30
II. E. Pertanyaan Penelitian
Permasalahan utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1.
Ingin mendapatkan gambaran umum perilaku konsumtif pria metroseksual di kota Medan.
2. Bagaimana gambaran perilaku konsumtif terhadap produk yang
memberikan hadiah. 3.
Bagaimana gambaran perilaku konsumtif terhadap kemasan yang menarik.
4. Bagaimana gambaran perilaku konsumtif terhadap penampilan diri dan
gengsi. 5.
Bagaimana gambaran perilaku konsumif terhadap harga bukan atas manfaat dan kegunaannya.
6. Bagaimana gambaran perilaku konsumtif karena menjaga simbol
status. 7.
Bagaimana gambaran perilaku konsumtif karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan produk.
8. Bagaimana gambaran perilaku konsumtif karena membeli produk
dengan harga mahal akan menimbulkan percaya diri tinggi. 9.
Bagaimana gambaran perilaku konsumtif karena memakai 2 produk sejenis merek berbeda.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB III METODE PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan penelitian yang tertulis di Bab Pendahuluan, penulis ingin mendapatkan gambaran perilaku konsumtif pada pria metroseksual
di Medan. Sehingga penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif.
Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan dengan sistematik dan akurat, fakta dengan tidak bermaksud menjelaskan, menguji
hipotesis, membuat prediksi maupun implikasi Azwar, 1999. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi, tanpa bermaksud
mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum Hadi, 2000.
III. A. Variabel Penelitian III. A. 1. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah perilaku konsumtif.
III. A. 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pada penelitian ini pengukuran perilaku konsumtif didasarkan pada defenisi yang dikemukakan oleh Sumartono 1998. Definisi operasional dari
perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau jasa yang tidak terlalu dibutuhkan dikalangan pria metroseksual tanpa pertimbangan yang rasional, dan
barang atau jasa tersebut bukan merupakan kebutuhan yang mendesak yang
Universitas Sumatera Utara
32 diukur dengan menggunakan skala perilaku konsumtif. Skala perilaku konsumtif
disusun dari indikator perilaku konsumtif yang dikemukakan oleh Sumartono 1998 yaitu membeli produk karena kemasannya menarik, membeli produk demi
menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, memakai sebuah produk karena unsur konformitas terhadap model
yang mengiklankan produk, munculnya penilaian bahwa produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri tinggi dan mencoba lebih dari dua
produk sejenis merek berbeda.. Aitem pernyataan perilaku konsumtif yang dibuat memiliki empat respon
jawaban yang harus dipilih salah satu oleh subjek, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS yang bersifat
favorable dan unfavorable. Skor skala yang diperoleh merupakan gambaran perilaku konsumtif pria metroseksual.
III. B. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel III. B. 1. Populasi dan Sampel