Analisis wacana buku meoar reporter and the city karya Noni Wibisono

(1)

ANALISIS WACANA BUKU MEMOAR REPORTER AND

THE CITY KARYA NONI WIBISONO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.Kom.I)

Oleh

NOVITA ZUHRIYAH NIM: 106051101932

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432/2011 M


(2)

(3)

ABSTRAK

NOVITA ZUHRIYAH

“ANALISIS WACANA BUKU MEMOAR REPORTER AND THE CITY

KARYA NONI WIBISONO”

Dunia broadcasting akhir-akhir ini berkembang cukup pesat. Hal itu menyebabkan media semakin banyak dan berkembang. Maka orang yang bekerja didunia broadcasting itu secara tidak langsung menjadi sorotan masyarakat. Reporter juga menjadi salah satu bidang pekerjaan yang diminati, sehingga banyak orang yang ingin mengetahui cara kerja reporter. Sebusah buku memoar

Reporter and the City inilah setidaknya bisa menjawab seperti apa dunia

broadcasting itu. Memoar adalah sepenggal kisah kehidupan seseorang, memoar ini menceritakan pengalaman reporter Trans TV Noni Wibisono ketika meliput.

Bagaimana Bagaimana struktrur teks secara makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta pesan berita yang terkandung dalam memoar Reporter and the City?Bgaiamana wacana memoar Reporter and the City dilihat dari kognisi dan konteks sosial?

Memoar ini memiliki 10 sub judul, tema yang diberikan penulis merupakan liputan yang akan dia ceritakan, memiliki keterkaitan dimana setiap mulai liputan merupakan liputan yang sudah di tentukan sebelumnya, sehingga alur liputan jelas. Bahasa yang digunakan penulis dalam memoar menggunakan bahasa sehar-hari, tetapi saat sedang liputan atau siaran langsung penulis berusaha menggunakan bahasa yang baik. Karena 10 bagian tersebut merupakan liputan tentang kondisi sosial disertai penggambaran penulis yang begitu detail membuat pembaca terhanyut dalam cerita dan pesan berita tersamapaikan dengan baik,.

Penelitiaan ini menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu analisis wacana. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis wacana Van Dijk yang melihat dari teks secara makro(tematik), superstruktur (skematik dengan dilihat dari summary dan story), dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris). Dan penelitian ini juga melihat memoar dari segi wacana kognisis sosial dan konteks sosial.

Sebuah pengalaman hidup siapa pun bisa dijadikan memoar karena memoar tidak berlaku hanya untuk orang terkenal saja, seperti memoar ini yang menceritakan tentang pengalaman liputan Noni. Penulis menceritakannya dengan gayanya sendiri, sehingga membuat orang yang membaca memoar ini tidak bosan. Sungguh karya memoar seperti ini patut di hargai. Penelitian ini menunjukkan bahwa memoar yang di buat oleh seorang reporter benar-benar merupakan wacana yang bagus.


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, atas limpah karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah Saw yang telah membawa ummatnya dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran. Penulis bersyukur dapat menyelesaikan karya ilmiah ini untuk mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). dalam penyusunan karya ilmiah ini tentu penulis menemui beberapa hambatan maupun rintangan, namun

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan karya ini dengan baik.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta bimbingan semua pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, serta Drs. H. Mahmud Jalal, MA dan Drs. Studi Rizal L.K, MA, selaku para pembantu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Rubiyana, M.A. Sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Ade Rina Farida M. Si, Sebagai Seketaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah banyak memberikan dan bantuan kepada penulis selama kuliah.

3. Drs. Jumroni, M. Si, selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktunya kepada penulis. Terima kasih atas bimbingan,


(5)

4. Dosen-dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas ilmu dan dedikasi yang diberikan kepada penulis.

5. Ibu yang paling berjasa membesarkanku dengan kasih sayang dan tak pernah lelah memberikan dorongan dalam hal apapun serta doa yang selalu mengalir tulus sehingga skripsi ini terselesaikan. Terimakasih ibu. 6. Tak lupa saudara-saudaraku, Muhamad Rizalinur, Nurul Fitriyana, Faisol

Amin, dan Adik bungsuku Farida Nur‟Aini. Terimaksih

7. Irham Maulana yang selalu menjadi inspirasi dan membantu serta dorongan yang tak pernah lelah. Terimakasih Abang.

8. Noni Wibisono yang telah memberikan kesempatan untuk meneliti memoarnya.

9. Sahabat-sahabat Yikki Arstania, Dyambi Yuni dan Mimi fahmiyah yang selalu memberikan semangatnya.

10. Kawan-kawan Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2006, penulis sangat bangga dan bahagia menjadi bagian dari kalian.

Dan kepada semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas budi baik yang telah kalian berikan. Penulis mohon maaf bila tedapat kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini, harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya. Amin.

Tangerang, 2011


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian... 6

F. Tinjauan Pustaka ... 10

G. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Teori Kontruksi Realitas……… ... 14

B. Pengertian Memoar ... 16

C. Pengertian Reporter dan Berita ... 18

1. Pengertian Reporter ... 18

2. Pengertian Berita ... 21

D. Pengertian Analisis Wacana dan Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk ... 23

1. Pengertian Analisis Wacana ... 24


(7)

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sekilas tentang Memoar Reporter and the City ... 32 B. Profil tentang Noni Wibisono ... 37 C. Profil Trans TV ... 40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Wacana Buku Memoar Dari Prespektif Analisis Teks ... 42 B. Wacana Buku Memoar dari Prespektif Kognisi Sosial. ... 66 C. Wacana Buku Memoar dari Prespektif Konteks Sosial. ... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 70 B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(8)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Maret 2011


(9)

BAB I PENDAHULUAN

H. Latar Belakang Masalah

Wartawan atau repoter adalah sebuah pekerjaan yang beberapa tahun belakangan ini menjadi sebuah sorotan masyarakat. Profesi wartawan atau reporter adalah profesi yang bukan sekedar mengandalkan keterampilan tetapi juga watak semangat dan dengan cara kerjanya yang berbeda sehingga masyarakat memandang wartawan sebagai profesional.1

Sorotan masyarakat itu sendiri bisa menimbulkan rasa keingintahuan tentang bagaimana seorang reporter bisa memperoleh dan menyampaikan peristiwa yang terjadi. Maka dengan adanya sebuah novel nonfiksi atau memoar seorang reporter merupakan suatu hal yang patut dibanggakan. Seorang reporter yang tidak hanya mencari dan memberitakan sebuah peristiwa tetapi juga menuangkannya dalam suatu karya tulisan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti.

Memutuskan untuk menjadi seorang jurnalis, mungkin bukan perkara mudah. Setidaknya ada beberapa hal yang langsung terbayang, seperti harus

on time, super sibuk, dan dikejar deadline.

Untuk mencari kebenaran dalam pemberitaan wartawana (reporter) harus menggali peristiwa dengan kerja keras dan kadang dengan cara yang

1

Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik & Praktik. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2006), h, 115.


(10)

luar biasa. Karena sikap dasar (reporter) berikutnya adalah mengerjakan hal-hal yang biasa dengan cara yang luar biasa.2

Memoar adalah kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi (riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri) yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang berhubungan dengannya; catatan atau rekaman tentang pengalaman hidup seseorang.3

Era reformasi yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 telah membawa perubahan di segala bidang kehidupan, termasuk wartawan. Karena era reformasi ini telah memberi kesempatan pada setiap kelompok masyarakat menampakkan eksistensinya di berbagai bidang kehidupan, seperti agama, politik, dan bisnis.4

Media elektroniklah yang paling cepat berkembang, hal itu dibuktikan banyaknya media televisi pada saat ini, ada TVRI, TRANS TV, TRANS 7, MNC, ANTV, RCTI, INDOSIAR, SCTV, GLOBAL TV, ditambah TV lokal yang jumlahnya puluhan. Secara tidak langsung inipun menambah jumlah jurnalis.

Penambahan jurnalis membuat persaingan dalam dunia kerja seorang jurnalistik membuat hasil karya sebaik mungkin. Pengemasan berita pun semakin banyak, para jurnalis mempunyai cara tersendiri dalam mengumpulkan berita.

Menghasilkan sesuatu yang bermanfaat adalah sesuatu hal sangat berguna, apalagi di zaman ini dimana masyarakat haus akan informasi.

2

Sudirman Tebba. Jurnalistik Baru. (Tangerang: Kalam Indonesia, 2005), h. 37 3

KBB Online. Pusat Bahasa Depdiknas.2008. 4


(11)

Seorang jurnalis pun berhak untuk memberikan informasi tentang yang dituangkan dalam sebuah memoar. Seperti yang dikatakan Franklin, Jika anda ingin tidak dilupakan orang segera setelah meninggal dunia, maka tulislah sesuatu yang patut dibaca atau buatlah sesuatu yang pantas untuk diabadikan.

Banyaknya media elektronik yang muncul, tidak membuat buku tergeser sebagai salah satu media yang menyampaikan informasi. Buku tetap merupakan sarana utama untuk mengkomunikasikan pengetahuan. Buku merupakan sesuatu yang sentral dalam memberikan informasi, hiburan, analisis, dan pendidikan bagi jutaan orang di seluruh dunia.5

Perkembangan zaman yang begitu cepat, membuat aspek kehidupan juga terus berkembang. Terutama penyampaian informasi yang bisa diekspresikan melalui berbagai cara. Seperti sebuah memoar, saat ini banyak orang terkenal menulis memoar atau oarang terkenal dituliskan sebuah memoar. Namun tidak hanya orang terkenal saja yang bisa menulis memoar, siapapun bisa. Seperti memoar seorang reporter dalam perjalan mencari berita. Berita sebagai produk konstruksi realitas tentunya dibangun atas penyusunan bahasa yang terbentuk dari kumpulan kata-kata. Dalam konstruksi relitas, bahasa merupakan unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas.6 Sebuah berita meruapakan suatu momentum yang terdapat nilai berita atau informasi. Sedangkan momentum adalah peristiwa yang muncul tiba, tanpa diduga sebelumnya, seperti gempa bumi, tsunami,

5

Philip G. Altbach dan Damtew Teferra. Bunga Rampai Penerbitan dan Pengembangan.

(Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 156 6

Ibnu hamad, Agus Sudibyo, M, Qodari. Kabar-kabar Kebencian Prasangka di Media Massa, (Jakarta: ISAI, 2001), h. 69.


(12)

banjir, wabah penyakit, kecelakaan, kebakaran, kecelakaan, dan kasus-kasus kriminal.7

Efek media massa dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat menjadi konsumtif serba instan dan sebagaianya. Soejono Soekamto dalam bukunya “Sosiologi Pengantar”, di dunia ini merupakan gejala normal, yang pengaruhnya menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lainnya berkat adanya komunikasi yang modern.8

Buku merupakan salah satu sumber informasi yang pada zaman modern ini kurang di minati. Dengan adanya buku memoar merupakan salah satu bentuk kepedulian akan buku. Sehingga menambah khazanah buku, agar orang berminat untuk membacanya dan bisa menjadikan awal untuk suka membaca.

Memoar pada penelitian ini berisikan pengalaman seorang reporter dalam meliput berita. Banyak pesan positif dan informasi yang dapat kita ambil dari memoar ini. Dan khususnya untuk mahasiswa yang jurasannya berhubungan dengan dunia broadcasting.

Banyak cara untuk berbagai informasi kepada orang lain, memoar merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi yang positif sebagai bahan bacaan yang bisa diminati oleh masyarakat luas. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk meneliti memoar seorang reporter dengan judul “ANALISIS WACANA MEMOAR REPORTER AND THE CITY KARYA NONI WIBISONOSO”.

7

Arifin S Harahap. Jurnalistik Televisi. (Jakarta:PT Indeks, 2004). h.16. 8


(13)

I. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada memoar karya Noni Wibisono dengan judul Reporter and the City yang diterbikan pada tahun 2009. Mempunyai 220 halaman dan dari 10 judul yang akan di bahas.

J. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian:

1. Bagaimana struktrur teks secara makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta pesan berita yang terkandung dalam memoar Reporter and the City?

2. Bagiamana wacana memoar Reporter and the City dilihat dari kognisi dan konteks sosial?

K. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Mengacu kepada masalah penelitian, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi tentang bagaimana cara seorang reporter mengumpulkan berita sehingga di tulis menjadi sebuah memoar yang berjudul Reporter and The City.

Adapun tujuan penelitian adalah untuk:

1. Mengetahui bagaimana struktur teks (makro, superstruktur, dan struktur mikro) dalam memoar Reporter and the Cita

2. Mengetahui bagaimana wacana dilihat dari kognisi sosial dan konteks sosial dalam memoar Reporter and the City.


(14)

1. Manfaat Akademis

Manfaat yang ingin dicapai ialah berpusat pada pengembangan ilmu pengetahuan. Terutama pengetahuan yang berkaitan dengan bidang reporter dalam sebuah reportase. Sehingga dengan adanya penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan akademik terutama di bidang jurnalistik.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan data yang dapat digunakan oleh Mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid Jakarta khususnya Mahasiswa Komunikasi dan Jurnalistik dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan mutu pendidikan Komunikasi dan Jurnalistik.

2. Manfaat Praktis.

Kajian tentang memoar seorang reporter salah satu stasiun tv yaitu Trans TV dalam mengemas dan menentukan berita ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi perkembangan pemberitaan dewasa ini, khususnya bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan dan melakukan penelitian selanjutnya sehingga akan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi perkembangan penelitian.

L. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan data-data yang dihasilkan dari sumber-sumber tertulis/studi pustaka mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji. Data-data dikumpulkan dengan cara observasi dari teks memoar stersebut.


(15)

Analisis wacana pada penelitian ini menggunakan model analisis wacana Teun A. Van Dijk. Model ini sering disebut kognisi sosial terutama untuk menjelaskan struktur dan terbentuknya teks. Menurut van Dijk penelitian atas wacana tidak hanya cukup didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari praktek produksi yang juga harus diamati.9

Menurut Bogdan dan Taylor, seperti dikutip olehProf. Dr. H. Syamsir Salam, MS dalam bukunya Metodologi Penelitian Sosial, menyatakan bahwa penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.10

Wacana direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh. Dapat ditarik kesimpulan bahwa wacana merupakan rangakaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan, secara teratur sistematis, dalam satu kesatuan koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental dalam sebuah wacana yang paling besar. Sedangkan unsur nonsegmental dalam sebuah wacana hakikatnya berhubungan dengan situasi, waktu, gambaran, tujuan, makna, intonasi, dan tekanan dalam pemakaian bahasa, serta rasa bahasa yang sering kita kenal dengan kontek. Semuanya itu berada dalam stu rangkaian ujar maupun rangkaian tindak tutur.11

9

Eriyanto. Analisis Wacana Pengantar Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2001), h. 270. 10

Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS dan Jaenal Arifin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN P ress, 2006), h. 30.

11

Prof. Dr. Hj. Yoee Aliah Darma, M. Pd. Wacana Analisis Kritis. 2009.(Bandung:CV Yarama Media. 2009), h.13


(16)

1. Objek Penelitian

Objek penelitiannya adalah memoar Reporter and the City yang terdiri dari 10 bagian cerita yaitu:

a. Bom Kuningan (the worst phoner ever)

b. Kencing Bensin (a fashionable, freak reporter) c. Jamal Mirdad

d. Nepotisme e. Be A Saviour f. Serambi Mekkah g. Banjir Jakarta 2007 h. Nyepi yang Sepi i. Puncak Asmara j. Uzbekistan

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan penulis buku memoar yaitu Noni Wibisono (reporter

TransTV). Wawancara tersebut peneliti butuhkan agar mendapatkan data atau informasi yang akurat. Sedangkan studi pustaka, peneliti dapatkan dari buku, juga dari artikel internet yang berkaitan dengan bahasan penelitian guna menunjang peneliti dalam mengolah data.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data peneliti lakukan setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul. Tekniknya dengan cara mendeskripsikan data yang


(17)

diperoleh, yaitu dari hasil observasi dan wawancara. Data-data tersebut peneliti deskripsikan secara apa adanya serta didukung oleh data yang didapatkan dari dokumen lainnya yang berkaitan dengan bahasan penelitian ini. Dan diinterpretasikan ke dalam teks analisis wacana yang diperkenalkan Teun A. Van Dijk.

4. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang ada dan ingin dijelaskan dalam sebuah penelitian. Hal ini memudahkan penelitian agar terarah dalam melakukan sebuah penelitian.

Analisis dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.12

Sebuah tulisan adalah wacana, menurut Samsuri wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tetntang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain. Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.

Penilitian ini menggunakan analisis wacana Van Dijk yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Analisis Temuan

Struktur Makro (tematik) Dalam penilitian ini terdapat 10 judul cerita, yaitu: (1) Bom Kuningan, (2) Kencing Bensin, (3)Jamal Mirdad (4)Nepotisme (5) Be aSaviour, (6) Serambi Mekkah, (7) Banjir Jakarta 2007 (8)Nyepi

12

http://organisasi.org/definisi-pengertian-analisa-analisis-itu-apa-ya-help-me-dong-buat-skripsi-nich 4 maret 2011


(18)

yang Sepi (9)Puncak Asmara (10)Uzbekistan.

Superstruktur (skematik) Summary

(terdiri dari judul dan lead atau teras berita)

Story

(merupakan isi secara keseluruhan isi cerita)

Struktur Makro Semantik

(mempelajari makna yang terdiri dari latar dan maksud)

Sintaksis

(mengenai bahasa kalimat yang terdiri dari koherensi, bentuk kalimat, dan kata ganti)

Stilistik

(gaya bahasa atau style) Retoris

(mengenai intonasi dan penekanan yang terdiri dari garfis, metafora, dan ekspresi)

Pada penelitian ini peneliti juga melihat wacana memoar melalui kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat dalam memoar dan pribadi si penulis.

Memoar adalah suatu penggalan cerita kisah hidup seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan kemudian dijadikan sebuaha buku. Karya merupakan bentuk hasil seseorang terhadap sesuatu yang ia lakukan atau ciptakan.

Reporter and the City merupakan salah satu memoar seorang reporter yang bekerja di stasiun televisi yaitu Trans TV. Dalam memoar itu Noni sebagai penulis juga sebagai pelaku menuangkan pengalamannya selama menjadi reporter mengungkapakan kejadian yang sesungguhnya baik yang sudah disiarkan sampai di balik pengambilan liputan.

Penulis yang mempunyai sifat berbeda dari kebanyakan wartawan umumya yaitu sifat centil dan narsis dalam hal yang positif, membuat


(19)

memoar ini memiliki cerita yang berbeda. Penyajian yang ringan membuat memoar ini mudah di pahami. Pesan penulis dan pesan informasi pun bisa di tangkap pembaca dengan mudah.

M. Tinjauan Pustaka

Penulisan penilitian ini tidak lepas dari refrerensi buku yang bersangkutan dengan penelitian ini yang terlampirkan dalam daftar pustaka. Setelah peneliti melihat judul-judul skripsi di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi perpustakaan utama UIN Syahid Jakarta, penulis menemukan skripsi yang menjadi acuan analisis wacana model Van Dijk, yaitu sebagai berikut:

1. “Analisis Wacana buku The Road to Allah Karya Dr. Jalaludin Rakhmat”, oleh Lutfhi Haris (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Peneliti menganalisis secara makro, superstruktur, dan halaman, terdiri dari 33 judul, dan 5 bab sebagai pemabatas maksud. 2. “Analisis Wacana Rubrik „Media dan Kita‟ Majalah Ummi Edisi Juli

-Oktober 2009”, oleh Astri Putriyani (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Peneliti menganalisis teks dan wacana yang disampaikan kepada pembaca dalam rubrik tersebut.

3. “Analisis Wacana Pesan Cinta Dalam Kumpulan Cerita Pendek Emak Ingin Naik Haji Karya Asma Nadia” oleh Mitri Handayani (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Pada penelitiannya menggunakan metode Van Dijk menganalisis pesan cinta hanya satu cerita yaitu Emak Ingin Naik Haji.


(20)

4. “Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Novel De Winst Karya Afifah Afra”, oleh Yusriani Pulungan (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Pada penelitiaanya juga menggunakan metode wacana Van Dijk dengan meneliti pesan moral yang terdapat pada novel tersebut.

N. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam skripsi ini bersifat sistematis, maka penulis membaginya menjadi lima bab, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan dalam bab ini, memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian teoritis, dalam bab ini memuat ruang lingkup pengertian analisis wacana dan analisis wacana Van Dijk, pengertian memoar, dan pengertian reporter dan berita.

BAB III : Gambaran umum tentang buku memoar Reporter and the City, dalam bab ini diuraikan latar belakang penulisan buku, pembagian, kandungan buku serta sedikit tentang bigrafi penulis buku, dan profil Trans TV.

BAB IV : Hasil analisis data, menguraikan tentang inti pembahasan bab ini yaitu analisis kerangka data secara struktur teks (makro, superstruktur, dan struktur mikro), serta pesan berita di dalam


(21)

memoar Reporter and the City, dan wacana dilihat dari kognisi sosial dan konteks sosial dalam memoar Reporter and the City.

BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan, saran dan kritik serta dilengkapi dengan lampiran-lampiran berisi data-data dari berbagai sumber penelitian ini.


(22)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Teori Konstruksi Sosial Realitas

Teori konstruksi sosial realitas merupakan ide atau prisip utama dari kelompok pemikiran atau tradisi kultural. Ide ini menyatakan bahwa dunia sosial tercipta karena adanya interaksi antara manusia. Cara bagaiman kita berkomunikasi sepanjang waktu mewujudkan pengertian kita mengenai pengalaman, termasuk ide kita tentang diri kita sebagai manusia dan komunikator. 13

Asal mula konstruksi sosial ialah dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari gagasan konstruksi kognitif. Teori konstruktivisme yang meyakini bahwa makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran dapat dirunut pada teori Popper (1973). Teori ini membagi tiga pengertian tentang alam semesta antara lain, dunia fisik atau keadaan fisik, dunia kesadaran atau dunia mental dan dunia dari isi objektif pemikiran manusia. Bagi Popper objektivisme tidak dapat dicapai pada dunia fisik, melainkan selalu dunia pemikiran manusia.14

Teori ini menolak pandangan teori positivis yang memisahkan antara subjek dan objek komunikasi. Dalam pandangan teori ini, bahasa tidak hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif dan

13

Morissan, Andy Cory, dkk: Teori Komunikasi Massa. (Bogor: PT Ghalia Indonesia, 2010 ), h. 134

14

Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007), h 153


(23)

dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pesan. Konstruktivis menganggap subjek sebgai faktor sentral dalam kegiatan komunikasi serta hubungan sosial lainnya.

Istilah konstruksi sosial atas realitas pertama kali diperkenalkan oleh Peter L. Berger bersama Thomas Luckmann melalui bukunya yang berjudul “The Social Construction of Reality, a Treatise in The Sociological of Knowledge” (1996). Dalam buku tersebut, Berger dan luckmann menjelaskan tentang prose sosial melalui tindkan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.Berger mengutarakan bahwa manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis dan plural.15

Realitas tidak dibentuk secara ilmiah ataupun diturunkan Tuhan, tetapi dibentuk dan dikonstruk. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atau suatu realitas. Selain plural, konstruksi sosial itu juga bersifat dinamis, sebagai hasil konstruksi sosial, maka realitas tersebut meruakan realitas subjektif dan realitas objektif sekaligus. Dalam realitas subjektif, realitas tersebut menyangkut makna, interpretasi dan hasil relasi antara individu dengan objek. Sedangkan dalam realitas objektif, realitas sebagai sesuatu yang dialami, bersifat eksternal, berada diluar, atau istilah Berger, tidak dapat ditiadakan dengan angan-angan.

Dalam konstruksi realitas, bahasa adalah unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas. Bahasa adalah

15

Eriyanto, Analsis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Pengantar Dr Deddy Mulyana, M.A (Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Aksara, 2005), h 257


(24)

alat konseptualisasi dan alat narasi. Begitu pentingnya bahasa, maka tak ada berita, cerita, ataupun ilmu pengetahuan tanpa bahasa. Selanjutnya, penggunaan bahasa (simbol) tertentu menentukan format narasi (dan makna) tertentu. Sedangkan jika dicermati secara teliti, seluruh isi media entah media cetak ataupun media elektronik adalah bahasa, baik bahasa verbal (kata-kata tertulis atau lisan) maupun bahasa non-verbal (gambar, photo, gerak-gerik, grafik, angka, dan tabel).16

B. Pengertian Memoar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memoar adalah kenangan-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai arti biografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang berhubungan dengannya. Sebuah autobiografi menceritakan seluruh kisah hidup, tetapi memoar hanya menceritakan sepenggal kisah perjalanan hidup. Anda hanya akan menulis satu biografi, sementara anda bisa menulis lebih dari satu memoar.

Adapun cara-cara agar seseorang dapat membuat memoar menarik untuk dibaca, yaitu:

1. Peta hidup anda, maksudnya masuklah kedalam suasana retrospeksi, susun daftar bantuan dari teman atau pasangan, dan petakan hidup anda kedalam enam peristiwa yang paling bermakna. Ketika anda berpikir matang dan jujur, biasanya sebuah peristiwa penting akan muncul dengan kesan menarik dan atau bermakna.

16

Ibnu Hamid, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Granit. Jakarta:2004), Cet-1. Hal 11


(25)

2. Jangan memulai dari awal, maksudnya awal yang bagus akan menarik minat untuk membaca, membuat para pembaca tertarik tanpa membocorkan hasil akhirnya lalu ceritakan kembali secara runtun awal dan masukkan dalam latar belakang.

3. Gunakan semua indera, maksudnya penulis terbaik menciptakan dunia baru untuk ditempati pembacanya. Namun kebanyakan penulis memoar membuat naskah pertama yang datar. Untuk membuat Pembaca (dan juga Anda) hanyut dalam kisah tersebut, tulislah secara jelas melalui detail, dengan menggunakan semua indra untuk menciptakan kembali sebuah peristiwa secara penuh.

4. Latihlah otot menulis, maksudnya anda memiliki otot menulis dan otot ini membutuhkan latihan agar dapat bekerja dengan baik. Tetapkan misi harian untuk menulis 200, 500 atau bakan 1000 kata. Sisihkan waktu yang sama pada setiap hari misalnya di pagi hari dan dilaksanakan secara disiplin. Jangan mencemaskan tentang kesempurnaan tulisan, fokuskan saja pada pengungkapan jalan ceritanya. Dan yang terpenting adalah rileks saja karena Memoar adalah jenis tulisan yang mudah dikerjakan. Bila anda sudah selesai melakukan penelitian dan mengenali semua karakter cerita Anda secara penuh, maka sekarang Anda hanya perlu menceritakannya kembali saja.17

C. Pengertian Reporter dan Berita 1. Pengertian Reporter

17


(26)

Reporter adalah sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan dalam bisnis media massa. Dalam bekerja reporter tidak sendiri, ia paling tidak disertai seorang juru kamera. Jika tim itu lengkap maka akan juga ikut serta seorang juru suara (soundman) dan juru lampu (lightingman). Reporter adalah pemimpin produksi dalam menjalankan tugasnya. Sebaiknya reporter memang dispesialisasikan misalnya, menjadi reporter politik, Ekonomi, Kesehatan, atau militer, sehingga reporter yang meliput di satu bidang terlatih dengan baik dan hasil liputannya lebih variatif. Dalam hal bertugas, ia bisa melakukannya berdasarkan inisiatif dari dirinya sendiri atau bahkan sering kali ia juga mendapatkan penugasan dari atasannya (Assignment Editor dll) yang dihasilkan dari pertemuan anggota redaksi untuk menetapkan berita apa yang harus diliput untuk siaran hari ini.18

Kewajiban yang diemban wartawan (reporter) melahirkan tanggung jawab yang harus mereka pikul. Akar dari tanggung jawab ini terutama dari kenyataan bahwa kita ini sebagai individu juga menjadi anggota masyarakat, yang dengan keputusan dan tindakan kita, dapat mempengaruhi orang lain. Semakin besar kekuasaan atau kemampuan kita untuk mempengaruhi orang lain, semakin berat pula kewajiban moral kita.

Wartawan memang mempunyai tujuan mulia-noble purpose. Paus Johanes Paulus II berkata: “Dengan pengaruh yang luas dan langsung terhadap opini masyarakat, jurnalisme tidak bisa dipandu hanya oleh kekuatan ekonomi, keuntungan, dan kepentingan khusus. Jurnalisme

18

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005), h. 13-15


(27)

haruslah diresapi sebagai tugas suci, dijalankan dengan kesadaran bahwa sarana komunikasi yang sangat kuat telah dipercayakan kepada anda demi kebaikan orang banyak”.19

Memberitahu khalayak mengenai apa yang sedang terjadi di masyarakat adalah sebuah proses yang penuh risiko. Proses tersebut dapat dianggap sebagai berjalan di atas medan penuh ranjau. Tetapi jika perjalanan tersebut dapat dilalui dengan selamat dan sukses, kecemasan tersebut pantas.20

Seorang reporter bekerja sebagai jurnalis yang bertugas mengumpulkan berita dari berbagai sumber yang berbeda, mengorganisasikan setiap laporan, dan sewaktu-waktu menuliskan dan melaporkannya melalui stasiun.

