Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Adjustment

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Adjustment

Soeparwoto, dkk 2004 mengemukakan faktor-faktor personal adjustment yang terbagi atas faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal 1 Motif dari dalam diri individu, yaitu motif-motif sosial seperti motif berafiliasi, motif berprestasi dan motif mendominasi. 2 Konsep diri individu, yaitu bagaimana individu memandang dirinya sendiri baik dari aspek fisik, psikologis maupun sosial. Individu dengan konsep diri positif akan lebih mampu melakukan personal adjustment yang menyenangkan dibanding individu dengan konsep diri negatif, pesimis ataupun kurang yakin terhadap dirinya. 3 Persepsi individu, yaitu pengamatan dan penilaian individu terhadap objek, peristiwa maupun kehidupan, baik melalui proses kognisi maupun afeksi untuk membangun konsep tentang objek tertentu dalam hidup. 4 Sikap individu, yaitu kecenderungan individu untuk berperilaku positif atau negatif. Individu yang bersikap positif terhadap segala sesuatu yang dihadapi akan lebih memiliki peluang untuk melakukan personal adjustment yang baik daripada individu yang sering bersikap negatif. 5 Intelegensi dan minat, di mana intelegensi merupakan modal untuk menalar dan menganalisis, sehingga individu memiliki dasar melakukan personal adjustment. Faktor minat akan terlihat Universitas Sumatera Utara pengaruhnya jika individu memiliki minat terhadap sesuatu, sehingga mendorong personal adjustment yang lebih cepat. 6 Kepribadian, di mana tipe kepribadian ekstrovert pada prinsipnya akan lebih lentur dan dinamis, sehingga individu dengan tipe kepribadian ekstrovert akan lebih mudah melakukan personal adjustment dibanding tipe kepribadian introvert yang cenderung kaku dan statis. b. Faktor eksternal 1 Keluarga, di mana pada dasarnya kehidupan dalam keluarga yang demokratis dengan suasana keterbukaan akan lebih memberikan peluang bagi individu untuk melakukan proses personal adjustment secara efektif. 2 Kondisi sekolah atau kampus, di mana kondisi kampus yang sehat akan mendasari terjadinya proses personal adjustment yang harmonis. 3 Kelompok teman sebaya, di mana kelompok teman sebaya sendiri ada yang menguntungkan da nada yang justru menghambat proses personal adjustment individu, tergantung bagaimana orang-orang di dalam kelompok tersebut. 4 Prasangka sosial, di mana pandangan masyarakat terhadap kelompok tertentu akan mempengaruhi bagaimana proses personal adjustment. Universitas Sumatera Utara Individu yang mendapat streotip negatif dari masyarakat dianggap akan terhambat dalam proses personal adjustment. 5 Hukum dan norma sosial, di mana semakin dijunjung suatu aturan hukum atau norma yang berlaku di masyarakat, maka akan baik perkembangan personal adjustment individu.

C. Mahasiswa Rantau Tahun Pertama