Komponen afektif meliputi perasaan subjektif yang dihasilkan oleh humor sebagai stimulus. Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi
perasaan seseorang secara subjektif dari penerimaan humor, yaitu: 1 sebagai bentuk pemberian penghargaan oleh orang lain kepada
individu, 2 pengakuan yang dilontarkan dari orang lain,
3 sebagai bentuk apresiasi pada humor, 4 perasaan humor sense of humor,
5 perspektif atau sudut pandang seseorang.
2. Definisi Sense of Humor
Sense of humor adalah perasaan atau kepekaan humor yang dimiliki oleh
seseorang. Menurut Meredith Hartanti, 2008, kepekaan humor adalah kemampuan untuk menertawakan semua hal, bahkan diri sendiri dengan
tetap mencintai dan menyukainya.
Hughes 2008 menjelaskan kepekaan humor merupakan kemampuan setiap orang dalam mempersepsikan, mengekspresikan dan
menikmati humor. Kepekaan humor ini dapat menghasilkan hal-hal positif ataupun konsep diri yang positif. Kemudian menurut Martin dan Lefcourt
2010, frekuensi seseorang ketika tersenyum, tertawa dan merespon hal- hal yang berkaitan dengan hiburan dalam berbagai situasi menunjukkan
sense of humor. Tidak hanya mencakup kognitif dan apresiasi terhadap
Universitas Sumatera Utara
stimulus humor yang diberikan, sense of humor juga berkaitan dengan
kemampuan dalam memproduksi stimulus humor.
Menurut Martin 2007, Sense of humor dikonsepkan sebagai perilaku kebiasaan kecenderungan untuk sering tertawa, untuk
memberitahu lelucon dan menghibur orang lain dengan spontan, menertawakan humor dari produksi orang lain, kemampuan untuk
membuat humor, untuk menghibur orang lain, untuk mendapatkan lelucon, mengingat lelucon, sifat temperamen kebiasaan kegembiraan dan jiwa
bermain, respon estetika kesenangan jenis tertentu dari bahan humoris, sikap sikap positif terhadap humor dan orang-orang yang humoris, dan
mekanisme pertahanan kecenderungan untuk mempertahankan perspektif humor dalam menghadapi kesulitan.
Thorson Powell 1993 menyatakan bahwa sense of humor merupakan konsep yang multidimensional, yang berarti sense of humor
yang dimiliki oleh seseorang tidak hanya ditunjukkan melalui satu dimensi seperti kemampuan seseorang untuk menciptakan humor melainkan juga
menunjukkan dimensi lainnya seperti kemampuan bereaksi, menghargai,
bahkan menyelesaikan masalah menggunakan humor.
Eysenck Ruch, 2007 menyatakan istilah kepekaan humor
digunakan untuk tiga hal berikut ini:
a. The conformist sense, yaitu tingkat kesamaan di antara individu satu dengan yang lain dalam apresiasi terhadap materi-materi humor.
Universitas Sumatera Utara
b. The quantitative sense, yaitu yang menunjukkan seberapa sering seseorang tertawa dan tersenyum serta seberapa mudah seseorang
merasa gembira.
c. The productive sense, yaitu menekankan seberapa banyak seseorang
menceritakan cerita-cerita lucu dan membuat orang lain gembira. Dari definisi-definisi yang dikemukakan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa sense of humor adalah perasaan atau kepekaan humor yang dimiliki oleh seseorang untuk mampu menertawakan segala hal
termasuk dirinya sendiri serta kemampuan untuk mempersepsikan, mengekspresikan dan menangkap humor yang dikaitkan dengan frekuensi
tersenyum, tertawa dan merespon hal-hal yang berhubungan dengan hiburan, tidak hanya dalam hal merespon humor, tetapi juga dalam hal
bereaksi, menghargai, bahkan menyelesaikan masalah menggunakan humor serta menciptakan humor itu sendiri dalam bentuk perilaku,
kemampuan, temperamen, respon, sikap dan mekanisme mempertahankan humor itu sendiri yang digambarkan dengan conformist sense, quantitative
sense dan productive sense.
3. Aspek Sense of Humor