Adapun tugas pokok reporter, yaitu:

a. Mengumpulkan berita dari berbagai sumber, menganalisis dan menyiapkan berita dan features untuk siaran laporan televisi.

b. Menemukan pandangan dan menekankan berita-berita yang memiliki cerita faktual secara khusus.

c. Menguji item-item berita yang penting untuk menentukan topik laporan berita dan features serta mengevaluasi kepala berita (lead) dan memberikan petunjuk pengembangan ide cerita untuk berita.

d. Melakukan wawancara langsung, rekaman di studio dan mempresentasikan secara live, atau voice over dari lokasi peristiwa.

19

Luwi Ishwara. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. (Jakarta: Pt Kompasa Media Nusantara. 2007), h. 18

20

Herbert Strentz. Reporter dan Berita; Persengkongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1993), h. 61


(28)

e. Melaksanakan pengembangan berita sebelum laporan berita diperbaharui dan ditambahkan fakta.21

Hasil buah kerja reporter adalah berita, sifat proses pengumpulan berita membentuk berita karena adanya tekanan ruang dan waktu, dan karena cara berita tersebut didefinisikan. Definisi mengenai berita tidaklah bersifat statis, dan nilai berita seperti keutamaan, konflik, dan batas waktu telah termodifikasi dalam beberapa tahun terakhir ini, yang tidak selalu menguntungkan bagi khalayak berita. 22

Terdapat 5 ciri khas yang dimiliki oleh wartawan (reporter), yaitu: a. Menyukai tantangan.

b. Berani, maksud berani disini berani dalam menghadapi resiko. c. Memiliki daya tahan tinggi dalam menjalakan tugas jurnalistiknya. d. Memiliki kemampuan menggali sumber informasi.

e. Memiliki minat dan bakat dalam menulis cerita. 23

2. Pengertian Berita

Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Pakar lain seperti Dean M. Lyle Spencer,Willard C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood, seperti dikutif Dja‟far Assegaf (1983:5), sama-sama menekankan unsur “menarik

21

Drs. Tommy Suprapto, MS. Berkarier di Bidang Broadcasting.(Yogyakarta: Media Presindo. 2006), h. 95-97

22

Herbert Strentz. Reporter dan Berita; Persengkongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1993), h. 60

23

Eni Setiati. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan Menghadapi tugas Jurnalistik). (Yogyakarta: CV Andi Offset.2005), h. 10


(29)

perhatian” dalam definisi berita yang mereka buat. “berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca,”

Paul De Massener dalam buku Here’s The News: Unesco Associate yang dikutip oleh AS Haris Sumadiria, menyatakan bahwa news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik serta minat khalayak pendengar. Juga menurut Charnley dan James M. Neal menjabarkan bahwa berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.24

Menurut Miicthel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan “Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.”25

Pada leksikon komunikasi, berita didefinisikan sebagai berikut26: a. Fakta atau gagasan yang dapat menarik perhatian orang banyak dan

tepat waktunya disiarkan.

b. Pernyataan yang bertujuan untuk memberitahu.

c. Laporan tentang peristiwa atau pendapat yang disiarkan atau untuk diketahui secara umum.

24

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature, (Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. kedua 2006) h. 64

25

Asep Syamsul M. Romli, S, IP. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005). h. 4

26

Harimukti Kridaksana, (ed), Leksikon Komunikasi, (Jakarta: PT Pradya Paramita, 1984), h. 20


(30)

Adapun 4 karakteristik utama sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat), keempat unsur ini dikenal pula dengan nilai-nilai berita (news values) atau nilai-nilai jurnalistik, yaitu:

a. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Maksudnya sesuatu yang baru (news).

b. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah (fact), bukan fiksi atau karangan. Fakta dari dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita. c. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya

peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak, seperti kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.

d. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca pa yang kita beritakan.27

Seorang wartawan (repoter) dalam mencari berita mengacu kepada nilai-nilai berita kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai “rumus” umum penulisan berita, agar tercipta sebuah berita yang lengkap. Unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H kependekan dari:

a. What = apa yang terjadi

b. Where = di mana hal itu terjadi c. When = kapan peristiwa itu terjadi

27


(31)

d. Who = siapa yang terlibat dalam kejadian itu e. Why =kenapa hal itu terjadi, dan

f. How = bagaimana peristiwa itu terjadi.28

Adapun jejnis-jenis berita, yaitu:

a. Straight News: berita langsusng apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas.

b. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

c. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

d. Interpretatif News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.

e. Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendikiawan sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.29

D. Pengertian Analisis Wacana dan Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

3. Pengertian Analisis Wacana

Istilah wacana merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, yakni

discourse. Menurut kamus besar bahasa inggris, kata discourse berasal dari bhasa lati yaitu discursus yang memiliki arti lari kian-kemari (dis

28

Ibid., h. 10 29


(32)

berarti dari, dalam arah yang berbeda, dan currrere berarti lari).30 Analisis wacana menitik-beratkan pada penggambaran teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses kognisi dalam komunikasi.

Analisi wacana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya; penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar-bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.31

Pembahasan wacana adalah pembahasan bahasa dan tuturan yang harus dalam satu rangkaian kesatuan situasi atau dengan kata lain, makana suatu bahasa berada dalam dalam rangkaian konteks dan situasi.32 Buah pikiran van Dijk dinilai lebih jernih dalam merinci struktur, komponen dan unsur-unsur wacana.

Pandangan wacana menurut Brown dan Yule, analisis wacana sudah pasti adalah analisis penggunaan bahasa. Dengan demikian, analisis wacana tidak dapat dibatasi pada penggambaran bentuk-bentuk linguistik yang terlepas dari tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang dipenuhi dari perancangan fungsi-fungsi ini dalam urusan sehari-hari manusia.33

Bahasa bukanlah sekedar saluran tempat pengkomunikasian informasi tentang keadaan mental utama atau perilaku atau fakta-fakta dunia ini. Sebaliknya, bahasa merupakan “alat” yang menggerakakn, dan

30

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 9

31

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jkarta: Balai Pustaka.1998), h, 32

32

Prof. Dr. Hj. Yoee Aliah Darma, M. Pd. Wacana Analisis Kritis.(Bandung:CV Yrama Media, 2009), h. 1

33

Deborah Schiffin.Ancangan Kajian Wacana. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2007), hal. 40-41


(33)

akibatnya menyususn, dunia sosial itu sendiri. Selain itu bahas juga menata hubungan-hubungan dan identitas-identitas sosial. Maksudnya bahwa perubahan-perubahan yang terjadi dalam wacana merupakan alat untuk mengubah dunia sosial. Perjuangan-perjuangan yang muncul pada tataran kewacanaan terjadi dalam upaya untuk mengubah maupun mereproduksi realitas sosial.34

Konteks wacana berhubungan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam setiap komunikasi bahasa, sesuai yang dikemukakan oleh Hymes(1964)

a. Latar (setting), mengacu kepada tempat(ruang/space) dan waktu (tempo/time) terjadinya percakapan.

b. Peserta (participant), mengacu pada peserta percakapan, yaitu pembicara (penyapa) dan pendengar atau lawan bicara (pesapa).

c. Hasil (end), mengacu kepada percakapan dan tujuan percakapan. d. Amanat (message), mengacu pada bentuk dan isi amanat. Bentuk

amanat bisa berupa surat, essai, iklan, pemebritahuan, pengumuman, dan sebagainya.

e. Cara (key), mengacu pada semangat melaksanakan

percakapan.misalanya bercakap-cakap dengan penuh semangat, santai atau tenang meyakinkan.

f. Sarana (instrument), mengacu kepada penggunaan bahasa baik lisan maupun tulis dan mengacu pula pada variasi bahasa yang digunakan.

34

Marianne W. Jorgensen dan Louise J. Phillips. Analisis Wacana Teori & metod. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 5


(34)

g. Norma (norms), mengacu pda perilaku peserta percakapan. Misalnya diskusi komunikasinya dua arah dan kuliah komunikasinya satu arah. h. Jenis (genre), mengacu pada kategori, seperti sajak, teka-teki, kuliah,

dan doa.35

Analisis wacana merupakan salah satu studi mengenai pesan dalam komunikasi selain analisis isi kuantitatif ataupun analisis semiotik. Menurut Eriyanto terdapat empat perbedaan antara analisis wacana dengan analisis isi (kualitatif), antara lain:

a. Analisis wacana lebih bersifat kualitatif dibandingkan dengan analisis isi yang umumnya kuantitatif, analisis wacana menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit kategori seperi yang terdapat dalam analisis isi. Sehingga dalam menentukan analisis datanya, analisis wacana tidak memerlukan lembaran koding;

b. Analisis isi kuantitatif pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat manifest (nyata), atau dengan kata lain yang dipentingkanadalah objektivitas, validitas (kekakuratan data), dan realibilitas. Sedangkan dalam analisis wacana, unsur terpenting dalam analisisnya adalah penafsiran dari teks yang latent (tersembunyi);

c. Analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada “apa” (what) yang dikatakan oleh media, dan hanya bergerak pada level makro isi media saja. Sedangkan analisis wacana menekankan kepada “bagaimana” (how) dan dengan cara pa pesan dikatakan oleh media. Selain meneliti

