Hubungan Variabel Confounding dengan Partisipasi Pria dalam Keluarga

4.4 Hubungan Variabel Confounding dengan Partisipasi Pria dalam Keluarga

Berencana 1. Confounding Umur Hasil uji chi square terdapat perbedaan kelompok umur 30 tahun dengan yang berpartisipasi 14,7 dan pria dengan umur ≥30 tahun 31,0 dengan nilai p = 0,067. Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa secara persentase pria yang berumur ≥30 tahun akan berpartisipasi dibanding pria yang umur 30 tahun tetapi tidak berpartisipasi. Dengan menggunakan α 0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan.

2. Confounding Pendidikan

Terdapat perbedaan persentase partisipasi pria dalam keluarga berencana antara yang berpendidikan rendah yang berpendidikan tinggi 26,8 dan pria pendidikan tinggi 26,2 dengan nilai p = 0,937, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan.

3. Confounding Jumlah Anak

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa dari 121 responden tidak ada perbedaan persentase partisipasi pria dalam keluarga berencana antara yang memiliki jumlah anak ≤2 orang 30,2 dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana dengan yang memiliki jumlah anak 2 orang 24,4. Hasil uji statistik chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah anak dengan Universitas Sumatera Utara partisipasi pria dalam keluarga berencana dengan nilai p = 0,483, secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Hubungan Variabel Confounding dengan Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Variabel Confounding Partisipasi Jumlah p χ 2 Berpartisipasi Tidak Berpartisipasi n n n Umur 30 tahun 5 14,7 29 85,3 34 100,0 0,067 3,351 ≥30 tahun 27 31,0 60 69,0 87 100,0 Pendidikan Rendah SD, SLTP 15 26,8 41 73,2 56 100,0 0,937 0,006 TinggiSMU 17 26,2 48 73,8 65 100,0 Jumlah Anak ≤2 orang 13 30,2 30 69,8 43 100,0 0,483 0,492 2 orang 19 24,4 59 75,6 78 100,0

