tersebut adalah kesegaran daging sapi, warna, rasa daging sapi, dan tekstur daging.
Atribut rasa daging sapi merupakan atribut yang dapat ditingkatkan kualisnya melalui perbaikan pakan atau nutrisi untuk sapi potong serta perbaikan
manajemen pemotongan, seperti pemilihan sapi yang akan dipotong serta penanganan sebelum dan sesudah pemotongan yang baik.
Dua atribut yang dinilai penting untuk ada dalam sebuah daging sapi, baik lokal maupun impor karena memiliki nilai antara 3,5-4,2. Kedua atribut tersebut adalah
harga dan sertifikasi. Atribut – atribut tersebut dinilai penting oleh responden karena mereka menggunakan atribut ini sebagai indikator dalam memilih daging
sapi yang baik. Misalnya atribut harga, adanya perbedaan harga yang mencolok dapat menjadi faktor pembanding yang digunakan responden sebelum membeli
daging. Hal ini dikarenakan daging sapi ilegal ataupun daging sapi yang tidak layak jual umumnya memiliki harga yang relatif murah dibandingkan daging sapi
yang berkualitas.
6.2.2 Nilai Percaya Tingkat Pelaksanaan
Nilai percaya menunjukkan penilaian konsumen terhadap pelaksanaan atribut produk daging sapi lokal dan daging sapi impor. Nilai percaya terbagi dalam lima
kelas mulai dari 1-1,8 = sangat tidak baik, 1,9-2,6 = tidak baik, 2,7-3,4 = biasa, 3,5-4,2 = baik, 4,3-5 = sangat baik. Hasil nilai kepercayaan atribut daging sapi
lokal dan daging sapi impor dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Nilai Kepercayaan Atribut bi dan Tingkat Pelaksanaan Atribut Daging Sapi.
Atribut Belief
Kategori Pelaksanaan
Harga
5 Sangat Baik
Kesegaran
4,1 Baik
Sertifikasi
1,8 Sangat Tidak Baik
Rasa
4,4 Sangat Baik
Lemak
3,4 Biasa
Warna
4,4 Sangat Baik
Tekstur
3,3 Biasa
Dilihat dari hasil penilaian responden terhadap tingkat pelaksanaan atribut belief daging sapi, responden memiliki keyakinan bahwa atibut harga, rasa dan warna
merupakan atribut yang sangat baik diantara atribut – atribut lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kepercayaan berada di 4,3-5.
Sedangkan untuk atribut yang mendapat nilai kinerja terendah untuk daging sapi adalah sertifikasi. Hal ini mungkin dikarenakan belum banyak pedagang atau
penjual daging sapi yang memasang sertifikat halal untuk daging sapi yang mereka jual di pasar modern sehingga masih ada konsumen yang ragu dengan
keamanan daging sapi impor tersebut. Ini dapat diantisipasi penjual daging dengan memasang sertifikat halal untuk daging sapi yang mereka jual di tempat
yang strategis sehingga konsumen yakin dengan keamanan daging sapi tersebut.