35

Prof. Dr. Hj. Yoee Aliah Darma, M. Pd. Wacana Analisis Kritis.(Bandung:CV Yrama Media, 2009), h. 4-6


(35)

level makro isi media, analisis wacana juga meneliti level mikro yang menyususn suatu teks, seperti kat, kalimat, ekspresi, dan retoris;

d. Analisis isi bertujuan melakukan generalisasi dalam penyimpulan hasil penelitiannya, dan bahkan melakukan prediksi. Hal ini karena dalam unit atau perangkat penelitiannnya menggunakan sample, angket dan sebagainya. Yang secara tidak langsung bertujuan untuk menggambarkan fenomena dari suatu isu atau peristiwa. Sedangkan analisi wacana tidak berujuan untuk melakukan generalisasi dengan menggunakan beberapa asumsi. Hal ini karena wacana melihat bahwa setiap peritiwa pada dasarnya selalu bersifat unik, karena tidak diperlukan prosedur yang sama diterapkan untuk isu dan kasus yang berbeda.36

Ciri-ciri dan Sifat Wacana berdasarkan pengertian wacana, kita dapat mengidentifikasi ciri dan sifat sebuah wacana, antara lain sebagai berikut:

a. Wacana dapat berupa rangkaian ujar secra lisan dan tulisan atau rangkaian tindak tutur.

b. Wacana mengungkapakan suatu hal(subjek).

c. Penyajiannya teratur, sistematis, koheren, dan lengkap dengan semua situasi pendukungnya.

d. Memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu. e. Dibentuk oleh unsur segmental dan nonsegmental.37

36

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 70-71

37

Prof. Dr. Hj. Yoee Aliah Darma, M. Pd. Wacana Analisis Kritis.(Bandung:CV Yrama Media, 2009), h. 3-4


(36)

4. Analisis Wacana menurut Van Dijk

Menurut Van Dijk, wacana memiliki tiga dimensi yakni: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dimensi teks terdiri atas tiga struktur atau tingkatan, yakni struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Ketiga struktur tersebut memiliki elemen-elemen yang saling mendukung satu sama lain. Struktur makro merupakan makna global dari suatu teks. Struktur yang kedua dalam analisis wacana adalah superstruktur yakni kerangka dalam suatu teks atau alur dalam suatu tulisan seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan. Struktur terakhir dalam analisis wacana adalah struktur mikro yang merupakan makna lokal dari suatu teks yang dapat dilihat dengan mengamati pilihan kata, kalimat, dan gaya yang digunakan dalam suatu teks.

Struktur/elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat digambarkan seperti berikut38:

ELEMEN WACANA VAN DIJK

Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur makro TEMATIK

(tema/topik yang

dikedepankan dalam suatu berita)

Topik (tema dalam memoar Reporter and the City)

Superstruktur SKEMATIK

(bagaimana bagian dan urutan cerita diskemakan dalam teks berita secara utuh)

Skema( terdapat 10 sub bab judul dan yang di bahas 5 sub bab judul)

Struktur mikro SEMANTIK

(makna yang ingin di tekankan dalam teks berita)

Latar, detil, dan maksud

Struktur mikro SINTAKSIS

(bagaimana kalimat (bentuk

Bentuk kalimat,

koherensi, dan kata

38

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT. Lkis, 2006) Cet. Ke-6, h. 228-229


(37)

susunan) yang dipilih) ganti

Struktur mikro STILISTIK

(bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita)

Leksikon

Struktur mikro RETORIS

(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan)

Grafis dan metafora

Dari sekian banyak model analisis wacana , model Van Dijk, yang dikenal dengan “kognisi sosial”, merupakan paling banyak dipakai. Bagi Van Dijk, menganalisis wacana tidak dapat tertumpu pada teks semata-mata, melainkan juga pada cara kognisi atau kesadaran mental masyarakat bekerja dalam memproduksi teks.39

Beberapa hal yang diamati dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro dalam analisis Van Dijk adalah:

a. Tematik

Tematik adalah hal yang diamati dalam struktur makro analisis wacana Van Dijk. Secara etimologis tematik berasal dari kata Yunani yaitu tithenia yang berarti menempatkan atau meletakkan. Sedangkan dilihat sebagai sebuah tulisan, tema merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oelh penulis melalui tulisannya.40 Topik merupakan elemen yang terdapat dalam temantik. Topik merupakan inti pesan atau informasi yang paling penting yang ingin disampaikan komunikator dalam hal ini penulis memoar. Dengan topik, kita dapat mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh penulis memoar dalam mengatasi masalah.

39

Drs. Jumroni, M. Si, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 79

40

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 75


(38)

b. Skematik

Menurut Van Dijk, skematik merupakan strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyususn bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu. Skematik yang memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang diakhirkan untuk menyembunyikan informasi penting.41

Pada umumnya , teks atau wacana memiliki skema atau alur, yang dimulai dari pendahuluan hingga penutup. Alur memberikan tekanan dalam suatu teks, bagian mana yang berada di awal, dan bagian mana yang berada di akhir, hal itu juga bisa sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi yang penting.

c. Semantik

Merupakan suatu ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal (unit semantik terkecil) maupun makna gramatikal (makna yang terbentuk dari gabungan satuan-satuan kebahasaan).42

d. Sintaksis

Secara etologis bearti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.43

e. Stilistik

41

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT. Lkis, 2006) Cet. Ke-6, h. 234

42

Wijana. Dasar-Dasar Pragmatik. (Yogyakarta:ANDI, 1996), h. 1

43


(39)

Pada stilistik ini pusat perhatiannya adalah style (gaya bahasa) yaitu cara yang digunakan penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

f. Retoris

Merupakan gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik) atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada khalayak.44

Dengan menganalisis keseluruhan komponen struktural wacana, dapat diungkap kognisi sosial pembuat wacana. Secara teoretik, pernyataan ini didasarkan pada penalaran bahwa cara memandang terhadap suatu kenyataan akan menentukan corak dan struktur wacana yang dihasilkan.45

44

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 82-84

45

Teun A. van Dijk. 2003. Ideology and discourse: A Multidisciplinary Introduction. Internet Course for the Oberta de Catalunya (UOC)


(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas tentang Memoar Reporter and the City

Reporter and the City adalah kumpulan pengalaman-pengalaman Noni Wibisono selama menjadi reporter di stasiun televisi swasta nasional. terlahir dari kepribadian drama queen, tidak hanya sekali dua kali Noni teserang panic attack saat berkerja. Namun, Noni berusaha mati-matian menyesuaikan diri dengan profesinya dan kadang suka 'kumat' kepribadian aslinya.

“Menulis dari hati. Menurut saya, itulah yang dilakukan Noni, seorang reporter yang memiliki karakter berbeda daripada reporter pada umumnya. Sepanjang karier saya di dunia pertelevisian, saya telah mengenal banyak sosok reporter, dengan kelebihan dan keunikan nya masing-masing. Terlepas dari tampilan layar kaca, reporter pun punya sisi lain yang “informal” dan tidak melulu menjadi sosok yang formal. Bagi saya, buku ini memberi insight pada pikiran dan perasaan tersembunyi seorang reporter.” Itulah yang di ungkapakan Wishnutama selaku Presiden Direktur Trans TV pada buku memoar ini.

Penuturan kata yang diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur Utama Trans TV adalah suatu bukti buku ini berkualitas untuk dijadikan bahan bacaan. Terutama orang yang ingin mengetahui atau ingin menjadi seorang reporter di televisi.


(41)

Cover yang berwarna hitam dan kuning, pada bagian atas tertulis nama penulis tidak lain Noni Wibisono, di bawahnya tertulis judul kata reporter yang diwarnai merah dan and the city warana hitam, disamping judul tertuliskan sifat aslinya centil pangkal eksis. Kemudian di bawahnya terdapat foto-foto dokumentasi liputan banjir, dan satu foto Noni yang cukup besar sedang memagang microphone yang terdapat gambar bibir bertuliskan cablak

catatan blak-blakan.

Buku memoar yang terbit bulan april tahun 2009 ini merupakan buku pertama yang ditulis oleh Noni Wibisono. Buku yang diterbitkan oleh GagasMedia Jakarta ini tebalnya 220 halaman. Editornya Cristhian Simamora dan Widyawati Oktavia, proofreadernya Alit Tisana Palupi, penata letaknya Mira, dan desain sampulnya Adriano Budiman.

Dalam memoar ini terkadang ada foto yang diselipkan Noni yang didokumentasikan orang lain. Hal ini dilakukan agar para pembaca tidak hanya membaca tetapi bisa melihat gambarnya. Walau tidak semua judul cerita adanya gamabarnya, tapi hal itu sudah cukup menjadikan penyegar bagi para pembaca. Sekaligus mengenalkan sosok Noni saat liputan. Foto yang terdapat di dalam memoar ini sebanyak 15 foto.

