Karakteristik Responden KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI WISATAWAN RESPONDEN KAWASAN WISATA PANTAI CARITA

VI. KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI WISATAWAN RESPONDEN KAWASAN WISATA PANTAI CARITA

Jumlah wisatawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang, yang terdiri dari 61 orang pria 61 persen dan 39 orang wanita 39 persen. Responden wisatawan Kawasan Wisata Pantai Carita sebagian besar pria yang datang secara berkelompok atau rombongan.

6.1 Karakteristik Responden

6.1.1 Umur Responden Berdasarkan umur, sebagian besar wisatawan responden di tempat ini adalah kaum muda yang belum berkeluarga. Tabel 5 menunjukkan pada responden yang tidak menginap didominasi oleh wisatawan yang berumur 17-22 tahun 43.33 persen, sedangkan pada responden yang menginap didominasi oleh wisatawan yang berumur 23-28 tahun 40 persen. Secara keseluruhan wisatawan responden yang berkunjung ke Kawasan Wisata Pantai Carita sebagian besar berumur 20 tahunan. Sesuai dengan informasi yang diperoleh dari informan setempat, hal ini menunjukkan bahwa Kawasan Wisata Pantai Carita berpotensi bila dijadikan sebagai tempat tujuan wisata bagi kaum muda yang merupakan konsumen potensial bagi keberadaan kawasan wisata. Tabel 5. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Umur Tahun 2005 Umur tahun Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase 17 – 22 26 43.33 12 30.00 23 – 28 16 26.67 16 40.00 29 – 34 8 13.33 8 20.00 35 – 40 5 8.33 3 7.50 41 – 46 3 5.00 1 2.50 45 2 3.33 - - Jumlah 60 100 40 100 6.1.2 Tingkat Pendidikan Menurut tingkat pendidikan, sebagian besar para wisatawan responden di kawasan wisata ini baik untuk responden yang tidak menginap maupun menginap berpendidikan akhir SLTA. Di antara responden lulusan SLTA sebagian besar masih duduk di bangku kuliah. Wisatawan yang menginap tidak terdapat responden yang berpendidikan akhir SLTP, sedangkan responden yang tidak menginap ada 13.33 persen yang lulusan SLTP, namun masih melanjutkan pendidikan di SLTA. Di Kawasan Wisata Pantai Carita ini terdapat pula responden yang berpendidikan AkademiDiploma dan Perguruan Tinggi. Dengan semakin tingginya pendidikan responden diharapkan akan semakin memahami akan pentingnya kelestarian lingkungan, sehingga respon mereka terhadap keberadaan Kawasan Wisata Pantai Carita semakin baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Pendidikan Tahun 2005 Pendidikan Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase SLTP 8 13.33 - - SLTA 39 65.00 23 57.50 AkademiDiploma 4 6.67 4 10.00 Perguruan Tinggi 9 15.00 13 32.50 Jumlah 60 100 40 100

6.1.3 Pekerjaan Utama

Pekerjaan utama sebagian besar wisatawan responden Pantai Carita untuk responden yang tidak menginap adalah pegawai swasta sebesar 38.33 persen dan pelajarmahasiswa sebesar 35 persen. Sedangkan untuk responden yang menginap pegawai swasta yaitu sebesar 52.5 persen. Hal ini menyebabkan sepinya tempat ini pada hari kerja dan pada akhir pekan Sabtu-Minggu baru nampak ramai dikunjungi, sedangkan yang berwiraswasta menyerahkan tugas kepada pembantu mereka sehingga mereka bisa bersantai sejenak tanpa merasa dirugikan. Para wisatawan yang sudah bekerja maupun yang masih pelajarmahasiswa mempunyai rutinitas dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga memerlukan penyegaran untuk menghilangkan kejenuhan dan stres akibat bekerja dengan mencari suasana yang menyenangkan yaitu dengan melakukan wisata. Tabel 8 menunjukkan sebaran wisatawan responden menurut pekerjaan utama. Tabel 7. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Pekerjaan Tahun 2005 Pekerjaan Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase PelajarMahasiswa 21 35.00 2 5.00 Pegawai Negeri 4 6.67 2 5.00 Pegawai Swasta 23 38.33 21 52.50 Wiraswasta 7 11.67 3 7.50 ABRIPOLRI 2 3.33 - - Buruh Pabrik 2 3.33 - - Ibu Rumah Tangga 3 3.33 1 2.50 Lainnya 7 11.67 2 5.00 Jumlah 60 100 40 100

