BAB III TOPIK PENELITIAN
A. Analisis Anggaran dan Pengawasan Biaya Operasional
1. Pengertian Anggaran
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam menyatakan anggaran perusahaan, yaitu business budget, profit planning and control, comprehensive
budgeting, business budget and control. Para Ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian penganggaran itu sendiri walaupun demikian perbedaan
istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian dari anggaran, hal ini dapat dilihat dari defenisi yang diberikan oleh para ahli: menurut Carter dan Usry 2007 : 12
definisi anggaran adalah sebagai berikut : “Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”.
M. Nafarin 2007 : 12 memberikan definisi Penganggaran : “Penganggaran budgeting menunjukan suatu tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari
rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu”. Sedangkan menurut Darsono 2008 : 1 : “Penganggaran adalah proses
penyusunan anggaran yang dimulai dengan pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi,
Universitas Sumatera Utara
bagian, divisi, penyusunan secara mnyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan”.
Dalam beberapa terakhir ini, sejumlah besar perhatian telah diberikan kepada
implikasi perilaku dari penyediaan data yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajemen. Anggaran memainkan peranan
penting dan mempengaruhi perilaku individu – individu dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen termasuk diantarannya :
1. Menetapkan cita – cita
2. Menginformasikan kepada individu – individu mengenai apa yang harus
mereka berikan untuk pencapaian cita – cita tersebut. 3.
Memotivasi kinerja yang diinginkan 4.
Evaluasi kinerja 5.
Memberikan saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil Kelompok manajemen yang tidak mau menerima asumsi – asumsi yang
digunakan dalam anggaran dapat berkinerja buruk bagi suatu instansi. Berikut ini adalah elemen – elemen yang disarankan sebagai alat untuk memotivasi karyawan
untuk membidik cita – cita yang ditetapkan dalam anggaran : 1.
Sistem kompensasi yang membangun dan memelihara hubungan 2.
Sistem untuk penilaian kinerja yang dipahami oleh karyawan dalam hubungannya dengan efektivitas dan hasil penting individual, tugas dan
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab, tingkat dan cakupan pengaruh dalam pengambilan keputusan serta waktu yang diberikan untuk menilai hasil tersebut
3. Suatu sistem komunikasi yang memungkinkan karyawan bertanya kepada
atasan berdasarkan kepercayaan dan kejujuran 4.
Suatu sistem promosi yang menciptakan dan mempertahankan kepercayaan karyawan pada validitas dan penilaiannya
5. Suatu sistem pendukung karyawan , seperti pelatihan, bimbingan dan
perencanaan karir 6.
Suatu sistem yang mempertimbangkan tidak hanya untuk tujuan perusahaan tetapi juga keahlian dan kemampuan karyawan
7. Suatu sistem yang tidak setengah – setengah, tetapi harus berusaha meraih
standar yang realitas dan dapat dicapai, menekankan pada perbaikan dan menyediakan lingkungan dimana konsep keunggulan excellence dapat
tumbuh
2.Jenis – Jenis Anggaran Ada beberapa klasifikasi mengenai anggaran menurut, M.Nafarin
2007 : 31 yang antara lain berdasarkan:
1. Segi Dasar Penyusunan