yang normal sebanyak 29 orang 80.6, dan kadar basofil yang normal sebanyak 31 orang 86.1.
5.3. Pembahasan 5.3.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa Leukemia Limfoblastik Akut
lebih banyak diderita oleh sampel dengan jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan, dengan persentase laki-laki 55.6 sedangkan perempuan 44.4.
Hasil serupa ditemukan pada penelitian Paarrang, Mantik, Gunawan 2015, dimana laki-laki lebih banyak dengan persentase 52.2 sedangkan perempuan
47.8 dan hasil serupa juga dapat ditemukan pada penelitian Permatasari, Windiastuti, Satari 2009 dimana persentasi laki-laki sebesar 63.6 sedangkan
perempuan sebesar 36.4. Penelitian yang dilakukan oleh Colby-Graham, Chordas 2003 juga memperlihatkan LLA anak lebih banyak terjadi pada jenis
kelamin laki-laki.
5.3.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur
Dari hasil penelitian ini dapat kita lihat bahwa pada sampel, usia anak yang menderita LLA mayoritas berumur 1-10 tahun dengan persentase 72.2 ,
umur 10 tahun 27.8 dan tidak ditemukan sampel berumur 1 tahun.
55.6 44.4
laki-laki perempuan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Paarrang, Mantik,
Gunawan 2015, dimana usia terbanyak pada kelompok umur 1-10 tahun dengan persentase 89,1, kelompok umur 10 tahun 10.9, dan 1 tahun 0. Penelitian
yang dilakukan oleh Ariawati, Windiastuti, Gatot 2007, juga memperlihatkan umur saat terdiagnosis lebih banyak pada kelompok umur 1-10 tahun sebanyak 26
orang, kelompok umur 10 tahun 3 orang, dan tidak ditemukan ada nya penderita pada usia 1 tahun.
5.3.3. Distribusi profil hematologi sampel sebelum dan sesudah kemoterapi fase induksi
72.2 27.8
1 tahun 1-10 tahun
10 tahun
9 14
15 19
13 18
17 22
27 22
20 11
17 14
19 14
1 6
6 4
5 10
15 20
25 30
Normal
anemia, trombosi topenia, leukope
nia, neutropenia
leukositosis, trom bositosis
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Distribusi profil hematologi sampel sebelum dan sesudah
kemoterapi fase induksi Dari hasil penelitian ini dapat kita lihat bahwa mayoritas terjadi penurunan
profil hematologi pada sampel sebelum mendapatkan kemoterapi yang ditandai dengan anemia, trombositopenia, leukopenia, neutropenia, kadar limfosit dan
eosinofil yang tidak normal, walaupun lebih banyak sampel dengan kadar basofil dan monosit yang normal. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
ENCCA 2013 yang menyatakan bahwa keadaan klinis pada anak dengan LLA tergantung kepada infiltrasi sel leukemia ke sumsum tulang, sehingga kebanyakan
pasien menunjukkan anemia, trombositopenia, granulositopenia penurunan kadar basofil, eosinofil, neutrofil, walaupun pada penelitian ini kadar basofil sampel
dominan normal. Sel-sel leukemia yang ada menghancurkan sel-sel normal yang terdapat di
sumsum tulang sehingga menyebabkan penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Anemia didapati pada 80 pasien yang terdiagnosa LLA
dan trombositopenia terjadi sekitar 75 pada pasien LLA anak Colby-Graham, Chordas, 2003. Menurut Imbach 2006 dalam Pediatric Oncology dipaparkan
bahwa profil pasien LLA anak sebelum mendapatkan kemoterapi menunjukkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia.
10 12
22 13
4 7
31 31
26 24
14 23
32 29
5 5
5 10
15 20
25 30
35
normal tidak normal
Universitas Sumatera Utara
Setelah mendapatkan kemoterapi fase induksi, ada beberapa profil hematologi yang jumlah sampelnya mengalami kenaikan kadar dari tidak normal
menjadi normal seperti trombosit, leukosit, neutrofil. Hasil ini kurang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Imbach 2006 yang menyatakan bahwa
kemoterapi fase induksi yang diberikan kepada pasien anak dengan LLA akan mengurangi jumlah hemoglobin, sel-sel darah putih, dan juga trombosit. Jumlah
sampel yang mengalami penurunan kadar monosit dari normal menjadi tidak normal meningkat, sedangkan jumlah sampel dengan anemia tetap dominan.
Penurunan kadar hemoglobin akibat kemoterapi hanya bersifat sementara, hal ini dikarenakan depresi sumsum tulang, namun hal ini hanya bersifat akut
jam-minggu Ariawati, Windiastuti, Gatot, 2007. Kadar limfosit dan eosinofil yang tidak normal tetap dominan seperti sebelum mendapatkan kemoterapi, hal ini
dikarenakan selama masa remisi kemoterapi fase induksi pemberian obat-obatan kemoterapi berdasarkan Protokol LLA IDAI, 2006 yang diberikan akan
menyebabkan penekanan sumsum tulang sehingga terjadi kelainan hemostasis Gatot, Pringgardini, Suradi, 2006.
Peningkatan jumlah sampel yang mengalami trombositosis setelah mendapatkan kemoterapi menurut Chan, Kaikov, Wadsworth 1989 pada
penelitian dinyatakan bahwa trombositosis terjadi pada 4 orang pasien LLA dan terjadi setelah pemberian kemoterapi. Trombositosis terjadi pada saat 3 siklus
pertama terapi. Mantadakis 2008 menyatakan bahwa trombositosis sekunder pada anak disebabkan oleh peningkatan trombopoiesis yang disebabkan oleh
beberapa faktor seperti infeksi, inflamasi kronis, keganasan dan operasi. Trombositosis pada LLA anak jarang terjadi, namun penggunaan
kortikosteroid pada fase induksi kemoterapi diketahui menyebabkan trombositosis akibat pelepasan cadangan platelet di limpa ke sirkulasi darah. Trombositosis
yang terjadi juga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap anemia yang terjadi setelah pemberian kemoterapi fase induksi. Peningkatan
Universitas Sumatera Utara
jumlah sampel dengan nilai monosit yang tidak normal setelah mendapatkan kemoterapi fase induksi sampai saat ini belum kepustakaan yang mendukung.
Dari hasil penelitian ini dapat kita lihat bahwa pada sampel secara keseluruhan terjadi kenaikan profil hematologi, walaupun ada beberapa profil
hematologi sampel yang lebih dominan mengalami penurunan seperti limfosit dan eosinofil. Kenaikan profil hematologi pada sampel mengindikasikan bahwa
pemberian kemoterapi fase induksi akan mengembalikan fungsi normal hematopoiesis Pui, Evans, 2006. Setelah sel-sel leukemia yang ada terbunuh dan
sel-sel di dalam sumsum tulang mengalami perbaikan, maka profil hematologi pasien juga akan mengalami kenaikan American Cancer Society, 2014 sehingga
memberikan prognosis yang baik pada pasien anak dengan LLA.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN SARAN