VI. PENGGUNAAN PELACAK DNA SEBAGAI DASAR UJI KETAHANAN GENOTIPE TANAMAN TOMAT
TERHADAP INFEKSI BEGOMOVIRUS ABSTRAK
NOOR AIDAWATI. Penggunaan Pe lacak DNA Sebagai Dasar Uji Ketahanan Genotipe Tanaman Tomat Terhadap Begomovirus .
Dibimbing oleh SRI HENDRASTUTI HIDAYAT, PURNAMA HIDAYAT, RUSMILAH SUSENO,
dan SRIANI SUJIPRIHATI Infeksi begomovirus teridentifikasi di beberapa sentra penanaman tomat di
Jawa Barat Bogor, Jawa Tengah Boyolali, dan D.I. Yogyakarta Kaliurang. Upaya mengurangi infeksi begomovirus tersebut dapat dilakukan denga n
menanam varietas yang tahan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menyeleksi ketahanan 14 genotipe tanaman tomat dengan
memanfaatkan teknik hibridisasi DNA.
Tiga strain begomovirus, yang berasal dari Kaliurang, Boyolali dan Bogor, diinokulasikan kemasing-masing genotipe tanaman uji secara terpisah
menggunakan penularan dengan serangga vektor, Bemisia tabaci Genn. Infeksi begomovirus pada tanaman uji dideteksi menggunakan teknik hibridisasi dot-blot.
Sebagai pelacak DNA digunakan klon DNA tobacco leaf curl virus yang dilabel dengan dioksigenin DIG.
Respon ketahanan genotipe tanaman tomat terhadap infeksi begomovirus menunjukkan bahwa kultivar Intan memiliki respon agak tahan terhadap infeksi
begomovirus asal Bogor, tetapi memiliki respon rentan terhadap begomovirus asal Kaliurang dan Boyolali. Kultivar Bonanza, Jelita, Safira, Permata, Presto, PSPT
8, PSPT 5B, Apel-Belgia, Karibia, Mitra, PSPT 9, Marta dan PSPT 2 memiliki respon rentan atau sangat rentan terha dap ketiga strain begomovirus. Teknik
hibridisasi dot-blot dengan pelacak DNA yang dilabel dengan dioksigenin mampu mendeteksi DNA begomovirus yang menginfeksi genotipe tanaman tomat yang
bergejala maupun yang tidak bergejala. Hasil deteksi menunjukkan bahwa akumulasi virus di dalam jaringan tanaman yang bergejala maupun yang tidak
bergejala relatif tinggi, kecuali pada kultivar Bonanza dan Apel-Belgia. Teknik hibridisasi dot-blot mampu mendeteksi DNA begomovirus hingga pengenceran
10
-2
. Hasil ini menunjukkan bahwa teknik hibridisasi dot- blot dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan tingkat ketahanan genotipe tanaman tomat
terhadap infeksi begomovirus karena teknik tersebut mampu mendeteksi DNA begomovirus walaupun konsentrasi DNA virus tersebut rendah.
VI. USE OF DNA PROBE FOR SCREENING OF TOMATO GENOTIPES FOR RESISTANCE TO