Buku memoar yang ini diawali oleh sepatah lebih dari sepatah kata, kemudian introduction (kenalam dulu dong....), 10 judul cerita pada bagian inti, dan bagian terakhir hidden chapter happy ending. Adapun 10 judul bagian cerita yang berbeda-beda, yaitu:


(42)

k. Bom Kuningan (the worst phoner ever)

Pada bagian ini Noni menceritakan keadaan setelah bom kuningan yang terjadi saat tanggal 9 september 2004 di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia. Noni menjadi reporter yang mengabarkan berita terbaru setelah kejadian ledakan melalui telepon. Di akhir halaman bagian ini diceritakan sekilas tentang Bom Kuningan.

l. Kencing Bensin (a fashionable, freak reporter)

Diceritakan sedikit tentang sifat Noni akan fashion, pergi kemana pun dan kerja dimanapun gaya total itulah yang selalu diterapkan olehnya, semuanya harus terlihat fashionable. Kemudian langsung pada inti cerita, Noni meliput tentang anak-anak atau pak ogah yang suka ngencingin bensin (mengambil bensin dari truk untuk di jual demi mendapatkan keuntungan lagi). Dilanjutkan mencari berita di KPK untuk mencari tahu kasus terbaru.

m. Jamal Mirdad

Jamal Mirdad yang dimaksud cerita ini adalah jam malam yang diberlakukan oleh stasiun Noni menjadi reporter. Shift terberat bagi reporter, karena disinilah mental seorang reporter diuji. Diceritakan tentang cara seorang reporter mencari berita di malam hari, kebanyakan berita kriminal seperti razia PSK.

n. Nepotisme

Dalam judul ini Noni bukan meliput tentang nepotisme pemerintahan, tetapi tentang Noni yang masuk Trans TV kena tuduhan nepotisme. Hal ini terjadi karena kakaknya menjadi direktur finance dan


(43)

human Resources Department. Pada bagian ini dijelaskan tentang usaha Noni hingga menjadi seorang reporter melalui tahap perekrutran seorang reporter yang sudah ditentukan oleh Trans TV.

o. Be A Saviour

Sesuai dengan temanya yang mempunyai arti menjadi penyelamat. Ini merupakan liputan Noni tentang human sample seorang warga miskin yang tidak mampu operasi. Karena liputan yang disiarkan tersebut ada seorang yang memebiayai orang miskin tersebut.

p. Serambi Mekkah

Ini merupakan cerita Noni saat Liputan di Banda Aceh untuk meliput acara satu tahun setelah tsunami berlalu. Tak disangka Noni meraskan gempa yang cukup hebat di Aceh yaitu 8,7 SR. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

q. Banjir Jakarta 2007

Melaporkan berita banjir dari daerah yang terendam banjir merupakan liputan yang menarik. Apalagi yang dilanda banjir adalah kota Jakarta, banyank sekali liputan yang bisa diambil mulai dari bad-news, good news, dan human sample.

r. Nyepi yang Sepi

Liputan yang tepat untuk mengetahui seperti apa perayaan nyepi tempatnya pasti Bali. Disana banyak berita yang menarik untuk di liput seputar hari sebelum dan sesudah nyepi. Pada juddul ini Noni memfokuskan pas hari perayaan nyepi, dimana semua warga di Bali tidak


(44)

boleh keluar dari rumah tanpa izin dari pecalang adat setempat, maka itulah judulnya nyepi yang sepi.

s. Puncak Asmara

Ini adalah liputan Noni saat menjadi reporter untuk fenomena salah satu program di Trans TV yang mengungkap kehidupan malam. Disinilah keberanian seorang reporter diuji, karena ini merupakan liputan investigasi. Diceritakan Noni dan crew-nya meliput kehidupan esek-esek di daerah puncak.

t. Uzbekistan

Dia awal Noni menceritakan sepenggal kehidupanya tentang cinta yang akhirnya kandas saat persiapan pernikahan. Dilanjutkan dengan cerita Noni tentang kehipuan wanita erotis di Uzbekistan, tapi sayangnya liputan ini tidak ditayangkan karena Komisis Penyiaran Indonesia melarang liputan yang mengandung unsur pornografi. Hasilnya hanya liputan seputar negara Uzbekistan saja yang ditayangkan.

Di akhir dari memoar ini berjudul hidden chapter happy ending, disinilah Noni menuangkan cerita sepenggal kisah cintanya yang berujung pernikahan. Tak lupa disini Noni menuliskan rasa terimakasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan memoar, dan juga kepada keluarga dan teman-nya selama ini.

Memoar ini merupakan sebuah tulisan yang berdasarkan kejujuran, sehingga di dalam ceritanya banyak hal yang ditulis, mulai dari pengalaman yang asyik, buruk, sampai memalukan.


(45)

Pada halam cover belakang bertuliskan penggalan cerita yang terdapat dalam memoar, dan dibawahnya terdapat beberapa pendapat orang tentang memoar tersebut, serta terdapat gambar microphone.

B. Profil tentang Noni Wibisono

Noni Wibisono, punya nama asli Putri Andari Wulan Arum. Nama Noni Wibisono Karena nama panggilan sehari-hari adalah Noni dan Wibisono adalah nama ayahnya. Saat siaran radio, nama itulah yang diperkenalkan dan terbawa terus sampe Noni siaran di Trans TV.

Noni lahir di Teluk Betung, Lampung, 30 Maret 1980. Pencinta ear-catching music, penikmat kuliner, dan peminat fashion ini sekarang menjabat sebagai associate producer program Fans dan Sang Bintang di Trans TV, setelah sebelumnya sempat memegang beberapa program seperti 3G, Cerita Sore, Jelang Siang, dan Harmoni. Noni juga cukup eksis dengan pernah menjadi host di beberapa program seperti Feng Shui, Good News, Cerita Anak, Reportase, dan di program Fans dan Sang Bintang.

Menjadi seorang reporter yang mempunyai latar belakang dari seorang penyiar radio merupakan salah satu keuntungan Noni, setidaknya mempunyai pengalaman di dunia penyiaran. Tetapi tetap saja harus ada penyesuaian, karena pada saat di radio Noni seorang pembawa acara remaja yang dengan bahasa sehari-hari anak muda di Bandung, sedangkan saat awal menjadi reporter di Trans TV salah satu program berita yaitu Reportase. Walaupun begitu Noni melakukan adaptasi dengan cukup baik, hal itu diceritakan pada memoar yang dia tulis.


(46)

Proses pembuatan memoar ini, kira2 setaun ya. Nulisnya 4 bulan, sisanya ada proses edit, desain cover, perijinan, percetakan, dan lain-lain. Adapun alasan penulis memilih judul ini Reporter and the city, karena bukunya bercerita tentang kehidupan reporter di sebuah kota. Dimana karakter si reporter centil juga narsis.

Adapun karier secara lengkap yang di geluti oleh Noni, yaitu:

1. Penyiar radio di radio OZ Bandung 1998-2000,Hardrock FM Bandung 2000-2004, OZ Jakarta 2007

2. MC berbagai event 2000- sekarang

3. Dubber berbagai iklan radio, tv 2000- sekarang

4. Presenter berbagai acara (news, magazine, reality show) di TRANS TV.

5. Reporter berbagai program di TRANS TV 2004-2007

6. Associate Producer berbagai program di TRANS TV 2007- ( Saat ini aku msh trcatat sbg ass. Producer di TRANS TV tetapi Sedang cuti di luar tanggungan karena ikut suami tugas di Beijing China).

7. Menjadi penulis sejak dulu walau lupa sejak kapan Noni menulis, pada

akhirnya meluncurkan buku pertama yang berjudul

Reporter and the city dan berbagai Tulisan lepas lainnya yang sempat dimuat dalam majalah-majalah.

Karya lain yg aku buat, ada beberapa tulisan lepas yg pernah aku buat, sedikut ulasan tentang nasionalisme masa kini dalam memperingati HUT RI. Tulisannya dimuat di majalah lifestyle sebuah pusat


(47)

pembelanjaan di Jakarta. Lalu ada tulisan tentang acara kebudayaan yg dibuat oleh perkumpulan istri2 diplomat ASEAN di Beijing-China dan dimuat dalam majalah Organisasi Sosial di Jakarta.

Adapu pendidikan yang pernah di jalani sampai sekarang, yaitu: 1. SD Merdeka V Bandung

2. SMP 5 Bandung 3. SMU 12 Bandung

4. Lulusan Fakultas Hukum Parahyangan Bandung

Penulis yang akrab di panggil Noni ini mempunyai segudang cita-cita sperti penyiar radio, MC, dubber, penyiar televisi ( sudah terwujud ). Sedangkan yang belum public relation ( humas ) yang handal, ingin sekali kerja di bidang fashion ( apapun bidangnya mulai dari desain, punya toko, majalah fashion, store manager) dan di recording company ( mengurusi musisi atau bahkan jadi musisi).

Penulis yang sedang dalam proses pembuatan buku kedua ini, memilih 10 sub bab judul pada memoar Reporter and the city 10 cerita itu menganggap bisa mewakili cerita suka duka saat jadi reporter dalam berbagai program yang pernah jalaninya.


(48)

C. Profil Trans TV

PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION, yang juga merupakan pemilik dari TRANS 7. Memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001, TRANS TV memulai siaran secara resmi.

VISI : Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

MISI : Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.46

Shift Trans TV khususnya pada buletin terbagi menjadi 3, yaitu: 1. Shift 1 : reporter dan cameramen bekerja dari pukul 8 pagi sampai sore 2. Shift 2 : reporter dan cameramen bekerja dari pukul 1 siang sampai pukul

9-10 malam

3. Shift 3 : reporter dan cameramen bekerja dari pukul 8 malamsampai pukul 4-6 pagi.

46


(49)

STRUKTUR TRANS CORPS

KOMISARIS UTAMA Chairil Tanjung

KOMISARIS KOMISARIS Chairal Tanjung Ishadi S.K

DIREKTUR SALES DIREKTUR UTAMA DIREKTUR KEUANGAN

& MARKETENG & CORP SERVICE

Atiek Nur Wahyuni Wishnutama Warnedy

KEPALA DIVISI

NEWS TECH. FINANCE PROGAMING CORPORATE- PRODUKSI PRODUKSI Gatot Riyanto & FACILITIES Hannibal.K A. Ferizqo Latief Harnoko Roan Yandie A Emil Syarief

SERVICES Pertama Irwan Azuan Syahril


(50)

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Wacana Buku Memoar Dari Prespektif Analisis Teks

Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana sebuah buku memoar yang disesuaikan dengan Model Teun Van Dijk. Analisis wacana Model Teun Van Dik ini menganalisis dari segi teks, kognisis sosial, dan konteks sosial. Dalam segi teks meliputi tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris yang diuraikan sebagai berikut:

1.a. Analisis Bagian 1 : “Bom Kuningan (the wost phoner ever!!) Struktur Analisis

Wacana

Elemen Keterangan

Mikro Tematik Topik/judul Laporan Langsung Noni sesaat setelah bom mobil yang meledak di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia tanggal 9 september 2004

Super Struktur

Skematik Skema  Pada awal penulis menjelaskan

istilah white lies yaitu kebohongan yang beraalasan dan cenderung demi kebaikan.

