Chlorida biasanya dapat bekerja netral dengan jangkauan pH. Fungsinya dari Poly Aluminium Chlorida PAC adalah untuk menurunkan turbiditas air atau
menurunkan kekeruhan air Patimah, 2009. Segi positif penggunaan PAC adalah rentang pH untuk PAC adalah 6 – 9.
Daya koagulasi PAC lebih baik dan flok yang dihasilkan relatif lebih besar. Konsumsi PAC lebih sedikit sehingga biaya penjernihan air persatuan waktu lebih
kecil. Akibat langsung dari proses penjernihan keseluruhan yang lebih singkat adalah kapasitas penjernihan air dari instalasi yang sudah ada akan meningkat.
Sedangkan segi negatif penggunaan PAC adalah penyimpanan PAC cair memerlukan kondisi temperatur maksimal 40° C. PAC tidak keruh bila
pemakaiannya berlebih, sedangkan koagulan utama seperti alumunium sulfat, besi klorida dan ferro sulfat bila dosis berlebihan bagi air akan keruh, akibat dari
flok yang berlebihan, maka pengunaan PAC dibidang penjernihan air lebih praktis. PAC lebih cepat membentuk flok daripada koagulan biasa. PAC
merupakan kelas dari Aluminium Chloride, yang telah dikenal dalam persenyawaan kimia organik kompleks dengan ion hidroksil -OH serta ion -
ion aluminium bertaraf chlorinasi yang berlainan sebagai bentuk polynuclear. Rumus umum PAC adalah Al
2
OHnC
l6
-n m Rosariawari, 2013.
2.6.2 Koagulan Tawas
Tawas alum adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al
2
SO
4
.11H
2
O atau 14H
2
O atau 18H
2
O, umumnya yang digunakan adalah 18H2O. Tawas merupakan bahan koagulan yang paling banyak digunakan, karena bahan ini
paling ekonomis, mudah diperoleh di pasaran serta mudah penyimpanannya.
Bahan ini dapat berfungsi efektif pada pH antara 4-8. Jumlah pemakaina tawas tergantung turbidity kekeruhan air baku. Semakin tinggi turbinity air baku maka
semakin besar jumlah tawas yang dibutuhkan. Pemakaian tawas juga tidak terlepas dari sifat-sifat kimia yang terkandung oleh air baku tersebut. Semakin
banyak dosis tawas yang di tambahkan maka ph akan semakin turun, karena di hasilkan asam sulfat sehingga di perlukan pencarian dosis tawas yang efektif
antara pH 5,8-7,4 Nainggolan, 2011. Koagulan yang berbasis aluminium seperti aluminium sulfat digunakan
pada pengolahan air minum untuk memperkuat penghilangan materi partikulat, koloidal dan bahan-bahan terlarut lainnya melalui air, sehingga menimbulkan
konsentrasi aluminium yang lebih tinggi dalam air yang diolah dari pada dalam air mentah itu sendiri Nainggolan, 2011.
Senyawa tawas merupakan bahan koagulan yang paling banyak digunakan. Tawas banyak digunakan dengan alasan paling ekonomis, murah, mudah
didapatkan dipasaran, serta mudah didapatkan dipasaran serta mudah penyimpanannya Waluyo, 2005.
2.7 Jar Test
Jar Test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis optimum dari koagulan yang digunakan dalam proses pengolahan air bersih.
Apabila percobaan dilakukan secara tepat, informasi yang berguna akan dipoleh untuk membantu operator instalasi dalam mengoptimalkan proses-proses
koagulasi-flokulasi dan penjernihan Rifai, 2007.