pengecualian. Pada periode pelaporan 2012, sebanyak 50 dari 93 kementerianlembaga meraih opini wajar tanpa pengecualian.
Mengingat fungsi pengelolaan aset negara yang merupakan pos terbesar neraca pada LKPP, dan sebagai kontributor perkembangan perekonomian
nasional, saat ini DJKN tengah melaksanakan transformasi kelembagaan sebagai bagian dari Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan. Transformasi
kelembagaan di DJKN ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mempertajam fungsi DJKN DirektoratJendral Kekayaan Negara yang terkait dengan
manajemen aset dan special mission pengelolaan kekayaan negara.
2. Visi dan Misi DJKN Direktorat Jendral Kekayaan Negara
VISI Direktorat Jendral Kekayaan Negara
Menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
MISI Direktorat Jendral Kekayaan Negara
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan
efektivitas pengelolaan kekayaan negara. 2.
Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum. 3.
Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah pengelolaan investasi pemerintah
4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan
dalam berbagai keperluan.
5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel. 6.
Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi
kepentingan masyarakat.
Tugas dan Fungsi DJKN Direktorat Jendral Kekayaan Negara
Tugas
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara,
piutang negara, dan lelang.
Fungsi
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara,dan lelang;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kekayaan negara
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan negara, piutang negara,danlelang.
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN adalah salah satu eselon satu di Kementerian Keuangan yang mempunyai visi menjadi pengelola kekayaan
negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Tugas: Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Fungsi:
1.
Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
2.
Pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
3.
Penyusunan standardisasi, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
4.
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
5.
Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Image DJKN adalah suatu Direktorat Jenderal yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
kekayaan negara, piutang negara danlelang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Panitia Urusan Piutang Negara PUPN
PUPN adalah panitia interdepartemental yang mengurus piutang negara yang berasal dari instansi pemerintah atau badan-badan yang dikuasai oleh negara.
Anggota PUPN berasal dari Kantor Departemen Keuangan, Kepolisian, Kejaksaan, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah. PUPN Pusat berkedudukan
di Jakarta sedangkan PUPN Cabang mempunyai kedudukan di setiap Kantor Operasional.
Hubungan PUPN Dengan DJKN
PUPN Mempunyai wewenang mengurus piutang negara berdasarkan Undang- Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960.Pelaksanaan produk hukum putusan
wewenang PUPN dilakukan oleh DJKN yang mempunyai kantor operasional yang dikoordinasi Kantor Wilayah.
2.2. Struktur Organisasi Struktur OrganisasiKantor Wilayah Direktorat Jendral Kekayaan Negara
Provinsi Sumatera Utara.
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewnang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubunganketerkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang tekah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu
wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan .yang telah
ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam perusahaan.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Suatu perusahaan terdiri dari beberapa unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk
melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:
Sumber: Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 2015 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kepala Bidang Dan Kepala Seksi
KEPALA KANTOR WILAYAH
KEPALA BAGIAN UMUM
KEPALA KPKNL
KEPALA BIDANG
PKN KEPALA
BIDANG PENILAIAN
KEPALA BIDANG
PIUTANG NEGARA
KEPALA BIDANG
LELANG KEPALA BIDANG
KEPATUHAN INTERNAL
HUKUM, DAN INFORMASI
KEPALA KPKNL
KEPALA SUB BAGIANUMUM
KEPALA SEKSIPK
N KEPALA
SEKSI PELAYANAN
PENILAIAN KEPALA
SEKSI PIUTANG
NEGARA KEPALA
SEKSI PENILAIA
N LELANG
KEPALA SEKSI
HUKUM DAN
INFORMASI KEPALA
SEKSI KEPATUHAN
INTERNAL
1. Pimpinan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara