Sekilas tentang Memoar Reporter and the City

Cover yang berwarna hitam dan kuning, pada bagian atas tertulis nama penulis tidak lain Noni Wibisono, di bawahnya tertulis judul kata reporter yang diwarnai merah dan and the city warana hitam, disamping judul tertuliskan sifat aslinya centil pangkal eksis. Kemudian di bawahnya terdapat foto-foto dokumentasi liputan banjir, dan satu foto Noni yang cukup besar sedang memagang microphone yang terdapat gambar bibir bertuliskan cablak catatan blak-blakan. Buku memoar yang terbit bulan april tahun 2009 ini merupakan buku pertama yang ditulis oleh Noni Wibisono. Buku yang diterbitkan oleh GagasMedia Jakarta ini tebalnya 220 halaman. Editornya Cristhian Simamora dan Widyawati Oktavia, proofreadernya Alit Tisana Palupi, penata letaknya Mira, dan desain sampulnya Adriano Budiman. Dalam memoar ini terkadang ada foto yang diselipkan Noni yang didokumentasikan orang lain. Hal ini dilakukan agar para pembaca tidak hanya membaca tetapi bisa melihat gambarnya. Walau tidak semua judul cerita adanya gamabarnya, tapi hal itu sudah cukup menjadikan penyegar bagi para pembaca. Sekaligus mengenalkan sosok Noni saat liputan. Foto yang terdapat di dalam memoar ini sebanyak 15 foto. Buku memoar yang ini diawali oleh sepatah lebih dari sepatah kata, kemudian introduction kenalam dulu dong...., 10 judul cerita pada bagian inti, dan bagian terakhir hidden chapter happy ending. Adapun 10 judul bagian cerita yang berbeda-beda, yaitu: k. Bom Kuningan the worst phoner ever Pada bagian ini Noni menceritakan keadaan setelah bom kuningan yang terjadi saat tanggal 9 september 2004 di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia. Noni menjadi reporter yang mengabarkan berita terbaru setelah kejadian ledakan melalui telepon. Di akhir halaman bagian ini diceritakan sekilas tentang Bom Kuningan. l. Kencing Bensin a fashionable, freak reporter Diceritakan sedikit tentang sifat Noni akan fashion, pergi kemana pun dan kerja dimanapun gaya total itulah yang selalu diterapkan olehnya, semuanya harus terlihat fashionable. Kemudian langsung pada inti cerita, Noni meliput tentang anak-anak atau pak ogah yang suka ngencingin bensin mengambil bensin dari truk untuk di jual demi mendapatkan keuntungan lagi. Dilanjutkan mencari berita di KPK untuk mencari tahu kasus terbaru. m. Jamal Mirdad Jamal Mirdad yang dimaksud cerita ini adalah jam malam yang diberlakukan oleh stasiun Noni menjadi reporter. Shift terberat bagi reporter, karena disinilah mental seorang reporter diuji. Diceritakan tentang cara seorang reporter mencari berita di malam hari, kebanyakan berita kriminal seperti razia PSK. n. Nepotisme Dalam judul ini Noni bukan meliput tentang nepotisme pemerintahan, tetapi tentang Noni yang masuk Trans TV kena tuduhan nepotisme. Hal ini terjadi karena kakaknya menjadi direktur finance dan human Resources Department. Pada bagian ini dijelaskan tentang usaha Noni hingga menjadi seorang reporter melalui tahap perekrutran seorang reporter yang sudah ditentukan oleh Trans TV. o. Be A Saviour Sesuai dengan temanya yang mempunyai arti menjadi penyelamat. Ini merupakan liputan Noni tentang human sample seorang warga miskin yang tidak mampu operasi. Karena liputan yang disiarkan tersebut ada seorang yang memebiayai orang miskin tersebut. p. Serambi Mekkah Ini merupakan cerita Noni saat Liputan di Banda Aceh untuk meliput acara satu tahun setelah tsunami berlalu. Tak disangka Noni meraskan gempa yang cukup hebat di Aceh yaitu 8,7 SR. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. q. Banjir Jakarta 2007 Melaporkan berita banjir dari daerah yang terendam banjir merupakan liputan yang menarik. Apalagi yang dilanda banjir adalah kota Jakarta, banyank sekali liputan yang bisa diambil mulai dari bad-news, good news, dan human sample. r. Nyepi yang Sepi Liputan yang tepat untuk mengetahui seperti apa perayaan nyepi tempatnya pasti Bali. Disana banyak berita yang menarik untuk di liput seputar hari sebelum dan sesudah nyepi. Pada juddul ini Noni memfokuskan pas hari perayaan nyepi, dimana semua warga di Bali tidak boleh keluar dari rumah tanpa izin dari pecalang adat setempat, maka itulah judulnya nyepi yang sepi. s. Puncak Asmara Ini adalah liputan Noni saat menjadi reporter untuk fenomena salah satu program di Trans TV yang mengungkap kehidupan malam. Disinilah keberanian seorang reporter diuji, karena ini merupakan liputan investigasi. Diceritakan Noni dan crew-nya meliput kehidupan esek-esek di daerah puncak. t. Uzbekistan Dia awal Noni menceritakan sepenggal kehidupanya tentang cinta yang akhirnya kandas saat persiapan pernikahan. Dilanjutkan dengan cerita Noni tentang kehipuan wanita erotis di Uzbekistan, tapi sayangnya liputan ini tidak ditayangkan karena Komisis Penyiaran Indonesia melarang liputan yang mengandung unsur pornografi. Hasilnya hanya liputan seputar negara Uzbekistan saja yang ditayangkan. Di akhir dari memoar ini berjudul hidden chapter happy ending, disinilah Noni menuangkan cerita sepenggal kisah cintanya yang berujung pernikahan. Tak lupa disini Noni menuliskan rasa terimakasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan memoar, dan juga kepada keluarga dan teman- nya selama ini. Memoar ini merupakan sebuah tulisan yang berdasarkan kejujuran, sehingga di dalam ceritanya banyak hal yang ditulis, mulai dari pengalaman yang asyik, buruk, sampai memalukan. Pada halam cover belakang bertuliskan penggalan cerita yang terdapat dalam memoar, dan dibawahnya terdapat beberapa pendapat orang tentang memoar tersebut, serta terdapat gambar microphone.

