Bangun dan menggerakan tubuh

keadaan. Banyak minum air serta jus buah juga bisa membantu melunakkan tinja dan melancarkan buang air besar. Ketika akan operasi, pengeluaran air seni pasien akan ditampung lewat selang kateter yang disambung ke sebuah kantong. Efek pembiusan yang diberikan pada saat melahirkan bisa mempengaruhi kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih. Akibatnya, tidak dapat merasakan apakah kandung kemih sudah penuh atau sudah kosong. Kateter untuk membuang air kecil akan terus digunakan sampai sekitar 12-24 jam pascabedah. Namun, apabila warna urin tidak jernih maka pemasangan kateter akan berlangsung lebih lama. Kateter akan dipasang sampai 48 jam atau lebih jika pembedahannya akibat rupture uteri, partus lama atau macet, oedema perineum yang luas dan sepsis puerperalis atau pelvio peritonitis, serta hematuria. Apalagi jika sampai terjadi perlukaan pada kandung kemih, kateter bisa dipasang sampai 7 hari. Pemakaian kateter ini tidak akan terasa sakit. Namun, rasa sakit akan sangat terasa apabila ibu mengejan, batuk, tertawa atau aktivitas lain yang meninggikan tekanan rongga perut. Demikian juga ketika akan dicabut, timbul sedikit nyeri di daerah vagina. Pada keadaan normal, yaitu hari kedua setelah operasi, dokter akan memperbolehkan ibu buang air kecil sendiri tanpa bantuan kateter.

d. Bangun dan menggerakan tubuh

Dewasa ini, makin banyak dokter dan tenaga medis yang menganjurkan ibu yang baru melahirkan dengan operasi agar segera menggerakan anggota tubuhnya. Gerakan tubuh ini akan membantu ibu memperoleh kembali kekuatan dengan cepat dan memudahkan kerja usus besar serta kandung kemih, paling tidak sampai ibu bisa buang gas. Aktivitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh kembali bekerja seperti semula. Meskipun demikian, ibu tetap berada di tempat tidur selama enam jam pertama Universitas Sumatera Utara setelah operasi. Pada saat ini, gerakan tubuh yang bisa dilakukan adalah menggerakan lengan, tangan, kaki, dan jari-jarinya agar kerja organ pencernaan segera kembali normal. Namun, apabila gerakan ini masih terasa berat, setidaknya 12 jam setelah operasi sudah mampu untuk menggerakan kaki dan tungkai bawah. Berawal dari sini, ibu dapat duduk pada jam ke-8 sampai ke-12 setelah operasi. Ibu dapat berjalan apabila mampu pada 24 jam setelah operasi. Namun hati-hati, pada hari-hari pertama setelah operasi biasanya ibu masih berjalan sempoyongan. Memang sampai hari kedua setelah pembedahan, ibu masih akan merasa sangat lelah dan terganggu oleh adanya sayatan diperut bagian bawah. Bergerak, membungkuk, dan berjalan, rasanya sangat sulit dan nyeri. Meskipun demikian, ibu tetap harus berusaha, sedikit demi sedikit untuk melakukan gerakan. Diawali dari menggerakan ujung jari kaki, memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis, serta menekuk dan menggeser-geser kaki ke arah pinggir tempat tidur. Memang terasa sakit yang masih terasa 2-3 hari setelah operasi, umumnya membuat ibu enggan menggerakan badan, apalagi turun dari tempat tidur. Padahal, sekarang ini dokter kandungan malah menganjurkan ibu yang menjalani operasi sesaria untuk tidak berdiam diri di tempat tidur, tetapi harus menggerakan badan. Mobilitas ini akan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan dan memudahkan kerja usus besar serta kandung kemih. Beberapa cara dibawah ini dapat dilakukan agar dapat bangkit setelah operasi sesaria tanpa rasa sakit : 1. Ganjal punggung dengan bantal dalam posisi setengah duduk, lalu gerakkan kaki ke depan dan ke belakang serta berputar ke kanan dan ke kiri. Gerakan kaki ini, dapat dilakukan juga dalam posisi berbaring atau sebelum ibu mampu untuk duduk. Gerakan ini Universitas Sumatera Utara dapat memperlancar peredaran darah dan mempercepat pengembalian sistem pencernaan tubuh setelah operasi. 2. Apabila tubuh semakin kuat, tekuk kaki, lalu luruskan, ulangi semampunya. 3. Minta tolong pada suami atau perawat untuk menyangga tubuh, dan latihan tubuh untuk duduk tegak. Tahan tubuh dengan kedua tangan, geserlah kaki ke pinggir tempat tidur, kemudian turunkan kaki hingga menjuntai selama beberapa saat. 4. Apabila posisi sebelumnya sudah mampu dilakukan, perlahan-lahan turunkan kedua kaki ke lantai, sementara kedua tangan tetap memegang pinggir tempat tidur. Apabila merasa pusing, jangan paksakan untuk terus melakukannya. Setelah siap melakukannya kembali, anda bisa mencoba mengulangi latihan tadi. 5. Tegak dan kuatkan tubuh pada posisi berdiri sampai benar-benar stabil, sebelum memulai berjalan. 6. Jika posisi berdiri sudah cukup stabil dan kuat, lanjutkan dengan mencoba melangkah sedikit demi sedikit. Awalnya, akan merasa sangat nyeri. Namun dengan beberapa kali latihan, rasa nyeri itu akan berangsur-angsur berkurang.

e. Membersihkan diri