6.1.4 Tingkat Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud disini adalah pendapatan yang diterima responden dalam satu tahun terakhir ditambah dengan pendapatan sampingan bila mereka mempunyai pekerjaan sampingan. Untuk pelajar dan mahasiswa pendapatan yang dimaksud adalah jumlah uang dalam bentuk uang saku, pemberian, beasiswa, hadiah per bulan yang mereka peroleh yang dihitung dalam tahun. Bagi pelajar dan mahasiswa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan wisata diperoleh dari pemberian orang tua, diluar uang saku. Begitu juga bagi tanggungan keluarga, biaya yang dikeluarkan diperoleh dari kepala keluarga. Tingkat pendapatan responden Kawasan Wisata Pantai Carita berkisar antara kurang dari Rp. 12.000.000 hingga Rp. 36.000.000. Sebagian besar responden Kawasan Wisata Pantai Carita mempunyai tingkat pendapatan kurang dari Rp 12.000.000 per tahun yaitu 50 persen untuk responden yang tidak menginap dan 42.5 persen untuk responden yang menginap. Umumnya kelompok ini merupakan remaja yaitu pelajarmahasiswa, karena belum mempunyai pendapatan sendiri sehingga pendapatan yang dimaksud merupakan uang saku tetapi ada juga yang merupakan pegawai atau pengangguran. Responden lainnya berpendapatan berkisar antara Rp 12.000.000-Rp 24.000.000 per tahun yaitu sebanyak 35 persen untuk yang tidak menginap dan 40 persen untuk yang menginap. Tabel 8. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Pendapatan Tahun 2005 Pendapatan Rptahun Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase 12.000.000 30 50.00 17 42.50 12.000.000-24.000.000 21 35.00 16 40.00 24.000.000-36000.000 5 8.33 5 12.50 36.000.000-48.000.000 1 1.67 1 2.50 48.000.000-60.000.000 2 3.33 1 2.50 60.000.000 1 1.67 - - Jumlah 60 100 40 100

6.1.5 Jumlah Tanggungan

Keluarga Responden yang mengunjungi Kawasan Wisata Pantai Carita sebagian besar belum mempunyai tanggungan keluarga baik untuk responden yang tidak menginap maupun yang menginap yaitu masing-masing 65 persen dan 60 persen. Sedangkan sisanya memiliki tanggungan mulai dari 1 - 6 orang. Seperti dijelaskan pada sebaran responden menurut umur, wisatawan Kawasan Wisata Pantai Carita sebagian besar adalah kaum muda, sehingga tidak memiliki tanggungan. Mereka merupakan wisatawan yang datang dengan teman sebaya untuk tujuan berwisata. Untuk mengetahui jumlah responden yang memiliki tanggungan dan jumlah tanggungannya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Jumlah Tanggungan Tahun 2005 Jumlah Tanggungan Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase Tidak Punya 39 65.00 24 60.00 1-2 orang 9 15.00 10 25.00 3-4 orang 10 16.67 4 10.00 5-6 orang 2 33.33 2 5.00 Jumlah 60 100 40 100