6.2.3 Sikap Responden terhadap Daging Sapi
Nilai sikap konsumen untuk daging sapi lokal dan impor didapatkan setelah mengalikan skor evaluasi kepentingan ei masing-masing atribut dengan skor
kepercayaan bi. Apabila nilai sikap untuk masing – masing atribut dijumlahkan
Universitas Sumatera Utara
maka akan didapat nilai sikap secara keseluruhan untuk atribut daging sapi. Untuk lebih jelasnya hasil analisis sikap ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Hasil Analisis Sikap Terhadap Atribut Daging Sapi Atribut
Belief bi Evaluation ei
Sikap Ao Kategori
Harga
5
4,1 20,50
Sangat Baik Kesegaran
4,1
4,6 18,86
Baik Sertifikasi
1,8
3,8 6,84
Buruk Rasa
4,4
4,4 19,36
Baik Lemak
3,4
2,9 9,86
Buruk Warna
4,4
4,6 20,24
Baik Tekstur
3,3
4,3 14,19
Biasa ∑ ei.bi
109,85
Penentuan interpretasi sikap terhadap daging sapi dibagi menjadi lima kategori, mulai dari 1-5,8 = sangat buruk, 5,9-10,6 = buruk, 10,7-15,4 = biasa, 15,5-20,2 =
baik, 20,3-25 = sangat baik. Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa untuk daging sapi yang memiliki
sikap sangat baik adalah harga 20,5. Kemudian atribut yang memiliki nilai baik adalah warna, rasa, dan kesegaran. Hal ini menunjukkan bahwa atibut – atribut
tersebut merupakan atribut yang disukai oleh responden untuk daging sapi. Atribut atribut ini juga dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk dapat menarik
lebih banyak orang mengkonsumsi daging sapi. Selain itu sikap yang paling rendah adalah atribut sertifikasi. Ini dikarenakan responden menganggap penting
untuk melihat tingkat keamanan tetapi berbeda hal nya pada tingkat pelaksanaan yang rendah.
Atribut harga memiliki nilai sikap sebesar 20,5, artinya responden beranggapan bahwa harga daging sapi yang dijual di pasar modern sesuai dengan kualitas
produk daging sapi yang mereka peroleh baik itu daging sapi impor maupun lokal.
Universitas Sumatera Utara
Sementara pada atribut kesegaran memiliki nilai sikap sebesar 18,86. Tingkat kesegaran daging sapi yang dijual di pasar modern dinilai baik oleh responden.
Atribut sertifikasi dan lemak memiliki nilai sikap secara berurutan adalah 6,84 dan 9,86. Itu artinya bahwa kedua atribut ini dinilai buruk oleh responden. Mereka
beranggapan tingkat keamanan daging sapi yang dijual di pasar modern sudah baik meskipun tidak ada sertifikat daging dipajangkan. Demikian juga halnya
dengan kandungan lemak yang melekat pada daging sapi. Responden beranggapan bahwa mereka memilih daging sapi sesuai dengan bagaimana
mereka ingin mengolah daging tersebut. Atribut rasa dan warna memiliki nilai sikap yang baik. Secara berurutan nilai
sikap kedua atribut tersebut adalah 19,36 dan 20,24. Pengetahuan atau wawasan responden tentang atribut daging sapi berpengaruh terhadap bagaimana mereka
melihat produk daging sapi yang sesuai dengan selera mereka. Pada atribut warna, responden dapat melihat secara langsung bagaimana warna daging yang sesuai
dengan selera mereka. Demikian halnya dengan tekstur daging sapi yang memiliki nilai sikap sebesar
14,19 yang berarti hal ini dinilai biasa oleh responden. Tekstur daging sapi yang dijual di pasar modern merupakan hal yang tidak terlalu dipertimbangkan
konsumen. Hal ini bisa kita lihat dari bagaimana nilai sikap konsumen terhadap atribut tekstur daging sapi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Secara umum karakteristik responden daging sapi di pasar modern adalah
wanita dengan usia 47 – 56 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir adalah SMA, pendapatan keluarga per bulan berada
pada Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 dengan jumlah anggota keluarga 3-4 orang . 2. Secara keseluruhan sikap konsumen terhadap atribut daging sapi adalah baik.
Atribut yang disikapi sangat baik oleh responden adalah atribut harga. Hal ini karena responden beranggapan bahwa harga yang ditawarkan sesuai dengan
produk daging sapi yang mereka dapatkan di pasar modern. Sementara atribut sertifikasi disikapi dengan buruk oleh responden. Hal ini disebabkan responden
beranggapan bahwa produk daging sapi yang dijual di pasar modern adalah produk daging sapi yang aman tanpa harus menampilkan sertifikat di tempat
jualan daging sapi. 3. Atribut lain yang memiliki sikap baik oleh responden adalah atribut kesegaran,
rasa, warna, dan tekstur.
Universitas Sumatera Utara