 Noni saat sedang memwawancarai PR Hotel GM tentang keamanan karena 2 hari lagi tanggal 11 september, di sela-sela pertanyaan terdengar bunyi yang keras sekali dari kejauhan.

 Bagian tengahnya menjelaskan liputan Noni sebagai phoner (reporter yang melaporkan langsung via telepon) di lokasi kejadian pengeboman.

 Pada akhir judul ini penulis memberitahukan sekilas tentang, kejadian bom kuningan.


(51)

Mikro jurnalis harus memprioritaskan hal yang lebih penting, guna mendapatkan berita terkini, seperti kejadian bom yang dilaporkan melalui telepon langsung dari tempat kejadian yaitu di depan kedubes Autralia tanggal 9 september 2 hari sebelum satu tahun kejadian WTC Amerika.

Semantik Detil  Elemen detil ini terlihat pada saat Noni menjadi phoner, penulis memaparkan kejadian saat itu melalui telepon. Saat itu Noni melaporkannya melalui program Reportase.

Semantik Maksud The worst phoner ever itu adalah kata yang dituliskan Noni di bawah topik judul ini. Berita yang disampaikan Noni langsung lewat telepon 10 menit setelah kejadian Bom pada saat menjadi reporter di minggu keempat merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Terselip sebuah pengakuan penulis melakukan tentang

white lies

Semantik

Pra-Anggapan

Keliling hotel berbintang. Cek apakah ada peningkatan sistem keamanan. Dua hari lagi, kan, 11 September, siapa tau hotel-hotel ini pada parno takut kejadian kayak di WTC Amerika.

White lies yaitu kebohongan yang beraalasan dan cenderung demi kebaikan. Buat Noni Tuhan itu mahabijaksana dan nggak picik ak.a. bisalah milah-milah kesalahan umat-Nya-termasuk soal white lies.

Sintaksis Koherensi Halaman 16: Baru saja sampai pertanyaan ketiga, kami dan semua orang yang berada di luar hotel dikejutkan oleh bunyi ledakan keras..

Halaman 27: Noni: “ Setelah itu,

kami tiba di lokasi kejadian, kira-kira 10 menit sejak ledakan muncul. Tak beberapa jauh dari depan Kedutaan Australia, sudah ramai banyak orang berkumpul. Saya melihat ada banyak korban luka-luka, diantaranya ada warga asing dan beberapa mayat juga tergeletak di pinggir jalan trotoar


(52)

depan Kedubes.

Halaman 34: Bom mobil yang meledak di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia tanggal 9 september 2004 pukul 10.30 WIB menelan 9 korban jiwa dan korban

luka-luka mencapai 191

korban....Pihak Kepolisian Indonesia menduga kuat bahwa kelompok teroris Jemaah Islamiyah yang berada di balik peristiwa itu.

Pengeboman itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom berani mati bernama Heri kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu berwarna hijau.

Sintaksis Bentuk

Kalimat

Halaman 19: Siang itu, aku yakin

kamera Mas Rully menangkap

gambar-gambar yang bercerita pedih nan menyayat hati.

Halaman 21: Data-data mengenai

pengeboman itu masih sulit dicari

karena pihak-pihak yang

kemungkinan bisa diwawancarai

dan dimintai keterangan sedang sibuk menyelamatkan korban-korban.

Halaman 25: TRAN TV, stasiun teve

tempatku bekerja, bakal

menayangkan breaking news dan aku reporternya!...

Halaman 29: “Ya, Bung, sampai saat

ini, saya belum bisa mendapat

keterangan resmi berapa banyak korban yang meninggal atau luka-luka akibat kejadian ini.

Halaman 34: Bom mobil yang

meledak di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia tanggal 9 september 2004 pukul 10.30 WIB

menelan 9 korban jiwa dan korban luka-luka mencapai 191 korban. Sintaksis Kata Ganti Halaman 16: Sejurus kemudian, Mas

Rully kembali dengan napas

memburu. Sambil berusaha


(53)

Halaman 17: Aku cepat-cepat,.... barengan Mas Rully dan pak sopir, mobil kami bergegas mendekati lokasi kejadian.

Halaman 19: aku melihat satu orang bule terluka di kepalanya sambil berjalan ke arah rumah sakit. Kasihan

dia....

Stilistik Leksikon White lies (halaman 9), menyayat, tergeletak, pelakunya (halaman 19),

pengeboman (halaman 21), nge-jammed, phoner (halaman 23).

Retoris Grafis White lies (halaman 9), idealnya

(halaman 12), pengeboman (halaman 17), keren (halaman 21), and (halaman 22), lebay, hiperbola

(halaman 26), omg, jutaan (halaman 30), oh my God (halaman 51),

evakuasi (halaman 29), jutaan

(halaman 30).

Retoris Metafora Halaman 9: white lies? kebohongan yang beraalasan dan cenderung “demi kebaikan”.

Halaman 26: Tak lama kemudian, terlihat ada asap hitam menggumpal

mengotori langit Jakarta yang biru nan indah”.

Halaman 30 : “Ya Bung Shanta, saya

bisa melihat ada jutaan orang berkerumun memadati jalan kuningan ini”.

Retoris Ekspresi Halaman 23: “Hah! Phoner?”

Halaman 27: Noni: “ Setelah itu,

kami tiba di lokasi kejadian, kira-kira 10 menit sejak ledakan muncul. Tak beberapa jauh dari depan Kedutaan Australia, sudah ramai banyak orang berkumpul. Saya melihat ada banyak korban luka-luka, diantaranya ada warga asing dan beberapa mayat juga tergeletak di pinggir jalan trotoar depan Kedubes.


(54)

Kesimpulan dari bagian 1 ini Noni menjelaskan pengalamannya sebagai seorang reporter saat meliput langsung dari tempat kejadian beberapa saat setelah terjadi pengeboman di daerah kuningan tepatnya di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia tanggal 9 September 2004.

Maksud pada bagian 1 ini, The worst phoner ever itu adalah kata yang dituliskan Noni di bawah topik judul ini. Berita yang disampaikan Noni langsung dari tempat kejadian bom pada saat menjadi reporter di minggu keempat merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Dalam dan di tempat seperti apapun seorang reporter harus tetap memberitakan apa yang sedang terjadi, seperti di tempat baru saja terjadi bom. Terselip juga sebuah pengakuan penulis tentang white lies yang ia lakukan saat menjadi phoner, karena inilah pelajaran besar buat Noni untuk lebih teliti dalam liputan dan mengatasi keaadaan.

2.a Bagian 2 : “Kencing Bensin (a fashionable, freak reporter)” Struktur Analisis

Wacana

Elemen Keterangan

Mikro Tematik Topik/judul Membuat liputan anak-anak atau Pak Ogah di daerah Tanjung Priok yang suka ngencingin bensin dari truk pengangkut bensin

Super Struktur

Skematik Skema  Pada bagian 2 ceritanya di mulai Noni yang mempunyai sifat berbeda sebagai seorang wartawan dimana ia selalu memperhatikan penampilan  Penulis menceritakan liputannya tentang anak-anak atau pak Ogah di daerah Tanjung Priok yang suka ngencingin bensin berlanjut pada hari yang sama Noni meliput ke KPK untuk mencari tau kasus terbaru

 Pada bagian akhir penulis menceritakan suasana evaluasi di ruangan redaksi reportase


(55)

Mikro bahwa setiap memakai baju adalah acara, saat liputan di Tanjung Priok dan KPK memakai corsage biru Tosca atau pakaian yang tidak formal.

Skematik Detil Adaptasi dalam lingkungan itu perlu terutama bagi seorang Noni yang

fhasionable. Saat seorang produser melihat hasil liputan PTC Noni tentang pakainnya yang kurang formal. Mulai saat itu mulai berpenampilan natural.

Semantik Pra-anggapan

Noni selalu merasa bahwa tiap pake baju adalah acara termasuk saat liputan.

Sintaksis Koherensi Halaman 38: Aku pake celana panjang model pipa (straight)warna biru tua dengan atasan kemeja bunga-bunga kecil warna biru, tas biru metalic, dan

tak lupa GONGNYA, corsage segede bagong berwarna tosca.

Halaman 40: cari anak-anak atau Pak Ogah di daerah Tanjung Priok yang

suka ngencingin bensi dari truk pengangkut truk bensin.

Halaman 46: setiba di KPK, dengan malu-malu kucing, aku menyapa teman-teman wartawan lainnya yang

setia bertamu di KPK.

Halaman 51: pada situasi door stop

seperti itu, suasana hiruk-pikuk wartawan yang haus akan berita memang luar biasa.

Halaman 54: pada rapat sore harinya, kami mengevaluasi setiap liputan yang

tayang.

Halaman 55: Bukan mereka yang

harus beradaptasi, tapi aku. Sintaksis Bentuk

kalimat

Halaman 40: Cari anak-anak atau Pak Ogah di daerah Tanjung Priok yang suka ngencingin bensin dari truk pengangkut bensin.

Halaman 45: setelah mewanwancarai

mereka, aku tambahkan liputan aku dengan PTC.

Halaman 46: kantor memintaku untuk

memantau untuk siapa tau ada kasus baru.

