Latar Belakang Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini persalinan dengan operasi sesaria bukan hal yang baru lagi bagi para ibu maupun pasangan suami istri. Sejak awal tindakan operasi sesaria merupakan pilihan yang harus dijalani karena keadaan kegawatdaruratan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Selain untuk menolong kegawatan persalinan, operasi sesaria kadang dilakukan untuk alasan yang tradisional, misalnya untuk mendapatkan hari kelahiran anak yang terbaik menurut kepercayaan Kasdu, 2003. Berdasarkan penelitian sekitar 20 persalinan harus dilakukan dengan operasi sesaria baik karena pertimbangan untuk penyelamatan ibu dan janinnya maupun keinginan pribadi pasien. Dengan pertimbangan sosial dan untuk keharmonisan keluarga, dimasa akan datang besar kemungkinan terdapat permintaan persalinan dengan operasi sesaria. Operasi sesaria menjadi pertolongan persalinan yang paling konservatif oleh karena mempunyai tingkat morbilitas dan mortalitas yang rendah Manuaba, 2002. Di Indonesia survei sederhana tentang indikasi operasi sesaria dilakukan oleh Prof. Dr. Gulardi dan dr. Basalamah terhadap 64 rumah sakit di Jakarta pada tahun 1993 hasilnya tercatat 17.665 kelahiran sebanyak 35.7 - 55.3 melahirkan dengan operasi sesaria. Dari jumlah persalinan dengan operasi sesaria sebanyak 19.5 - 27.3 dengan indikasi CPD 11.9 - 21 dengan indikasi perdarahan hebat yang terjadi selama persalinan dan 4.3 - 8.7 atas indikasi janin letak sungsang. Sementara data lain dari RSUPN Ciptomangunkusumo Jakarta tahun 1999-2000 dari jumlah persalinan 404 perbulan, 30 diantaranya merupakan persalinan dengan operasi sesaria. 13.7 Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh gawat janin, 2.4 karena ukuran janin terlalu besar, 13.9 dilakukan tanpa pertimbangan medis Bramantyo, 2003. Menurut Peel dan Chamberlain, indikasi untuk melakukan operasi dengan berbagai penyebabnya mengakibatkan kematian ibu 17 sebelum dikoreksi dan 0.58 sesudah dikoreksi, sedangkan kematian janin 14.5. Pada 774 persalinan berikutnya, terjadi 1.03 rupture uteri rahim robek. Risiko ini bisa menimpa ibu maupun bayinya. Komplikasi lain yang dapat terjadi sesaat setelah operasi sesaria adalah infeksi yang banyak disebut sebagai morbiditas pasca operasi. Kurang lebih 90 dari morbiditas pasca operasi disebabkan oleh infeksi infeksi rahim, alat-alat berkemih, usus, dan luka operasi Adjie, 2002. Menurut Bensons dan Pernolls, angka kematian pada operasi sesaria adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan resiko 25 kali lebih besar di bandingkan dengan persalinan pervaginam. Untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pesalinan pervaginam Dewi, 2007. Persalinan dengan operasi sesaria memerlukan perawatan yang lebih lama dibandingkan dengan persalinan yang dilakukan secara alami. Menurut buku Pregnancy Answer and Question tulisan dari Glade B. Curtis, menyebutkan sekitar 4-6 minggu, kondisi organ-organ tubuh mulai dapat kembali seperti semula. Keadaan ini sifatnya sangat individual, tergantung pada kondisi tubuh dan persalinan masing-masing. Setelah melalui proses persalinan dengan operasi sesaria, banyak ketidaknyamanan yang akan dialami oleh ibu, rasa sakit akibat jahitan operasi sehingga gerak atau aktivitas ibu menjadi masih sangat terbatas Kasdu, 2003. Menurut Penelitian Hillan mengenai operasi sesaria yang melibatkan 100 wanita dengan metode pengumpulan data yang beragam, menekankan bahwa kesulitan wanita dalam menghadapi dampak fisik dan psikologi operasi sesaria yang dapat terjadi pada Universitas Sumatera Utara puncak persalinan yang lama dan melelahkan. Ketika berada di rumah sakit, sebagian besar 68 mengalami kesulitan dengan perawatan bayi, yang berkaitan dengan mengangkat atau menggendong bayi, bergerak naik dan turun tempat tidur dan menemukan posisi yang nyaman pada saat menyusui Mande, 2004. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2008.

B. Perumusan Masalah