Sistem Pencernaan Manusia Analisis Sistem Pembelajaran yang Sedang Berjalan

beberapa pilihan untuk mengontrol beberapa efek dari sapuan kita. 13. Ink Bottle Tool Digunakan untuk mewarnai suatu garis. 14. Paint Bucket Tool Digunakan untuk memodifikasi warna dan gradasi warna didalam suatu objek. 15. Eyedropper Tool Digunakan untuk mengambil warna yang berasal dari suatu objek didalam stage sehingga kita bisa menyamakan warna ketika menggambar. 16. Eraser Tool Digunakan untuk menghapus suatu gambar atau objek.

2.4.4 Library

Panel Library mempunyai fungsi sebagai perpustakaan simbol atau media yang digunakan dalam animasi yang sedang dibuat. Simbol merupakan kumpulan gambar baik movie, tombol, sound, dan gambar stastis.

2.5 Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan manusia adalah pencernaan yang mengubah bahan makanan menjadi molekul - molekul yang dapat diserap usus. Prosesnya setelah makanan dimasukan ke dalam tubuh mengalami sejumlah perubahan, pemasukan makan ke Universitas Sumatera Utara dalam tubuh dinamakan ingesti. Proses pengubahan makanan menjadi molekul sederhana dinamakan digesti pencernaan diikuti dengan proses absorpsi penyerapan dan proses asimilasi pembentukan zat, pengeluaran zat yang tidak berguna dalam bentuk ampas dinamakan egesti. Setiap makanan yang masuk ke dalam rongga mulut mengalami proses perubahan sebagai berikut : a. Proses mekanis, pemecahan oleh geligi dan pengadukan oleh lidah. b. Proses kemiawi, pemecahan oleh enzim-enzim pencernaan yaitu mengubah molekul besar menjadi molekul kecil.

2.6 Alat - Alat Pencernaan Manusia

Alat pencernaan makanan pada manusia dimulai dari mulut, kerongkongan esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan anus. Selain itu terdapat organ yang membantu sistem pencernaan yaitu pankreas, hati, dan kandung empedu.

2.6.1 Mulut

Suatu rongga terbuka yang dimana tempat masuknya makanan dan air. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah dan ludah. a. Gigi Gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak, dan mengunyak makanan. Gigi yang baru tumbuh disebut gigi susu dens lacteus kemudian tumbuh menjadi gigi yaitu gigi sulung dens desidui yang berjumlah 20 buah. Universitas Sumatera Utara b. Lidah Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan, membantu mendorong makanan masuk menuju kerongkongan dan sebaga alat kecap. c. Ludah Air ludah berfungsi untuk memudahkan menelan, dan membantu mencernakan makanan juga sebagai pelindung selapung mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Air ludah mengandung enzim ptialin yang befungsi memecah amilium menjad gula disakarida. Air ludah dihasilkan pada kelenjar ludah, ada 3 pasang kelenjar ludah, yaitu : a. Glandula parotis kelenjar dekat telinga menghasilkan ludah berbentuk cair serosa. b. Glandula submaksilaris kelenjar di rahang bawah,dan c. Glandula sublingualis kelenjar di bawah lidah keduanya menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

2.6.2 Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat- zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung HCl. Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

2.6.4 Hati

Hati bahasa Yunani: hēpar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

2.6.5 Pankreas

Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta Universitas Sumatera Utara menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaputkepalanya menempel pada organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama. Beberapa fungsi dari pankreas adalah : 1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati. 2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

2.6.6 Kantong Empedu

Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris: gallbladder adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

2.6.7 Usus Halus

Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m, serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Bagian pertama dari usus Universitas Sumatera Utara halus adalah usus dua belas jari duodenum. Ke dalam usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu. Selain menghasilkan enzim, pankreas juga menghasilkan zat yang dapat menetralkan keasaman makanan yang keluar dari lambung. Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas pada feses. Bagian kedua usus halus adalah usus tengah jejenum. Usus tengah merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. Bagian terakhir usus halus adalah usus penyerapan ileum. Untuk mempercepat penyerapan sari makanan, permukaan dalam dinding usus halus berjonjot bervilus. Jonjot membuat permukaan usus halus bertambah luas, sehingga sari makanan cepat terserap.

2.6.8 Usus Besar

Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus rectum. Usus tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun. Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus rectum. Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan tersebut. Di dalam usus Universitas Sumatera Utara tebal terdapat bakteri koli Escherichia coli yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

2.6.9 Rektum

Rektum Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

2.7 Gangguan Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan. Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya: Gastritis. Universitas Sumatera Utara

2.7.1 Gastritis

Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perutlambung dan itis yang berarti inflamasiperadangan. Lambung pada dasarnya adalah sebuah kantung otot dimana makanan dicerna. Ketika makanan masuk ke lambung, secara bersamaan mukosa pada lambung mengeluarkan asam hidroklorida. Asam ini amat korosif sehingga paku pun dapat larut dalam cairan ini. Gastritis merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa lender dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida HCL pada lambung terlalu tinggi. Adapun Gejala gastritis ini bervariasi pada setiap individu. Gejala yang paling umum termasuk : a. Nyeri perut b. Mual c. Muntah d. Gangguan Pencernaan e. Perut Kembung f. Kehilangan Nafsu Makan g. Tinja Berwarna Hitam h. Berat Badan Menurun Orang mungkin juga mengalami rasa seperti panas di perut di malam hari atau saat makan. Gastritis akut dapat menyebabkan mual dan rasa sakit tidak nyaman di perut sedangkan, gastritis kronis dapat menyebabkan rasa sakit ringan Universitas Sumatera Utara bersama dengan perasaan kenyang, malas makan, atau kehilangan nafsu makan. Dalam kasus ringan terjadi, gastritis dapat menyebabkan pendarahan internal di perut, dan akhirnya pasien mungkin mulai muntah darah atau mengeluarkan tinja berwarna hitam. Ada dapat kasus dimana gejala awal seperti sakit tanpa sebab, sampai korban mengalami komplikasi yang lebih parah seperti pendarahan internal. Masalah ini, paling sering, diperhatikan pada orang dewasa. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem Pembelajaran yang Sedang Berjalan

Sistem pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA tentang sistem pencernaan manusia yang selama ini berlangsung hanya berpatokan pada buku pegangan. Jikapun ada, proses pembelajaran hanya dibantu oleh alat peraga seadanya yang tersedia di sekolah. Masalahnya tidak semua sekolah mempunyai alat peraga yang lengkap untuk setiap pelajaran. Hal ini disebabkan oleh kurang mampunya pihak sekolah dalam hal pembiayaan untuk membeli alat peraga. Bantuan dari pemerintah untuk alat peraga tiap sekolah masih minim. Tanpa bantuan alat peraga siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar, karena siswa harus mampu berimajinasi untuk membayangkan setiap kejadian yang dijelaskan. Dari materi diatas, penulis mendapatkan solusi untuk mempermudah para siswa mempelajarinya. Animasi adalah salah satu solusi untuk mempermudah para siswa mempelajari materi yang di ajarkan. Animasi adalah gambar bergerak yang mampu mempresentasikan kejadian yang dijelaskan pada saat pembelajaran. Animasi juga dilengkapi dengan suara, sehingga yang ditampilkan akan semakin menambah minat siswa untuk belajar sambil bermain dan memahami pelajaran yang disampaikan.

3.2 Storyboard