Halaman 52: Kami pun mulai

menanyakan berbagai kasus.


(1)

B. Saran

Adapun saran yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Peneliti melihat secara penulisan memoar ini merupakan suatu hal yang

positif terhadap penyampaian informasi. Akan tetapi sebaiknya di setiap akhir judul diberikan sekilas tentang liputan yang terjadi menggunakan prinsip penyampaian berita 5W+1H, sehingga dapat menambahkan pengetahuan yang membaca, serta fotonya juga sebaiknya di tambahkan agar terlihat menarik.

2. Sebuah memoar kurang lengkap jika tidak dimasukkan tanggal cerita itu terjadi. Sebaiknya setiap cerita yang dimulai pada hari yang berbeda di tulis tanggalnya. Sehingga menjadi sebuah kenagan yang lengkap, jika ingin melihat ke masa lalu.

3. Karya yang berjudul Reporter and the City, merupakan memoar yang bagus di baca bagi orang yang ingin tahu bahkan ingin menggeluti dunia broadcasting, karena banyak pelajaran yang bisa kita petik. Untuk penulis Noni Wibisono yang sekarang berada di Cina, di tunggu hasil karya selanjutnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ibnu, Agus Sudibyo, M, Qodari. Kabar-kabar Kebencian Prasangka di Media Massa, Jakarta: ISAI, 2001

Daniel, Joel, Sintaksis (Jkarta: Gramedia, 1993), Cet. Ke-2

Darma, Yoee Aliah, Wacana Analisis Kritis.(Bandung:CV Yrama Media, 2009), Dijk, Teun A. van. 2003. Ideology and discourse: A Multidisciplinary

Introduction. Internet Course for the Oberta de Catalunya (UOC)

Eriyanto. Analisis Wacana PengantarAnalisis Teks Media . Yogyakarta: LkiS, 2001

Harahap,Arifin S, Jurnalistik Televisi. Jakarta:PT Indeks, 2004

Ishwara, Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. (Jakarta: Pt Kompasa Media Nusantara. 2007)

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jkarta: UIN Jakarta Press, 2006)

KBB Online. Pusat Bahasa Depdiknas.2008.

Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia, , (Jakarta: Balai Pustaka.1998)

Kridaksana, Harimukti, (ed), Leksikon Komunikasi, (Jakarta: PT Pradya Paramita, 1984)

Kusumaningrat Hikmat, Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik & Praktik.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2006.

Romli, Asep Syamsul, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005)

Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005)

Morissan, Andy Cory, dkk: Teori Komunikasi Massa. (Bogor: PT Ghalia Indonesia, 2010 )


(3)

---, Semantik Leksikal (Jakarta: Rineka Cipta, 2001)

Schiffin, Deborah.Ancangan Kajian Wacana. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2007) Setiati, Eni. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan

Menghadapi tugas Jurnalistik). (Yogyakarta: CV Andi Offset.2005)

Strentz, Herbert. Reporter dan Berita; Persengkongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1993)

Sumadiria, AS Haris, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature, (Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. kedua 2006)

Syamsir, Jaenal Arifin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Press, 2006)

Soekamto, Soejono, Sosiologi Pengantar. Jakarta: PT Rajawali,1987

Suprapto, Tommy, Berkarier di Bidang Broadcasting.(Yogyakarta: Media Presindo. 2006)

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Tangerang: Kalam Indonesia, 2005. Wijana, Dasar-Dasar Pragmatik. (Yogyakarta:ANDI, 1996)

Jorgensen, Marianne W. dan Louise J. Phillips. Analisis Wacana Teori & metod. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)

http://saungaki.blogspot.com/2009/04/5-kiat-menulis-memoar.html (tgl 21-12-2010)


(4)

Wawancara

Mba' Maaf bru hubungin lagi,,Maaf ya lewat FB,,takut email dr AQ ga d baca.. AQ pengen wawancara,,lewat pesan,,gpp kan..!!

1. Profil Mba' Noni lengkap? a. Nama panjang

b.tempat tanggal Lahir

c. pendidikan dari awal sampai terakhir d. hobby & cita-cita

e. Karier yang pernah di geluti sampai saat ini

2. Apa latar belakang Mba' ingin membuat memoar dengan judul "Reporter and the City"?

3. Mengapa memilih judul "Reporter and the City,beserta alasannya? 4. Menurut Mba' apa arti memoar?

5. Pertimbangan apa sehingga Mba' memutuskan untuk menulis 10 judul dalam memoar Mba'?

6. Apakah ada karya lain yang Mba' tulis?

7. Bagaimana proses pembuatan memoar ini, berapa lama? 8. Apakah ada kesulitan dalam membuat memoar ini?

9. Apa ada yang menginspirasi Mba' dalam membuat memoar ini?adakah tokoh yang Mba' idolakan dalam hidup?

10. Harapan Mba' terhapap memoar ini?

Sebelumnya Terimakasih..

kalau ada yang pingin Mba' tambahkan boleh aja,,ngak ada editor ko' d wawancara ini,,gpp tulis aja bebas...

^_^

Semoga Mba' dan keluarga dsna sehat.. Di tunggu ya Mba' Balasannya... ^_^

Hi nov, maaf br bls. Aku lg hamil..smpet payah kondisinya. Aku coba jwb ptanyaan kmu ya:

1. A. Nama asliku sbenernya putri andari wulan arum, tp jd noni wibisono..krn noni nama panggilan, wibisono nama ayahku. Nama noni wibisono dipakai saat


(5)

aku siaran di radio hardrock fm bandung smasa kuliah B. Lahir Teluk Betung 30 maret 1980

C. Pendidikan : SD Merdeka V Bandung, SMP 5 Bandung, SMU 12 Bandung, lulusan fak. Hukum Universitas Parahyangan

D. Cita2 : penyiar radio, MC, dubber, penyiar teve ( ud kesampean ). Yg belum: public relation ( humas ) yg handal, pengen bangedd kerja di bidang fashion ( apapun kerjaannya: desain, punya toko, majalah fashion, store manager, dll) dan di recording company ( ngurusin musisi atau malah jd musisi! ) ;)

E. Karir : - Penyiar radio di radio OZ Bandung 1998-2000,Hardrock FM Bandung 2000-2004, OZ Jakarta 2007

- MC berbagai event 2000- sekarang

- Dubber berbagai iklan radio, tv 2000- sekarang

- Presenter berbagai acara ( news, magazine, reality show) di TRANS TV

- Reporter berbagai program di TRANS TV 2004-2007

- Associate Producer berbagai program di TRANS TV 2007- ( Saat ini aku msh trcatat sbg ass. Producer di TRANS TV tp Sedang cuti dluar tanggungan krn ikut suami tugas di Beijing China).

- Penulis dari dulu ( ga inget dr kpan) smpe sekarang;) Penulis buku Reporter and the city dan berbagai Tulisan lepas

lainnya Yg smpat dmuat dlm majalah2.

2. Latar belakang memoar, karena kayanya jarang reporter mengungkapkan sisi lain dari pekerjaannya, dalam sebuah buku. Kebanyakan berkutat dari betapa seriusnya pekerjaan seorang reporter dan betapa sempurnanya 'penampakan' seorang reporter saat menjalankan tugas. Apalagi reporter TV yg saat bertugas lalu disaksikan oleh masyarakat. Aku cuma ingin masyarakat tahu betapa susahnya perjuangan seorang reporter demi melaporkan kejadian, nyawa dipertaruhkan, dan kami manusia biasa yg bisa salah juga takut.

3. Alasan memilih judul ini, simple aja..karena bukunya bercerita tentang kehidupan reporter di sebuah kota. Dimana karakter si reporter centil juga narsis :).

4. Arti memoar aku satuin sm harapan ya! Hehe. besar sekali deh artinya. Karena sesuai harapanku, bahwa lewat buku ini smoga masyarakat bisa lebih menghargai profesi wartawan. Bukan cuma guru lho yg tanpa tanda jasa, tp begitu pula dengan wartawan. kami juga bertarung nyawa demi mendapatkan sebuah fakta demi mencerdaskan bangsa lewat informasi yg akurat. Inilah arti dan harapan memoar yg kubuat;)

5. Pertimbangan nulis 10 bab: karena 10 cerita itu aku anggap bisa mewakili cerita suka duka saat aku jd reporter dalam berbagai program yg pernah aku jalani. 6. Karya lain yg aku buat, ada beberapa tulisan lepas yg pernah aku buat, sedikut


(6)

ulasan tentang nasionalisme masa kini dalam memperingati HUT RI. Tulisannya dimuat di majalah lifestyle sebuah pusat pembelanjaan di Jakarta. Lalu ad tulisan tentang acara kebudayaan yg dibuat oleh perkumpulan istri2 diplomat ASEAN di Beijing-China dan dimuat dalam majalah Organisasi Sosial di Jakarta. Selain itu lagi tahap bikin buku ke 2, tp lagi hamil jadi maboookkk mau pegang laptop. Hihi. Doain yaaa

6. Proses pembuatan memoar ini, kira2 setaun ya. Nulisnya 4 bulan, sisanya ada proses edit, desain cover, perijinan, percetakan, dll.

7. Yang menginspirasi, suami sendiri. Hihi. Dia tau betapa gokilnya aku jd reporter yg menurutnya ga banyak reporter yg begini dgn segudang pengalaman serta latar belakangku. Hihi. Tokoh idola? Banyaakkkkkk..smpe lupa kalo mau dsebutin, ntar takutnya idolanya denger trus marah deh..krn pernah diaku idola tp trus ga disebut. Hihihi

Kayanya smua pertanyaan ud aku jawab ya, klo ada lagi silahkan email aja ya. Kmren2 aku lg mabok, jd kurang aktif buka imel..skrg ud normal lagi kok;) good luck ya skripsinya! Kbarin yaa;)