6.1.6 Waktu Luang

Selain faktor biaya, faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kunjungan rekreasi adalah waktu luang yang tersedia bagi responden. Waktu luang dihitung berdasarkan jumlah hari libur yang diperoleh, yang terdiri dari hari Minggu dan Sabtu untuk karyawan dengan lima hari kerja, tanggal merah, libur semester untuk mahasiswa dan pelajarremaja, libur cuti untuk karyawan dan lainnya. Umumnya para pegawai swasta memiliki jatah libur resmi selama 12-14 hari kerja per tahun. Waktu luang tersebut berpengaruh terhadap kegiatan wisata responden, dimana apabila setiap responden memiliki waktu luang yang cukup banyak maka kesempatan untuk melakukan kegiatan wisata makin banyak pula. Bila tidak melakukan kegiatan wisata di Kawasan Wisata Pantai Carita waktu luang tersebut biasanya mereka isi dengan melakukan kegiatan wisata ke tempat lain atau melakukan kegiatan lainnya seperti menonton TVbioskop, jalan-jalan, membaca maupun mengerjakan pekerjaan rumah. Waktu luang yang kurang dari 60 hari dalam satu tahun dimiliki oleh karyawan kontrak, pegawai toko dan wiraswasta. Pegawai swasta, baik dengan jumlah hari kerja enam hari per minggu maupun pegawai swasta dengan jumlah hari kerja lima hari per minggu dan buruh pabrik memiliki waktu luang sebanyak 60 - 120 hari per tahun. Untuk pelajarmahasiswa dan pegawai negeri sipil, jumlah waktu luang yang dimiliki kelompok ini adalah lebih dari 120 hari per tahun, begitu juga dengan ibu rumah tangga, pengangguran dan pensiunan termasuk ke dalam kelompok yang memiliki jumlah waktu luang lebih dari 120 hari per tahun. Tabel 10. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Jumlah Waktu Luang Tahun 2005 Waktu Luang Setahun hari Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase 60 16 26.66 3 7.50 60 -120 20 33.33 32 55.00 120 24 40.00 15 37.50 Jumlah 60 100 40 100

6.1.7 Daerah Asal

Kawasan Wisata Pantai Carita terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, akan tetapi hampir setengah responden berasal dari Jakarta, 43.33 persen pada responden yang tidak menginap dan 50 persen pada responden yang menginap. Kemudian yang berasal dari Pandeglang sebesar 23.33 persen pada responden yang tidak menginap dan 30 persen pada responden yang menginap, sisanya berasal dari kota-kota di sekitar lokasi tempat wisata, walaupun demikian tidak menutup kemungkinan akan diperoleh wisatawan dari daerah lain seperti pada responden yang tidak menginap terdapat wisatawan yang berasal dari Purwakarta. Sebaran responden menurut daerah asal dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Daerah Asal Tahun 2005 Daerah Asal Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase Pandeglang 14 23.33 12 30.00 Serang 2 3.33 - - Rangkas Bitung 2 3.33 4 10.00 Cilegon 2 3.33 - - Tangerang 10 16.67 3 7.50 Jakarta 26 43.33 20 50.00 Bekasi 1 1.67 1 2.50 Bogor 2 3.33 - - Purwakarta 1 1.67 - - Jumlah 60 100 40 100 6.1.8 Motivasi Kunjungan, Cara Kedatangan, Jumlah dan Bentuk Rombongan Motivasi kunjungan ke Kawasan Wisata Pantai Carita berdasarkan pada tujuan kunjungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, 100 persen responden menyatakan bahwa mereka mendatangi Pantai Carita yaitu untuk melakukan wisata agar mereka mendapat penyegaran untuk menghilangkan kejenuhan setelah melakukan aktifitas sehari-hari. Alasan memilih kawasan ini sebagai tempat tujuan wisata karena merasa bosan dengan tempat wisata lainnya sehingga mereka menginginkan