B. Profil tentang Noni Wibisono

Noni Wibisono, punya nama asli Putri Andari Wulan Arum. Nama Noni Wibisono Karena nama panggilan sehari-hari adalah Noni dan Wibisono adalah nama ayahnya. Saat siaran radio, nama itulah yang diperkenalkan dan terbawa terus sampe Noni siaran di Trans TV. Noni lahir di Teluk Betung, Lampung, 30 Maret 1980. Pencinta ear- catching music, penikmat kuliner, dan peminat fashion ini sekarang menjabat sebagai associate producer program Fans dan Sang Bintang di Trans TV, setelah sebelumnya sempat memegang beberapa program seperti 3G, Cerita Sore, Jelang Siang, dan Harmoni. Noni juga cukup eksis dengan pernah menjadi host di beberapa program seperti Feng Shui, Good News, Cerita Anak, Reportase, dan di program Fans dan Sang Bintang. Menjadi seorang reporter yang mempunyai latar belakang dari seorang penyiar radio merupakan salah satu keuntungan Noni, setidaknya mempunyai pengalaman di dunia penyiaran. Tetapi tetap saja harus ada penyesuaian, karena pada saat di radio Noni seorang pembawa acara remaja yang dengan bahasa sehari-hari anak muda di Bandung, sedangkan saat awal menjadi reporter di Trans TV salah satu program berita yaitu Reportase. Walaupun begitu Noni melakukan adaptasi dengan cukup baik, hal itu diceritakan pada memoar yang dia tulis. Proses pembuatan memoar ini, kira2 setaun ya. Nulisnya 4 bulan, sisanya ada proses edit, desain cover, perijinan, percetakan, dan lain-lain. Adapun alasan penulis memilih judul ini Reporter and the city, karena bukunya bercerita tentang kehidupan reporter di sebuah kota. Dimana karakter si reporter centil juga narsis. Adapun karier secara lengkap yang di geluti oleh Noni, yaitu: 1. Penyiar radio di radio OZ Bandung 1998-2000,Hardrock FM Bandung 2000-2004, OZ Jakarta 2007 2. MC berbagai event 2000- sekarang 3. Dubber berbagai iklan radio, tv 2000- sekarang 4. Presenter berbagai acara news, magazine, reality show di TRANS TV. 5. Reporter berbagai program di TRANS TV 2004-2007 6. Associate Producer berbagai program di TRANS TV 2007- Saat ini aku msh trcatat sbg ass. Producer di TRANS TV tetapi Sedang cuti di luar tanggungan karena ikut suami tugas di Beijing China. 7. Menjadi penulis sejak dulu walau lupa sejak kapan Noni menulis, pada akhirnya meluncurkan buku pertama yang berjudul Reporter and the city dan berbagai Tulisan lepas lainnya yang sempat dimuat dalam majalah-majalah. Karya lain yg aku buat, ada beberapa tulisan lepas yg pernah aku buat, sedikut ulasan tentang nasionalisme masa kini dalam memperingati HUT RI. Tulisannya dimuat di majalah lifestyle sebuah pusat