III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Pada dasarnya keputusan seseorang untuk memilih daerah tujuan wisata DWT dipengaruhi oleh karakteristik individu wisatawan dan kondisi daerah
tujuan wisata Gambar 1. Karakteristik wisatawan yang diduga berpengaruh adalah daerah asal, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, umur, pekerjaan dan
pengetahuan wisatawan tentang tempat wisata. Sedangkan kondisi daerah tujuan wisata yang diduga berpengaruh adalah keindahankeunikan pemandangan alam,
fasilitas yang tersedia, kenyamanan, kebersihan, kemudahan jangkauan dan keamanan.
Selain karakteristik dan kondisi daerah wisata, pengambilan keputusan dalam pemilihan tempat dipengaruhi juga oleh tersedianya waktu luang dan jarak.
Keduanya erat kaitannya dengan waktu yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang dalam melakukan suatu kunjungan ke suatu DTW.
Oleh karena itu, perlu diketahui berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan sekali kunjungan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kunjungan wisata. Salah satu metode yang dapat menentukan biaya seorang wisatawan untuk
melakukan kunjungan ke suatu DTW adalah metode biaya perjalanan. Metode ini merupakan suatu metode yang pada prinsipnya mengukur kesediaan membayar
dari para wisatawan yang dihubungkan dengan kepuasan wisata yang diperoleh. Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat ditentukan berapa besar biaya
yang bersedia dikeluarkan untuk menikmati kegiatan wisata serta mendapatkan
kepuasan dari kegiatan tersebut. Komponen dari biaya perjalanan tersebut terdiri dari biaya transportasi, biaya dokumentasi, biaya konsumsi dan biaya lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan wisata. Melalui metode biaya perjalanan ini, selain diketahui berapa besar biaya
yang harus dikeluarkan, dengan menggunakan analisis regresi dapat diketahui fungsi permintaan dari wisatawan tersebut sebagai representasi dari nilai lokasi
serta faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat kunjungan wisata. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan dapat juga
menurunkan jumlah kunjungan wisata. Faktor yang diduga meningkatkan jumlah kunjungan adalah tingkat
pendapatan baik pendapatan individu maupun keluarga, tingkat pendidikan, umur, pekerjaan, waktu luang, jumlah rombongan, pengetahuan wisatawan tentang
tempat wisata serta persepsi wisatawan terhadap lokasi seperti keindahankeunikan pemandangan alam, fasilitas yang tersedia, kenyamanan,
kebersihan, kemudahan jangkauan dan keamanan. Sedangkan faktor yang diduga akan menurunkan jumlah kunjungan adalah daerah asal karena terkait dengan
jarak, biaya perjalanan dan jumlah tanggungan. Pengetahuan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi tersebut dapat berguna bagi pengelola tempat wisata
terutama yang berhubunagn dengan kawasan wisata untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang dapat diberikan di kawasan wisata tersebut sehingga
kawasan wisata itu dapat dijadikan alternatif pilihan wisata bagi masyarakat untuk menyeimbangkan hidup atau hanya untuk sekedar melakukan wisata dan
membuat wisatawan tertarik untuk datang kembali ke kawasan wisata tersebut.
Kawasan wisata yang dimaksud pada penelitian ini adalah Kawasan Wisata Pantai Carita.
Gambar 1: Skema Kerangka Pemikiran
3.2 Hipotesis