4.5 Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom dan dukungan sosial terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana secara bersama-sama dengan mengendalikan variabel confounding dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen kategori yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik berganda adalah variabel dengan nilai p 0,25. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh bahwa variabel yang memiliki nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,25 adalah variabel independen utama pengetahuan pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom dan dukungan sosial. Sementara variabel confounding pendidikan, jumlah anak dan umur dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana. Kemudian seluruh variabel tersebut dengan metode enter, dimasukkan dalam model multivariat secara bersama-sama. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi logistik ternyata variabel yang mempunyai nilai p 0,05. Hasil akhir analisis mutlivariat dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Pengaruh Variabel Independen Utama Pengetahuan dan Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Variabel B Sig. Exp B OR 95 CI Pengetahuan 1,650 0,004 5,205 1,671-16,216 Dukungan Sosial 3,022 0,001 20,539 6,520-64,697 Umur -1,097 0,108 0,334 0,088-1,273 Constant -0,761 0,293 - Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda pengetahuan pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana diperoleh nilai probabilitas p = 0,004 dengan besar pengaruh pengetahuan pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom dilihat dari nilai Exp B dengan nilai 5,205 dimana dari hasil analisis terlihat bahwa pria yang berpengetahuan baik mempunyai peluang untuk berpartisipasi dalam keluarga Universitas Sumatera Utara berencana sebesar 5 kali lebih besar dibandingkan dengan pria yang berpengetahuan kurang terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana. Hasil analisis uji regresi logistik berganda dukungan sosial terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana diperoleh nilai probabilitas p = 0,001 dengan besar pengaruh dukungan sosial kondom dilihat dari nilai Exp B dengan nilai 20,539 dimana dari hasil analisis terlihat bahwa pria yang mendapat dukungan sosial berpeluang untuk berpartisipasi dalam keluarga berencana sebesar 21 kali dibandingkan dengan pria yang kurang mendapatkan dukungan sosial untuk berpartisipasi dalam keluarga berencana. Umur terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana diperoleh nilai probabilitas p = 0,108 dengan besar pengaruh umur dilihat dari nilai Exp B dengan nilai 0,334 dimana dari hasil analisis terlihat bahwa pria yang mendapat berumur 30 tahun tidak berpeluang untuk berpartisipasi dalam keluarga berencana dibandingkan dengan pria yang berumur ≥30 tahun untuk berpartisipasi dalam keluarga berencana. 4.6 Pemeriksaan Interaksi Analisis dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan interaksi seluruh variabel dalam model penuh secara multiplikatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antar setiap variabel dimana semua variabel memiliki nilai p 0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Pemeriksaan Interaksi Variabel B Sig. Exp B OR 95 CI Pengetahuan 1,099 0,472 3,00 0,150-59,890 Dukungan 21,623 0,998 2x10 9 Umur -511 0,713 0,600 0,039-9,156 Dukungan by Pengetahuan 0,053 0,966 1,055 0,089-12,491 Pengetahuan by Umur 0,511 0,776 1,667 0,050-56,111 Dukungan by Umur -19,002 0,998 0,000 Constant 1,099 0,341 0,333 4.7 Pemeriksaan Confounding Pemeriksaan confounding dilakukan dengan membandingkan dengan nilai OR Exp B pada analisis regresi logistik berganda pengaruh pengetahuan dan dukungan sosial pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana tanpa melibatkan variabel confounding dengan nilai OR Exp B pada analisis regresi logistik berganda pengaruh pengetahuan dan dukungan sosial pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana disertai variabel confounding bila selisih Δ10 maka variabel dianggap sebagai confounding dan tetap dipertahankan dalam model. Hasil analisis menunjukkan bahwa umur bukan merupakan confounder karena selisih nilai OR pengetahuan dan dukungan sosial tanpa umur sebesar 0 dibandingkan dengan OR pengetahuan, dukungan sosial, umur sebesar 6,98 Δ kedua OR 10 analisis confounder dapat dilihat pada Tabel 4.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Pemeriksaan Confounding Model OR Pengetahuan Δ OR dukungan Δ f = {pengetahuan, dukungan sosial} 5,21 19,20 6,98 f = {pengetahuan, dukungan sosial, umur} 5,21 20,54 Nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 81,8 yang artinya variabel pengetahuan dan dukungan sosial bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana sebesar 81,8, sedangkan sisanya sebesar 18,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti sikap, sarana, fasilitas dan lain-lain. Pengetahuan pria model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi pengetahuan pria dan dukungan sosial yang memengaruhi partisipasi pria dalam keluarga berencana di Kecamatan Hutaimbaru, adalah sebagai berikut: � = 1 1 + � − + � + � + ….+ � � � 097 , 1 022 , 3 650 , 1 761 , 1 1 umur ldukuungan n pengetahua e x p        Keterangan: P : Probabilitas partisipasi pria dalam keluarga berencana X 1 : Pengetahuan pria pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi kondom, koefisien regresi 1,650 X 2 : Dukungan sosial, koefisien regresi 3,022 X 3 : Umur pria, koefisien regresi -1,097 a : Konstanta -0,761 Universitas Sumatera Utara Persamaan di atas menyatakan bahwa responden yang tingkat pengetahuannya kurang baik dan tidak mendapat dukungan sosial memiliki probabilitas sebesar 94,3 terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana

Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar pria pasangan usia subur di Kecamatan Hutaimbaru Padangsidimpuan yang sebahagian besar tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana sebesar 73,6 dari 121 orang responden. Dari data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Padangsidimpuan, Kecamatan Hutaimbaru adalah salah satu kecamatan yang berada di Kota Padangsidimpuan dengan jumlah pasangan usia subur sebanyak 2.324 dan pencapaian peserta keluarga berencana kondom aktif masih rendah yaitu sebanyak 2,8 sedangkan target yang harus dicapai 5. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi pria dalam keluarga berencana yang dilihat dari berbagai aspek, yaitu dari sisi klien pria itu sendiri pengetahuan, sikap dan praktek serta kebutuhan yang ia inginkan, faktor lingkungan yaitu sosial budaya, dukungan istri, masyarakat tokoh masyarakat dan keluargaistri, keterbatasan informasi dari tenaga kesehatan dan aksesabilitas terhadap pelayanan keluarga berencana pria, keterbatasan jenis kontrasepsi pria disertai masih adanya persepsi di masyarakat mengenai keluarga berencana pria BkkbN, 2010. Partisipasi pria dalam program keluarga berencana merupakan tanggung jawab pria dalam keterlibatan dan kesertaan berkeluarga berencana dan kesehatan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

0 47 145

Pengaruh Kompatibilitas terhadap Keputusan Adopsi Ide dan Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana Pria di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

1 47 128

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 84 110

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Studi Partisipasi Pria dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang)

0 19 40

Pengaruh Penyuluhan Program Keluarga Berencana (KB) Terhadap Sikap Penerimaan Alat Kontrasepsi Pasangan Usia Subur (PUS.

3 37 39

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 1 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN SERENGAN

0 0 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA DI DESA LARANGAN KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES

0 1 14

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)

0 1 18