untuk berkunjung ke tempat ini. Untuk cara kedatangan 98 persen responden mendatangi Pantai Carita dengan berkelompok atau rombongan, hanya 2 persen yang datang sendiri. Responden yang datang sendiri menyatakan bahwa mereka lebih tenang bila datang sendiri, sedangkan wisatawan yang datang berkelompok atau rombongan biasanya menginginkan supaya mereka bisa berkumpul bersama anggota rombongannya, baik untuk rombongan teman, keluarga maupun rombongan pekerjaan. Tabel 12 menunjukkan sebaran wisatawan responden menurut bentuk rombongan. Tabel 12. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Bentuk Rombongan Tahun 2005 Bentuk Rombongan Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase Wisata Keluarga 7 11.67 15 37.50 Wisata Teman 25 41.66 19 47.50 Wisata Pekerjaan 27 45.00 2 5.00 Wisata Sekolah - - 3 7.50 Wisata Lainnya 1 1.67 1 2.50 Jumlah 60 100 40 100 Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa pada responden yang tidak menginap, 45 persen wisatawan berkunjung bersama rombongan pekerjaan dan 41.66 persen bersama rombongan teman. Pada responden yang menginap, 47.5 persen berkunjung bersama rombongan teman dan 37.5 persen bersama keluarga. Hal ini menunjukkan wisatawan responden yang menginap lebih suka menginap bersama teman atau keluarganya untuk lebih mempererat hubungan antar sesama anggota keluarga. Untuk jumlah rombongannya, umumnya bervariasi mulai dari kurang dari 20 orang hingga lebih dari seratus orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan bantuan kuesioner, para responden menyatakan jumlah rombongan yang ikut bersamanya kurang dari dua puluh orang baik untuk responden yang tidak menginap maupun responden yang menginap, jumlahnya masing-masing 46.66 persen dan 52.5 persen. Responden lainnya, menyatakan jumlah rombongan yang ikut bersamanya ada yang mencapai lebih dari seratus orang. Untuk lebih jelasnya sebaran wisatawan responden menurut jumlah rombongan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Jumlah Rombongan Tahun 2005 Jumlah Rombongan Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase 20 28 46.66 21 52.50 21-40 12 20.00 6 15.00 41-60 9 15.00 5 12.50 61-80 3 5.00 1 2.50 81-100 4 6.67 5 12.50 100 4 6.67 2 5.00 Jumlah 60 100 40 100 6.1.9 Biaya Perjalanan Faktor utama dari kegiatan wisata sehingga dapat terealisasi adalah adanya biaya perjalanan. Komponen yang digunakan dalam penghitungan biaya perjalanan pada penelitian ini disamakan dengan komponen yang digunakan pada studi lain, dengan asumsi komponen-komponen tersebut dapat mewakili besarnya biaya yang dikeluarkan oleh seorang wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata untuk satu kali kunjungan. Komponen tersebut adalah biaya transportasi, biaya dokumentasi, biaya konsumsi baik di lokasi maupun di perjalanan, dan biaya lainnya yang termasuk dalam kegiatan wisata. Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan wisatawan di luar biaya masuk tiket selama berada di Kawasan Wisata Pantai Carita. Tabel 14 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan responden dalam melakukan satu kali kunjungan. Untuk responden yang menginap, biaya perjalanan tidak termasuk biaya penginapan. Tabel 14. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Biaya Rekreasi Tahun 2005 Biaya Rekreasi Rp Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase 50.000 36 60.00 12 30.00 65.000 3 5.00 6 15.00 75.000 8 13.33 9 22.50 100.000 13 21.67 13 32.50 Jumlah 60 100 40 100

