Ancaman Faktor-Faktor Eksternal Dalam Pengembangan MKRPL

mengenai hal tersebut, hal ini disebabkan ketidaktahuan mereka dalam mengakses internet, tingkat pendidikan yang rendah, serta ketidakseriusan mereka dalam menerapkan MKRPL.

5.2.2.2 Ancaman

Berikut merupakan faktor-faktor yang menjadi penghambatancaman di dalam pengembangan MKRPL, yaitu : a Bantuan dari pemerintah yang kurang jelas sosialisasinya Pemerintah dalam hal ini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP sebagai instansi pelaksana program ini di Lingkungan IV, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan memberikan bantuan tidak berupa dana melainkan bantuan sarana produksi meliputi : tanah top soil, rak vertkultur, polybag, dan bibit. Program ini hanya berjangka waktu satu tahun, yang berarti semua bantuan diberikan pemerintah hanya dalam jangka waktu satu tahun dan tahun berikutnya adalah swadaya sendiri. Ketergantungan ibu-ibu yang menerapkan MKRPL terhadap bantuan dari pemerintahlah yang membuat mereka beropini bahwa bantuan yang mereka terima masih kurang dan juga sosialisasi pemerintah terkait bantuan yang tidak jelas sehingga banyak juga yang tidak lagi menerapkan karena ketidakadaan bantuan lagi secara cuma-cuma. b Pengawasan dari pemerintah kurang Berdasarkan penuturan responden, pemerintah hanya mengawasi ketika ada dari pemerintah atau dari luar provinsi yang datang mengunjungi kawasan MKRPL. Di luar itu, pemerintah dalam hal ini pihak BPTP hanya pernah sekali mengunjungi dan mengawasi kawasan MKRPL. Menurut Pak Marioto Ketua Universitas Sumatera Utara Kelompok Tani Sedar, ini merupakan salah satu kekurangan dalam penerapan program ini sehingga adopsi masyarakat dalam penerapan teknologi ini masih belum maksimal. c Banyaknya sayuran non-organik dengan harga murah Berikut adalah perbandingan beberapa harga sayuran organik dan non- organik : No. Komoditi Non-Organik Organik 1. Kangkung Rp.2.500Ikat Rp.3.000Ikat 2. Kacang Panjang Rp.4.000Ikat Rp.5.000Ikat 3. Timun Rp. 2.300Kg Rp.4.000Kg Dari perbandingan harga diatas, dapat kiat simpulkan harga sayuran non- organik Rp.500-1700 lebih murah dari sayuran organik. Hal ini dapat menjadi ancaman pengembangan MKRPL karena konsumen lebih memilih sayuran non- organik yang harganya lebih murah padahal kalau dilihat dari kualitasnya, sayuran organik jauh lebih berkualitas dibandingkan sayuran non-organik.

5.3 Strategi Pengembangan MKRPL