I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting dan menjanjikan bagi perekonomian nasional di masa depan sebagai pengganti sektor
migas dewasa ini. Di satu sisi ini merupakan konsekuensi logis dari “Triple-T Revolution”, yaitu trade-transport-dan tourism sebagai akibat pesatnya kemajuan
teknologi, informasi dan komunikasi. Di sisi lain, ini berkaitan dengan alam dan budaya yang sangat besar dan keanekaragaman baik kualitas maupun kuantitas
yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata. Salah satu jenis obyek wisata yang ada di Indonesia adalah wisata pantai.
Wisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud dan
tujuan bukan untuk berusaha business atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan yang beraneka ragam Yoeti, 1996. Pengembangan kawasan pantai untuk keperluan rekreasi di Indonesia
dewasa ini cenderung meningkat kegiatannya bersamaan dengan semakin digiatkannya bidang kepariwisataan. Selain mempunyai keuntungan dalam
penggunaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, sektor pariwisata di kawasan pesisir ini juga berpotensi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi lokal dan dalam
hal ini masyarakat sekitarnya dan pembangunan wilayah di daerah wisata yang bersangkutan.
1.2 Perumusan Masalah
Kabupaten Pandeglang adalah kabupaten yang terletak di ujung barat provinsi Banten yang memiliki potensi yang cukup besar pada sektor
kepariwisataan, terutama wisata bahari karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan Samudera Indonesia. Panjang garis pantai yang dimiliki
oleh kabupaten ini mencapai 230 km yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Wisata bahari adalah jenis wisata yang memiliki aktivitas yang berkaitan dengan kelautan, baik di atas permukaan laut maupun kegiatan yang dilakukan di
bawah permukaan laut. Pengembangan wisata bahari merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya yang bersifat intangible, yaitu suatu manfaat yang
secara tidak langsung dapat dinikmati oleh masyarakat, tetapi sulit untuk dinilai dalam bentuk uang riil.
Dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata RIPPDA Kabupaten Pandeglang, kawasan pariwisata terbagi atas tujuh kawasan yaitu: Kawasan
Wisata Carita, Kawasan Wisata Ujung Kulon, Kawasan Wisata Tanjung Lesung, Kawasan Wisata Situ Cikeudal, Kawasan Wisata Pantai Bama, Kawasan Wisata
Gunung Karang dan Gunung Pulosari dan Kawasan Wisata Pantai Selatan. Visi Kabupaten Pandeglang menegaskan perlunya sektor pariwisata ditingkatkan dan
diperluas. Ini semua penekanannya dalam rangka peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan memperluas lapangan pekerjaan. Sebab sektor
pariwisata ini dikenal sebagai sektor yang konstan, kontinyu dan tahan resesi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Pandeglang, 2005. Tabel 1
menunjukkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata di Kabupaten Pandeglang.
Tabel 1. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Ke Kawasan Wisata yang Berada Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2004
No Kawasan Wisata
Wisatawan orang 1 Pantai
Carita 286.640
2 Tanjung Lesung
127.786 3 Ujung
Kulon 3.424
4 Situ Cikeudal
2.172 5 Pantai
Bama -
6 Gunung Karang dan Pemandian Cikoromoy
85.355 7 Pantai
Selatan -
Keterangan : baru dikembangkan Sumber : Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Pandeglang, 2005
Didukung oleh sumberdaya pariwisata yang potensial untuk dikembangkan menjadi tempat wisata, maka wajar bila pariwisata menjadi salah
satu sektor andalan di Kabupaten Pandeglang di samping sektor pertanian, perdagangan dan sektor lainnya. Salah satu kawasan wisata andalannya yaitu
Pantai Carita. Kawasan ini dikenal karena sudah cukup berkembangnya fasilitas,
aksesibilitas yang baik, serta diadakannya atraksi wisata tahunan. Selain itu keunikan vegetasi masih terpelihara dan ada pula kegiatan “outdoor” yang dapat
dilakukan seperti track hiking. Pantai di tepi Selat Sunda ini menjadi tujuan wisata alternatif bagi warga ibu kota. Kedekatannya dengan Ujung Kulon dan Gunung
Krakatau membuat Carita juga tak asing bagi turis mancanegara. Pantai yang terletak 50 km dari Kota Pandeglang ini sudah memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Pandeglang dari sektor pariwisata, karena Pantai Carita merupakan kawasan
wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan dibandingkan kawasan wisata lainnya. Hal ini terlihat dari semakin bertambahnya jumlah wisatawan yang
datang ke kawasan wisata tersebut setiap tahunnya, terutama pada tahun baru dan pada liburan sekolah. Selain itu tingkat hunian di hotel dan tempat penginapan di
Kawasan Wisata Pantai Carita terus mengalami peningkatan. Kawasan Wisata Pantai Carita terdiri dari beberapa obyek wisata yang
pada umumnya menawarkan wisata pantai kecuali Perhutani, yang merupakan obyek wisata alam hutan wisata. Tabel 2 menunjukkan jumlah wisatawan dan
nilai penjualan karcis obyek wisata yang berada di Kawasan Wisata Pantai Carita.
Tabel 2. Jumlah Wisatawan dan Nilai Penjualan Karcis Obyek Wisata yang Berada Di Kawasan Wisata Pantai Carita Kabupaten Pandeglang Tahun
2004
No Objek Wisata
Wisatawan orang Harga Karcis Rp
1 Karangsari Carita
95.510 2.000
2 Matahari Caritaria
79.075 2.500
3 Pasir Putih
61.048 2.500
4 Perhutani 51.007
2.250
Sumber : Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Pandeglang, 2005
Memperhatikan data pada Tabel 1 menarik untuk dikaji mengapa wisatawan lebih tertarik berkunjung ke Kawasan Wisata Pantai Carita
dibandingkan dengan kawasan wisata lainnya? Bagaimana karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wisata Pantai Carita? dan faktor-faktor
apa yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kawasan Wisata Pantai Carita?
1.3 Tujuan