20.829 Curahan Dana Dari Pemerintah Dalam Pengembanngan MKRPL

4.1.2 Penduduk Kecamatan Medan Marelan

Kecamatan Medan Marelan dihuni oleh 145.778 orang penduduk dimana penduduk terbanyak berada di Kelurahan Rengas Pulau yakni sebanyak 55.501 orang. Jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Paya Pasir yakni sebanyak 11.884 orang. Bila dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas wilayahnya, maka Kelurahan Tanah Enam Ratus, merupakan kelurahan terpadat yaitu 85,94 jiwa tiap km 2 . Tabel9. Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan, Kepadatan Penduduk per Km Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2011 No. Kelurahan Jumlah Penduduk Jiwa Luas Wilayah �� � Kepadatan Penduduk per �� � 1. Tanah Enam Ratus 29.393 3,42 8.594 2. Rengas Pulau 55.501 10,5 5.286 3. Terjun 32.082 16,05 1.999 4. Paya Pasir 11.884 10,00 1.188 5. Labuhan Deli 16.928 4,5 3.762 Jumlah 145.788

44.47 20.829

Sumber : BPS, Kecamatan Medan Marelan Dalam Angka, 2012. Jumlah penduduk Kecamatan Medan Marelan sebanyak 145.778 orang terdiri dari 73.975 orang laki-laki serta 71.813 orang perempuan. Berdasarkan kelompok umur, distribusi penduduk Kecamatan Medan Marelan relatif lebih banyak usia produktif. Universitas Sumatera Utara Tabel10. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2011 No. Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. Tanah Enam Ratus 14.856 14.537 29.393 2. Rengas Pulau 28.327 27.174 55.501 3. Terjun 16.133 15.949 32.082 4. Paya Pasir 6.122 5.762 11.884 5. Labuhan Deli 8.564 8.364 16.928 Jumlah 74.002 71.786 145.788 Sumber : BPS, Kecamatan Medan Marelan Dalam Angka, 2012. Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2011 No. Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. 0-4 8.457 7.952 8.457 2. 5-14 16.222 15.436 16.222 3. 15-44 37.029 36.985 7.029 4. 45-64 10.661 9.605 10.661 5. ≥ 65 1.633 1.898 1.633 Jumlah 74.002 71.786 145.788 Sumber : BPS, Kecamatan Medan Marelan Dalam Angka, 2012. Pada tahun 2011 di Kecamatan Medan Marelan, tercatat 12.378 penduduk Kecamatan Medan Marelan yang bersekolah di tingkat usia 7-12 tahun. Namun masih ada sebanyak 35 orang di kecamatan ini yang tidak sekolah. Dilihat dari segi mata pencaharian, sebagian besar penduduk Kecamatan Medan Marelan merupakan petani yakni sebesar 7.402 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2011 No. Kelurahan Pegawai Petani Jiwa Nelayan Jiwa Pedagang Jiwa Pensiunan Jiwa Lainnya Jiwa Negeri Jiwa Swasta Jiwa ABRI Jiwa 1. Tanah Enam Ratus 117 861 11 768 16 56 19 2. Rengas Pulau 204 2.244 62 2.024 19 334 9 3. Terjun 201 723 8 4.173 123 39 16 4. Paya Pasir 25 894 18 361 92 47 6 5. Labuhan Deli 180 2.002 7 76 957 37 12 Jumlah 727 6.724 106 7.402 1207 513 62 Sumber : BPS, Kecamatan Medan Marelan Dalam Angka, 2012.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang menerapkan KRPL di pekarangan rumahnya. Umur responden bervariasi dari yang paling muda berusia 26 tahun dan yang paling tua berumur 62 tahun. Tabel mennunjukkan 55,56 responden yang menerapkan KRPL bermur antara 39-51 tahun. Menurut BPS, rentang umur ini merupakan umur sangat produktif. Tabel 13. Jumlah Responden Berdasarkan Umur No. Umur Tahun Jumlah Persentase 1. 26-38 4 22,22 2. 39-51 10 55,56 3. 52-62 4 22,22 Jumlah 18 100 Sumber : Data lampiran 1 diolah. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga yang pada umumnya memiliki waktu luang yang banyak dan menjadikan KRPL sebagai pengisi kegiatan sehari-hari. Tabel menjelaskan 72,22 dari responden merupakan ibu rumah tangga. Tabel 14. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan No. Pekerjaan Jumlah Persentase 1. Ibu rumah tangga 13 72,22 2. Wirausaha 3 16,67 3. Guru 1 5,56 4. Petani 1 5,56 Jumlah 18 100 Sumber : Data lampiran 1 diolah.

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Bertani

Dalam menerapkan MKRPL, pengalaman bertani bukanlah mutlak harus dimiliki oleh orang yang akan menerapkannya. Hal ini dibuktikan dalam tabel , yang menunjukkan sebanyak 66,67 responden tidak memiliki pengalaman bertani sebelum menerapkan MKRPL dan untuk yang memiliki pengalaman tertinggi adalah 30 tahun serta terendah 1 tahun. Tabel 15. Jumlah Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Bertani No. Keterangan Jumlah Persentase 1. Tidak Memiliki Pengalaman 12 66,67 2. Memiliki Pengalaman 6 33,33 Jumlah 18 100 Sumber : Data lampiran 1 diolah. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan 18 responden yang menerapkan MKRPL di lingkungan IV, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan maka diperoleh hasil sebagai berikut :

5.1 Curahan Dana Dari Pemerintah Dalam Pengembanngan MKRPL

MKRPL di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan merupakan instruksi Presiden melalui Badan Litbang Pertanian sebagai tindak lanjut dari keberhasilan MKRPL Pacitan. Tahun 2011 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sumatera Utara menentukan lokasi pelaksanaan tersebut di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. BPTPSumatera Utara sebagai lembaga yang mendanai program ini menganggarkan dana sebanyak Rp. 600.000 – 700.000kk dan Rp.300.000 untuk kelompok tani sedar. Dana ini digunakan dalam pembuatan model tersebut seperti : pembuatan kebun bibit dan penyediaan sarana produksi tanah top soil, rak vertkultur, polybag, dan bibit. Bantuan yang diserahkan kepada masing-masing anggota Kelompok Tani Sedar dalam bentuk bahan maupun peralatan yang dibutuhkan bukan berupa uang tunai. Dikarenakan program ini merupakan percontohan awal untuk MKRPL Sumatera Utara, bantuan yang diberikan hanya berjangka 1 tahun. Untuk kondisi MKRPL di Kelurahan Terjun sekarang, sudah tidak ada lagi menggunakan kebun bibit dikarenakan tidak adanya pemeliharaan padahal kebun bibit tersebut berfungsi sebagai penyuplai bibit-bibit yang akan ditanam dalam Universitas Sumatera Utara model. Hal tersebut menyebabkan, setiap ibu rumah tangga yang menerapkan MKRPL harus mengeluarkan biaya untuk membeli bibit.

5.2 Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Dalam Pengembangan