Persyaratan Air Minum Aluminium

a. Persyaratan Fisika Parameter persyaratan fisik untuk air minum tidak boleh bewarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau, suhu air hendaknya di bawah sela udara sejuk± 25ºC, air harus jernih. b. Persyaratan Bakteriologis Parameter persyaratan bakteriologis adalah jumlah maksimum E. Coli atau Fecal Coli dan total bakteri coliform per 100 ml sampel. Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh air minum, air yang masuk system distribusi, dan air pada sistem distribusi. c. Persyaratan Kimiawi Air bersihminum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan Joko, 2010.

2.5 Aluminium

Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu.Ia melebur pada 659 O C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer Vogel, 1979. Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat dan juga konduktor yang baik buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang tahan korosi Efendi, 2009. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang.Ditemukan di rumah sebagai panci. Botol minuman ringan, tutup botol susu dan sebagainya. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disk Efendi, 2009. Aluminium adalah trivalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium Al 3+ membentuk garam-garam yang tidak berwarna dengan ion-ion yang tidak berwarna. Halida, nitrat, dan sulfatnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisi. Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen dengan bentuk- bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas alum, aluin Vogel, 1979. Di perairan, aluminium Al biasanya terserap ke dalam sedimen atau mengalami presipitasi.Aluminium dan bentuk oksida aluminium bersifat tidak larut. Akan tetapi, garam-garam aluminium sangat mudah larut. Sumber utama aluminium adalah mineral aluminosilicate yang terdapat pada batuan dan tanah secara melimpah. Pada proses pelapukan batuan, aluminium berada dalam bentuk residu yang tidak larut, misalnya bauxite. Aluminium banyak digunakan di pabrik kertas, dyes, penyamakan, dan percetakan. Aluminium yang berupa alum [Al2SO43.4H2O] digunakan sebagai koagulan pada pengelolahan limbah Efendi, 2003. Aluminium merupakan unsur yang tidak berbahaya. Perairan alami biasanya memiliki kandungan aluminium kurang dari 1,0 mgliter. Perairan asam asidic memiliki kadar aluminium yang lebih tinggi Efendi, 3003. Aluminium dalam air jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan aluminium didalam bahan makanan. Dalam menjernihkan air, garam Al berfungsi untuk mengendalikan warna dan kekeruhan. Agar kejernihan dan warna air sesuai dengan persyaratan, air minum memiliki standar jumlah garam aluminium tertentu. Aluminium bukan merupakan mikroelemen yang di perlukana oleh tubuh. Walaupun demikian, kehadirannya di dalam makananminuman dapat membantu memenuhi kebutuhan aluminium bagi tubuh. Menurut penelitian, ada keterkaitan antara unsur aluminium dan penyakit ketuaan dimentia serta penyakit Alzheimer Sitepoe, 1997.

2.6 Koagulan Poly Aluminium Clorida PAC dan Tawas

Koagulan adalah zat kimia yang digunakan untuk pembentukan flok pada proses pencampuran koagulasi-flokulasi. Koagulan menyebabkan destabilisasi muatan negatif partikel di dalam suspensi Rifai, 2007. Secara umum koagulan berfungsi untuk: a. Mengurangi kekeruhan akibat adanya partikel koloid anorganik maupun organik. b. Mengurangi warna yang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air. c. Mengurangi rasa dan bau yang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air menurun atau menaikkan pH Rifai, 2007.

2.6.1 Poly Aluminium Chlorida PAC

PAC adalah garam yang dibentuk oleh aluminium-aluminium chlorida khsusu ditentukan guna memberi daya koagulasi dan flokulasi penggumpalan dan pemadatan penggumpalan yang lebih besar dibanding garam-garam aluminium dan besi lainnya. Poly Aluminium Chlorida sebenarnya adalah merupakan suatu senyawa kompleks berinti banyak dari ion-ion aquio aluminium yang terpolimerisasi yaitu suatu jenis dari polimer senyawa organik. Berbagai bahan kimia baik senyawa organik maupun anorganik biasanya dibutuhkan sebagai koagulan air katalisator penggumpalan tetapi untuk PAC biasanya tidak membutuhkan zat tersebut. Poly Aluminium Chlorida dengan arti vital yang kuat mengumpulkan setiap zat-zat yang tersuspensi atau yang secara koloidal tersuspensi dalam air, membentuk flok-flok kepingan, gumpulan-gumpalan yang akan mengendap dengan cepat agar dapat membentuk sludge lumpur endapan yang dapat disaring dengan mudah, dimana pH PAC air lebih kecil dari 6 enam disebut asam dan jika lebih dari 7 tujuh maka disebut basa. Sifat-sifat koloid dapat dibedakan yaitu koloid yang suka air dapat saling bergabung dan membentuk partikel yang lebih besar sehingga menggumpal dan mengendap. Koloid yang tidak suka berasal dari logam-logam dari garam-garam dan dapat stabil karena adanya permukaan air yang terikat dan menghalangi terjadinya kontak dari partikel-partikel sekitarnya. Koloid ini dapat dihilangkan dengan menurunkan portensial yaitu dengan menggunakan tebal lapisan. Poly Aluminium

Dokumen yang terkait

Efektivitas Koagulan PAC (Poly Aluminium Chloride) dan Tawas (Alum) Terhadap Logam Nitrit (NO2) Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

4 61 61

Perbandingan Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Alum (Tawas) Dalam Mempertahankan Ph Pada Air Sungai Belawan Di Pdam Hamparan Perak

13 125 56

Efektivitas Koagulan Pac(Poly Aluminium Chloride) Dan Tawas (Alum)Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Baku Pdam Tirtanadi Hamparan Perak

2 63 63

Pengaruh Efektivitas Koagulan PAC (Poly Auminium Chloride) dan Tawas terhadap Logam Mangan (Mn) pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

6 55 68

Penetapan Dosis Pemakaian Tawas Sebagai Koagulan Untuk Menjernihkan Air Baku PDAM Tirtanadi Sunggal

23 128 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air - Efektivitas Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Tawas Terhadap Logam Aluminium Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

1 1 14

Efektivitas Koagulan PAC (Poly Aluminium Chloride) dan Tawas (Alum) Terhadap Logam Nitrit (NO2) Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

0 0 19

a. Air Sungai Bagian Hulu Hamparan Perak - Efektivitas Koagulan Pac(Poly Aluminium Chloride) Dan Tawas (Alum)Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Baku Pdam Tirtanadi Hamparan Perak

0 0 18

EFEKTIVITAS KOAGULAN PAC(POLY ALUMINIUM CHLORIDE) DAN TAWAS (ALUM)TERHADAP LOGAM BESI (Fe) PADA AIR BAKU PDAM TIRTANADI HAMPARAN PERAK TUGAS AKHIR - Efektivitas Koagulan Pac(Poly Aluminium Chloride) Dan Tawas (Alum)Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Baku P

0 0 11

EFEKTIVITAS KOAGULAN PAC (POLY ALUMINIUM CHLORIDE) DAN TAWAS TERHADAP LOGAM MANGAN (Mn) PADA AIR BAKU PDAM TIRTANADI HAMPARAN PERAK TUGAS AKHIR - Pengaruh Efektivitas Koagulan PAC (Poly Auminium Chloride) dan Tawas terhadap Logam Mangan (Mn) pada Air Baku

0 0 11