Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Analisis Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive dilakukan di Kota Medan, yaitu di Hypermart Sun Plaza dan Brastagi Supermarket. Berdasarkan pertimbangan bahwa di kedua pasar modern tersebut tersedia daging sapi lokal dan daging sapi impor Hasil Survey, 2014.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu konsumen yang membeli daging sapi di lokasi penelitian. Jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah 40 responden.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang sudah dipersiapkan. Dari data primer yang dilakukan dengan wawancara ini maka diperoleh data karakteristik responden dan penilaian konsumen terhadap atribut daging sapi. Data sekunder adalah data yang dicatat secara sistematis dan dikutip secara langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait degan penelitian ini. Data diambil dari Badan Pusat Statistik, situs internet dan buku-buku yang relevan dengan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini adalah data mengenai deskripsi wilayah, keadaan penduduk, dan beberapa referensi yang berkaitan.

3.4 Metode Analisis Data Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dengan menganalisis variable nama, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga per bulan, jumlah anggota keluarga, frekuensi pembelian daging sapi, jenis daging sapi yang dibeli dan jumlah pembelian daging sapi. Analisis ini digunakan untuk menkaji bagaimana karakteristik konsumen terhadap pembelian daging sapi di pasar modern. Model sikap Multiatribut Fishbein Model sikap Multiatribut Fishbein digunakan untuk memperoleh sikap konsumen terhadap atribut daging sapi. Berdasarkan model ini, sikap terhadap objek tertentu didasarkan pada peringkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut objek yang bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut produk. Secara simbolis, formulasi model Fishbein dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : Ao : Sikap terhadap objek bi : Tingkat percayaterhadap atribut I ei : Nilai penting terhadap atribut i n : Jumlah atribut yang dimiliki oleh objek Universitas Sumatera Utara Langkah pertama yang dilakukan dalam menghitung sikap adalah menentukan atribut objek. Atribut yang digunakan dalam analisis ini berjumlah tujuh atribut yang terdiri dari harga, kesegaran, sertifikasi, rasa, lemak, warna, dan tekstur daging. Penentuan ketujuh atribut ini didasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan di wilayah penelitian serta berdasarkan artikel-artikel dan buku-buku yang terkait dengan penelitian. Langkah kedua adalah menentukan pengukuran terhadap komponen kepercayaan bi dan komponen evaluasi ei. Komponen bi menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa objek memiliki atribut yang diberikan. Kekuatan kepercayaan biasanya diukur pada skala dengan 5 lima angka dari kemungkinan yang disadari yang berjajar dari sangat setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, sampai sangat tidak setuju 1. Kemudian untuk mencari nilai kepercayaan terhadap daging sapibi dan nilai penting ei dilakukan dengan membagi banyaknya jawaban responden dengan jumlah responden, yaitu: bidan ei = 5 �+4�+3�+2�+� �+�+�+�+� bi : nilai percaya terhadap atribut daging sapi ei : nilai penting terhadap atribut daging sapi a : jumlah responden yang memilih sangat setuju b : jumlah responden yang memilih setuju c : jumlah responden yang memilih netral d : jumlah responden yang memilih tidak setuju e : jumlah responden yang memilih sangat tidak setuju Universitas Sumatera Utara Konsumen akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.Adapun komponen ei yaitu menggambarkan evaluasinilai penting konsumen terhadap atribut daging sapi secara menyeluruh.Evaluasi nilai penting ini dilakukan pada skala evaluasi 5 limaangka, dimana hal tersebut menunjukkan nilai sangat penting 5, penting 4,netral 3, tidak penting 2 dan sangat tidak penting 1. Sementara komponen bi menggambarkan kepercayaan tingkat pelaksanaan konsumen terhadap atribut daging sapi secara menyeluruh. Nilai kepercayaan tingkat pelaksanaan ini dilakukan pada skala 5 lima angka yaitu menunjukkan nilai sangat setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1. Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan keseluruhan respon untuk bidang ei. Setiap skor kepercayaan bi harus terlebih dahulu dikalikan dengan skorevaluasi ei yang sesuai. Kemudian seluruh hasil perkalian harus dijumlahkansehingga dari hasil tabulasi dapat diketahui sikap konsumen Ao terhadap produkdengan membandingkannya dengan skala interval dengan rumus sebagai berikut Skala Interval = �+� � Keterangan : m : Skor tertinggi n : Skor terendah b : Jumlah skala penilaian yang terbentuk Universitas Sumatera Utara Maka besarnya range untuk tingkat kepercayaan dan tingkat evaluasi kepentingan adalah : 5+1 5 = 0,8 Sehingga pembagian kelas berdasarkan tingkat kepercayaan dan tingkat kepentingan adalah : Skor Interpretasi tingkat kepercayaan Interpretasi tingkat kepentingan 1 – 1,8 Sangat tidak baik Sangat tidak penting 1,8 – 2,6 Tidak baik Tidak penting 2,6 – 3,4 Netral Netral 3,4 – 4,2 Baik Penting 4,2 – 5 Sangat baik Sangat penting Sementara besarnya range untuk kategori sikap adalah: [5 �5−1�1] 5 = 4,8 Sehingga pembagian kelas berdasarkan sikap Ao adalah : Skor Interpretasi Sikap 1 – 5,8 Sangat buruk 5,8 – 10,6 Buruk 10,6 – 15,4 Netral 15,4 – 20,2 Baik 20,2 – 25 Sangat baik Universitas Sumatera Utara 3.5 Defenisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Defenisi Operasional