menentukan pengambilan keputusan untuk memilih alat kontrasepsi tertentu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi, maka makin meningkat
pula perannya sebagai pengambil keputusan.
2.6 Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga
Berencana
Dukungan sosial adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan melalui istri, petugas kesehatan dan tokoh masyarakat baik formal dan informal. Menurut Karr
1988 dalam Notoatmodjo 2007 menyatakan ada lima faktor penentu perilaku yaitu adanya niat untuk bertindak sehubungan dengan stimulus di luar diri seseorang,
dukungan dari masyarakat sekitar, tersedianya informasi yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh seseorang, kebebasan pribadi untuk mengambil
keputusan, dan kondisi situasi yang memungkinkan untuk bertindak. Partisipasi pria dalam keluarga berencana juga dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut.
Sarason dalam Sarafino 2006 lebih jauh lagi mengatakan bahwa dukungan sosial selalu mencakup 2 hal penting, yaitu persepsi bahwa ada sejumlah orang yang
dapat diandalkan oleh individu pada saat ia membutuhkan bantuan dan derajat kepuasan akan dukungan yang diterima berkaitan dengan persepsi individu bahwa
kebutuhannya terpenuhi. Sumber-sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari lingkungan
sekitarnya. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan sosial ini efektif bagi individu yang memerlukan. Sumber dukungan sosial merupakan aspek
Universitas Sumatera Utara
paling penting untuk diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut, seseorang akan tahu kepada siapa individu akan mendapatkan dukungan
sosial sesuai dengan situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak.
Menurut Sarafino 2006, sumber - sumber dukungan sosial, yaitu : a. Sumber artifisial
Dukungan sosial artifisial adalah dukungan sosial yang dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan sosial akibat bencana alam melalui
berbagai sumbangan sosial. b. Sumber natural
Dukungan sosial yang natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya,
misalnya anggota keluarga, teman dekat atau relasi. Dukungan sosial ini bersifat non- formal.
Hasil penelitian Zaeni 2006 dengan penelitian kualitatif di Kecamatan Grinsing Kabupaten Batang Jawa Tengah terhadap 15 informan ada pengaruh dari
tokoh panutan seperti tokoh agama, dimana ia menyatakan bahwa keluarga berencana itu hukumnya MUTASYABIHAT samar-samar, tidak halal dan tidak haram yang
ditunjukkan dengan menolak kedatangan petugas keluarga berencana dan bidan desa jelas sekali mempengaruhi kebijakan. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya
kemampuan melakukan komunikasi konseling keluarga berencana bagi petugas yang masih rendah, kualitas sumber daya yang belum memadai.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian Simanjuntak 2007 di kalangan prajurit di Medan menemukan bahwa ada hubungan dukungan istri dengan partisipasi pria dalam
keluarga berencana istri. Penelitian Ningsih 2011 di Bengkulu menyatakan ada hubungan antara kesepakatan pria dengan pasangan dengan partisipasi pria dalam
pemakaian alat kontrasepsi. Kesepakatan yang diambil melalui musyawarah dan keterbukaan antara pasangan suami istri dalam menentukan kontrasepsi.
2.7 Landasan Teori