6.1.10 Frekuensi Kunjungan

Frekuensi kunjungan yang dimaksud disini adalah berapa banyak responden berkunjung ke Kawasan Wisata Pantai Carita selama satu tahun terakhir Tabel 15. Sebagian besar responden menyatakan dalam satu tahun terakhir termasuk waktu penelitian, mereka berkunjung ke kawasan ini kurang dari lima kali dan di antaranya baru berkunjung satu kali. Bagi responden yang berkunjung lebih dari lima kali umumnya responden yang berasal dari daerah yang dekat dengan Kawasan Wisata Pantai Carita, sehingga mereka bisa sering berkunjung ke kawasan wisata ini. Tabel 15. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Frekuensi Kunjungan Tahun 2005 Frekuensi Kunjungan Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase 5 43 71.66 22 55.00 6-10 10 16.67 13 32.50 11-15 1 1.67 3 7.50 16-20 3 5.00 2 5.00 20 3 5.00 - - Jumlah 60 100 40 100 Tabel 16 memperlihatkan tentang informasi yang diperoleh oleh responden. Informasi yang dimaksud yaitu tentang keberadaan Kawasan Wisata Pantai Carita seperti pemandangan alamnya, fasilitas yang tersedia, aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan, kebersihan, keamanan dan pelayanan yang diberikan oleh pengelola kawasan wisata maupun pihak penginapan. Diharapkan semakin lengkap informasi yang diperoleh responden tentang Kawasan Wisata Pantai Carita, semakin sering mereka berkunjung ke pantai ini. Pada kedua jenis responden diketahui bahwa 20 persen responden yang tidak menginap dan 13 persen responden yang menginap menyatakan informasi yang diperoleh tentang Kawasan Wisata Pantai Carita sudah lengkap, sisanya menyatakan informasi yang mereka peroleh tentang keberadaan kawasan wisata ini belum lengkap. Banyaknya responden yang menyatakan tidak lengkapnya informasi yang dimiliki, mengindikasikan bahwa kurangnya publikasi dari pihak pengelola tentang keberadaan kawasan wisata ini sehingga diperlukan promosi yang lebih ditingkatkan, dalam hal ini pihak pengelola dapat bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya, Pemerintah Daerah serta pihak pers. Tabel 16. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Informasi Wisatawan Tahun 2005 Informasi Pengunjung Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase Lengkap 20 33.33 13 32.50 Tidak Lengkap 40 66.67 27 67.50 Jumlah 60 100 40 100 Wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wisata Pantai Carita lebih banyak melakukan kegiatan wisata yang bersifat harian. Wisatawan dapat pulang dan pergi pada hari yang sama. Hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang menginap dan tidak. Untuk wisatawan responden yang memutuskan untuk menginap di Kawasan Wisata Pantai Carita, biasanya mereka menghabiskan waktu satu malam di lokasi yaitu sebanyak 37 orang 92,5 persen dari 40 responden yang menginap. Sisanya menginap selama dua malam yaitu tiga orang 7,5 persen. Sedangkan untuk responden yang tidak menginap, hampir setengahnya 43,33 persen menghabiskan waktu selama lima jam di kawasan wisata dari 60 orang responden yang tidak menginap. Untuk lebih jelasnya sebaran responden menurut lamanya kunjungan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Lamanya Kunjungan Untuk Responden yang Tidak Menginap Tahun 2005 Lama Kunjungan jam Jumlah orang Persentase 4 16 26.67 5 26 43.33 6 13 21.67 7 5 8.33 Jumlah 60 100 Pada responden yang tidak menginap, umumnya mereka menyatakan menghabiskan waktu selama lima jam di lokasi 43.33 persen, hanya 8.33 persen yang menghabiskan waktu hingga 8 jam di lokasi. Mereka menyatakan sudah merasa puas walaupun hanya menghabiskan lima jam jika terlalu lama mereka akan merasa bosan. Untuk responden yang menginap, 92.5 persen menyatakan menghabiskan waktu satu malam di lokasi. Biasanya wisatawan tersebut check in pada hari Sabtu dan check out pada hari Minggu. Keadaan ini sering terjadi setiap week end sehingga jarang ada wisatawan yang menginap pada week day, meskipun ada jumlahnya hanya beberapa orang saja tidak sebanyak saat week end. Tabel 18. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Lamanya Kunjungan Untuk Responden yang Menginap Tahun 2005 Lama Kunjungan jam Jumlah orang Persentase 1 malam 37 92.50 2 malam 3 7.50 Jumlah 40 100

6.1.11 Waktu Tempuh dan Jarak Tempuh

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa responden yang datang hampir setengahnya berasal dari Jakarta sehingga membutuhkan waktu lebih dari 2-3 jam dan menempuh jarak lebih dari 100 km. Berdasarkan hasil wawancara dengan bantuan kuesioner diperoleh bahwa responden yang berasal dari daerah yang sama, yang diasumsikan menempuh jarak yang sama, namun menghabiskan waktu tempuh yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan rute jalan yang berbeda, jenis kendaraan yang berbeda dan ada kemungkinan dikarenakan kecepatan yang digunakan oleh responden berbeda-beda. Tabel 19 menunjukkan sebaran responden berdasarkan jarak tempuh dan waktu tempuh. Tabel 19. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Jarak dan Waktu Tempuh Untuk Responden yang Tidak Menginap Tahun 2005 Jarak km Waktu Tempuh Jam Jumlah orang 1 1-2 2-3 3-4 4 20 1 - - - - 1 21-40 1 1 - - - 2 41-60 1 10 1 - - 12 61-80 - 5 1 - - 6 81-100 - - 11 1 - 12 100 - - 7 14 6 27 Total 3 16 20 15 6 60 Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa untuk jarak yang sama dapat di tempuh dengan waktu yang berbeda-beda. Misalnya jarak 41-60 km dapat di tempuh dalam waktu kurang dari 1 jam, 1-2 jam bahkan ada yang membutuhkan waktu 2-3 jam. Hal ini menunjukkan bahwa waktu tempuh terhadap jarak tempuh ke lokasi dianggap relatif. Begitu juga dengan waktu tempuh dan jarak tempuh untuk responden yang menginap. Tabel 20. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Jarak dan Waktu Tempuh Untuk Responden yang Menginap Tahun 2005 Jarak km Waktu Tempuh Jam Jumlah orang 1 1-2 2-3 3-4 4 20 2 - - - - 2 21-40 - - - - - - 41-60 - 10 - - - 10 61-80 - 1 3 - - 4 81-100 - - 5 - - 5 100 - - 4 15 - 19 Total 2 11 12 15 - 40

