Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut sasaran mutu air minum yang digunakan Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi syarat maksimal kekeruhan adalah 2 NTU sedangkan menurut
Peraturan Menteri Kesehetan RI No.492MENKESPERIV2010 yaitu 5 NTU. Sedangkan kadar maksimal logam aluminium yang diperbolehkan dalam air
minum menurut Peraturan Menteri Kesehetan RI No.492MENKESPERIV2010 adalah 0.2 mgL.
Pada Tabel 4.1 dapat ditentukan dosis optimum yang akan digunakan dalam penentuan dosis koagulan PAC dan tawas yang efektif terhadap penurunan
logam aluminium yaitu dengan dosis 23 ppm menggunakan koagulan PAC, karena pada dosis 23 ppm kekeruhannya di bawah 2 NTU sedangkan pada
koagulan tawas kekeruhannya di atas 2 NTU sehingga masih menyimpang syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak. Oleh karena itu yang menjadi
penentuan dosis yang digunakan diambil dari dosis rata-rata koagulan PAC yang memenuhi syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak yaitu di dosis
23 ppm. Dengan dosis yang optimum koagulan PAC dan tawas sama-sama memberikan pengaruh terhadap logam aluminium yaitu mengalami penurunan.
Kemampuan koagulan tawas dalam menurunkan logam aluminium pada air tidak terlalu baik dibandingkan koagulan PAC. Hal ini tampak jelas pada hasil
penelitian dengan dosis yang berbeda koagulan tawas memliki kadar logam aluminium yaitu pada dosis 19 ppm: 0.067 mgl, dosis 21 ppm: 0.034 mgl dan
dosis 23 ppm: 0.018 mgl sedangkan pada koagulan PAC kadar logam aluminiumnya yaitu pada dosis 19 ppm: 0.053 mgl, dosis 21 ppm: 0.020 mgl dan
dosis 23 ppm: 0.005 mgl dimana kadar logam aluminium sebelum penambahan
koagulan PAC dan tawas adalah 0.32 mgl dengan kekeruhan 63.50 NTU. Penurunan logam aluminium menggunakan koagulan PAC lebih besar dari
koagulan tawas, hal ini dikarenakan koagulan PAC mengalami hidrolisis lebih mudah dibandingkan tawas. Pembentukan flok dengan PAC termasuk cepat dan
lumpur yang muncul lebih padat dengan volume yang lebih kecil dibandingkan dengan tawas. Oleh karenanya koagulan PAC merupakan pengganti tawas padat
yang efektif dan berguna karena dapat menghasilkan koagulasi air dengan kekeruhan yang lebih rendah sehingga memenuhi syarat sasaran mutu PDAM
Tirtanadi Hamparan Perak dan meninggalkan lebih sedikit residu aluminium pada air yang diolah. Sehingga dapat di simpulkan bahwa koagulan PAC lebih efektif
dalam penurunan kadar logam aluminium di bandingkan koagulan tawas, dan air dengan menggunakan koagulan PAC pada dosis 23 ppm sudah layak untuk
digunakan sebagai air minum.