Fisiologi Menyusui Langkah-langkah Menyusui Yang Benar

Menyusui secara eksklusif adalah hanya memberikan ASI saja exclusive breast feeding selama 6 bulan. Sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, hanya ASI yang seharusnya diberikan. Bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan tidak dibenarkan memperoleh jenis makanan lain seperti buah, bubur susu, nasi lumat, gula, madu dan sebagainya. Sedangkan Ibu menyusui adalah seseorang wanita yang terkait penikahan dan telah melahirkan serta menyusui dengan proses alamiah Roesli, 2009.

2.2.2. Fisiologi Menyusui

Menurut Roesli 2008, payudara terdiri dari bagian eksternal dan internal. Bagian eksternal payudara terdiri dari sepasang buah dada, puting susu, dan areola mamae. Bagian internal terdiri dari mamary alveoli kelenjar susu, sinus lactiferous gudang susu yang terletak di bawah areola mamae, ductus lactiferus saluran susu, dan jaringan ikat dan lemak sebagai jaringan penunjang dan pelindung. Pada waktu bayi mulai menghisap ASI, akan terjadi dua refleks yang menyebabkan ASI keluar pada saat yang tepat dan waktu yang tepat pula yaitu refleks pembentukan ASI atau refleks prolaktin yang dirangsang oleh hormon prolaktin dan refleks pengaliran atau pelepasan ASI let down reflex. ASI diproduksi oleh mamary alveoli dan disalurkan melalui ductus lactiferus ke sinus lactiferous Ruliana, 2008. Pada saat sinus lactiferus mengalami pengosongan ASI dan saat perangsangan ujung saraf di sekitar payudara oleh karena proses penghisapan, maka kelenjar hipofisa bagian depan akan menghasilkan hormon prolaktin yang akan merangsang mammary alveoli untuk memproduksi ASI. Selain itu, prolaktin juga menekan fungsi ovarium sehingga memperlambat fungsi kesuburan dan haid. Dengan kata lain, dapat menjarangkan kehamilan Bobak, 2010. Pada saat perangsangan ujung saraf di sekitar payudara oleh karena proses penghisapan, oksitosin juga akan dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian belakang. Proses pengeluaran ASI dari sinus lactiferus terjadi karena kontraksi sel otot polos di Pada saat perangsangan ujung saraf di sekitar payudara oleh karena proses penghisapan, oksitosin juga akan dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian belakang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar

1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan putting susu. 2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara, ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan lengan bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara tidak hanya membelokkan kepala bayi. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang. 3. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan putting susu atau areolanya saja. 4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut rooting reflex dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau, menyentuh sisi mulut bayi. 5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi Roesli, 2009. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Manfaat Menyusui bagi Ibu a. Menyusui dapat membantu wanita mengurangi berat badan tambahan yang diperoleh sewaktu hamil. b. Membantu rahim kembali ke ukuran normal dengan lebih cepat. c. Melindungi wanita dari kanker payudara kelak. d. Menyusui juga dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul dan kanker ovarium kelak. e. Melindungi kesehatan ibu mengurangi pendarahan pasca persalinan, mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur, mengurangi anemia. f. Memperpanjang kehamilan berikutnya. g. Menghemat waktu Roesli,2009. 3. Manfaat Menyusui bagi Keluarga a. Peningkatan status kesehatan, gizi ibu dan bayinya. b. Penghematan biaya Roesli, 2009. 2.3. ASI Eksklusif 2.3.1. Pengertian ASI Eksklusif