6.1.12 Tempat Alternatif

Wisatawan yang menjadi responden pada penelitian ini, berdasarkan hasil wawancara menyatakan mempunyai tempat wisata alternatif yaitu sebesar 82 persen. Pada Tabel 21 dapat dilihat tempat wisata alternatif yang biasa mereka kunjungi. Tempat wisata yang dijadikan alternatif pilihan tidak jauh dari wisata air seperti Anyer, Tanjung Lesung, pemandian Cikoromoy dan Pangandaran, baik untuk responden yang tidak menginap maupun yang menginap. Ada juga responden yang memilih tempat wisata alternatif yang bersifat petualangan seperti mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon dan Gunung Karang. Dengan banyaknya tempat wisata yang dijadikan alternatif pilihan tujuan wisata menunjukkan bahwa Kawasan Wisata Pantai Carita bukan merupakan tujuan utama sebagai daerah tujuan wisata yang akan dituju. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Sebaran Wisatawan Responden Kawasan Wisata Pantai Carita Menurut Tempat Alternatif Tahun 2005 Tempat Alternatif Responden yang tidak menginap Persentase Responden yang menginap Persentase Tanjung Lesung 5 11.11 12 32.43 Anyer 15 33.33 5 13.51 Cikoromoy 9 20.00 5 13.51 Gunung Karang 1 2.22 5 13.51 Ujung Kulon 2 4.44 2 5.42 Lainnya 13 28.90 8 21.62 Jumlah 45 100 37 100 Ketika ditanyakan alasan mengapa tidak memilih untuk mengunjungi tempat alternatif tersebut tapi justru memilih untuk mengunjungi Kawasan Wisata Pantai Carita, 28 persen responden menyatakan mereka lebih memilih untuk mengunjungi Kawasan Wisata Pantai Carita karena daerah tujuan wisata yang dijadikan tempat alternatif tersebut tempatnya jauh. Responden lainnya yaitu sebesar 21 persen menyatakan bahwa tempat tersebut sudah sering dikunjungi sehingga mereka merasa bosan dan memutuskan untuk mengunjungi tempat lain. Ada juga yang menyatakan waktu tempuh yang dibutuhkan lebih lama 7 persen, biaya yang dibutuhkan untuk rekreasi ke tempat alternatif lebih mahal 1 persen dan lain-lain 25 persen.

6.2 Persepsi Wisatawan Tentang Lokasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN PADA KAWASAN WISATA PANTAI PASIR PUTIH DI KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

0 19 117

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE CANDI PRAMBANAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Candi Prambanan.

1 21 19

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE CANDI PRAMBANAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Candi Prambanan.

0 2 14

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Candi Prambanan.

1 8 24

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN MELAKUKAN KUNJUNGAN KE OBYEK WISATA Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan melakukan kunjungan ke obyek wisata di kabupaten pacitan tahun 2014.

0 4 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan melakukan kunjungan ke obyek wisata di kabupaten pacitan tahun 2014.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan melakukan kunjungan ke obyek wisata di kabupaten pacitan tahun 2014.

0 3 8

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG KE TAMAN REKREASI Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Taman Rekreasi Pantai Kartini Kabupaten Rembang.

1 2 16

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG KE TAMAN REKREASI Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Taman Rekreasi Pantai Kartini Kabupaten Rembang.

0 2 18

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE PANTAI KARTINI, JEPARA”. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 5 66