PP. Destilasi diakhiri bila sudah semua ammonia terdestilasi sempurna dengan ditandai destilasi tidak bereaksi basis. 3. Tahap titrasi Apabila penampung destilat digunakan asam klorida maka sisa asam klorida yang tidak bereaksi dengan ammonia dititrasi dengan NaOH standar 0,1N. Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila menggunakan indikator PP. Selisih jumlah titrasi blanko dan sampel merupakan jumlah ekuivalen nitrogen. N = � − � � � � � x N.NaOH x 14,008x100 Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat y6ang bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam klorida 0,1 N dengan indikator BCG + MR. Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi merah muda. Jumlah titrasi sampel dan blanko merupakan ekuivalen nitrogen. N = ��� − � � � � � x N.HCL x 14,008x100 Universitas Sumatera Utara Setelah diperolehN, Selanjutnya dihitung kadar proteinnya dengan mengalikan suatu faktor. Besarnya faktor perkalian N menjadi protein ini tergantung pada presentase N yang menyusun protein dalam suatu bahan. Sudarmadji. S,1987 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ayam tergolong unggas pemakan segala makanananya dapat terdiri dari bahan-bahan nabati den hewan. Bahan – bahan itu mengandung zat-zat yang memelihara dan membangun tubuh, serta menghasilkan produksi telur, daging. Zat makanan yang terkandung dalam makanan ayam adalah air, hidrat arang, protein, asam amino, lemak, mineral, dan vitamin. Air bukan zat makanan, tetapi sangat diperlukan ayam untuk melunakan dan memudahkan proses pencernaan makanan, sehingga zat makanan gampang terserap tubuh. Air juga membantu mengangkut zat makanan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan serta membantu pengeluaran sisa-sisa makanan ke luar tubuh. Sekitar 70 tubuh ternak ayam terdiri dari air. Kekurangan air sampai 20 berakibat kematian. Hidrat arang berfungsi sebagai sumber energi dan pembentukan lemak dalam tubuh ayam. Zat itu merupakan bagian terbesar dari makanan ayam. Hampir ¾ bagian dari berat biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan terdiri dari hidrat arang. Kandungan serat kasar anak ayam umur sehari jangan melebihi 5,5, dara 6, dan dewasa 6. Jagung, padi, dan beras merupakan sumber hidrat arang yang banyak dipakai untuk makanan ayam. Universitas Sumatera Utara