Latar Belakang Masalah RELIGIOSITAS DALAM NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

sastra yang berupa novel telah terbukti memberi dampak yang positif bagi bangsa kita. Berdasarkan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 bab 13 tentang sistem Pendidikan dan Kebudayaan Nasional pada pasal 31 menyebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang Sekretariat Jenderal MPR RI, 2015:163. Berdasarkan undang-undang di atas, dapat kita ketahui bahwa pendidikan di- negeri ini bertujuan untuk membentuk keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia peserta didik. Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia yang kuat akan menjadikan bangsa ini semakin beradab dan menjadikan bangsa yang cerdas. Untuk menunjang hal tersebut tidaklah mudah. Salah satu sarana pengembangan nilai religi peserta didik adalah melalui karya sastra novel. Dengan membaca novel, maka peserta didik dapat mengambil pelajaran berdasarkan nilai religi yang menjadi dasar pengetahuan peserta didik untuk sampai kepada kemampuan dalam mengembangkan karya sastra novel, yang pada kali ini akan dikembangkan penulis menjadi religiositas dalam novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono Nilai keagamaan dalam karya sastra sangat diperlukan dalam pembelajaran, karena sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religios. Terutama di zaman globalisasi seperti sekarang ini sangat diperlukan karya sastra fiksi berupa novel yang memiliki nilai keagamaan untuk peningkatan dalam hal religiositas sebagai sarana pembangun iman. Nilai religios ini perlu ditanamkan sejak dini pada peserta didik sehingga mereka dapat memiliki kesadaran batin untuk berbuat kebaikan. Sebelum penulis mengembangkan religiositas sastra, perlu diketahui bahwasannya dasar sebuah karya sastra yang diangkat penulis sebagai bahan penelitian ini tidak jauh dari dasar nilai religi sebuah karya sastra. Novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono adalah novel yang dipilih oleh penulis sebagai objek penelitian pada skripsi ini. Karena novel tersebut menampilkan alur sebuah cerita yang sangat menarik, kisah yang menceritakan dua insan manusia yang berbeda agama dan saling mencintai. Unsur yang menggerakkan jalannya cerita dalam sebuah novel disebut tokoh. Pembicaraan mengenai tokoh dengan segala perwatakan akan banyak menarik perhatian pembaca. Karena melalui tokoh-tokoh dalam novel, pengarang berimaji, merefleksikan sikap dan tingkah laku manusia di masyarakat ke dalam sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini tokoh yang ditampilkan dalam karya sastra adalah dua tokoh utama yaitu Sarwono yang beragama Islam dan Pinkan yang beragama Kristen. Permasalahan tentang keyakinan seseorang terhadap agamanya selalu hangat dan menarik untuk diungkap secara tuntas. Semua hal tersebut difokuskan di berbagai aspek kehidupannya. Berbagai permasalahan tentang keyakinan seseorang terhadap agamanya dapat dilihat dari kehidupan sehari-harinya, bagaimana seseorang itu dapat membedakan urusan agamanya dengan kepentingan pribadinya dapat dinilai dari seberapa besar keyakinan seseorang tersebut terhadap agamanya, karena pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono adalah novel yang dipilih oleh penulis sebagai objek penelitian pada skripsi ini. Novel Hujan Bulan Juni merupakan hasil karya seorang penulis pria yang luar biasa bernama Sapardi Djoko Damono. Novel ini mempersembahkan sebuah alur cerita yang menarik, mengisahkan tentang tokoh laki-laki bernama Sarwono dan tokoh perempuan bernama Pinkan. Tokoh Sarwono digambarkan memiliki karakter pekerja keras dan religios, karena karakter itulah Sarwono terus bekerja keras demi menghidupi dirinya sendiri tanpa melibatkan keluarganya. Sedangkan tokoh Pinkan digambarkan memiliki karakter yang ambisius dan religios, karena karakter itulah Pinkan selalu berusaha mencapai apa yang ia inginkan selama hidupnya. Akhir cerita cinta kisah yang penuh inspiratif ini menimbulkan banyak pertanyaan, karena dalam novel ini kisah yang diceritakan belum tuntas. Sapardi Djoko Damono mempersembahkan alur cerita yang sangat rumit, karena pada akhir cerita tersebut tokoh Sarwono dan Pinkan tidak dipersatukan ataupun tidak dipisahkan dengan kisah yang jelas, yang pada akhirnya tokoh Sarwono dalam novel tersebut hanya dikisahkan dalam akhir ceritanya harus kuat melawan batuk yang tidak berkesudahan. Batuk yang pada akhirnya membuat dia harus terkapar di pembaringan rumah sakit dan hanya menitipkan pesan singkat kepada Pinkan dengan sebuah kertas lusuh yang berisikan tulisan puisinya. Kisah dua insan yang berbeda keyakinan ini membuat penulis semakin tertarik menjadikan novel Hujan Bulan Juni ini menjadi bahan penelitian untuk menyelesaikan progaran SI Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung, dengan menarik benang merah yang manis dalam kisah mereka. Melalui proses yang panjang penulis tertarik mengambil penelitian dengan mengangkat judul skripsi religiositas dalam novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono dan rancangan pembelajarannya di SMA. Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang lebih memfokuskan dan mendeskripsikan kajiannya pada nilai-nilai religi dalam novel serta menilai kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Penelitian kali ini penulis mencoba memaparkan religiositas yang diangkat dari novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono dengan mempersembahkan sebuah penelitian yang berbeda, yang diambil dari salah satu karya sastra yang dimiliki Indonesia yaitu novel.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah religiositas yang terkandung dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dan rancangan pembelajarannya di SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan religiositas dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. 2. Merancang pembelajaran novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono di Sekolah Menengah Atas SMA berdasarkan kaitannya dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan praktis. 1. Manfaat teoretis Manfaat teoretis dari penelitian ini sebagai berikut. a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang sastra, khususnya tentang religiositas. b. Dapat memberikan gambaran tentang religiositas yang terdapat dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai salah satu bahan alternatif dalam pembelajaran sastra di SMA. b. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pembaca, baik mahasiswa, guru, siswa, maupun masyarakat pada umumnya tentang religiositas dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dan membantu guru bahasa Indonesia di SMA dalam memilih alternarif bahan pengajaran.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Religiositas yang ditampilkan dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. 2. Fokus dalam penelitian ini adalah religiositas pada novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dan rancangan pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas SMA, dengan indikator yang meliputi lima dimensi religiositas yang terdapat pada novel Hujan Bulan Juni yaitu, perkawinan lintas agama, perbedaan adat dan budaya, perbedaan agama, intensitas pertemuan, serta simbolis tokoh novel. II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Novel

Novel adalah salah satu hasil karya sastra. Novel merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat karena daya komunikasinya yang luas dan daya imajinasinya yang menarik. Abrams dalam Nurgiyantoro 1998: 9 mengemukakan bahwa sebutan novel berasal dari bahasa Italia novella yang dalam bahasa Jerman: novelle. Secara harfiah, novella berarti sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet Inggris: novelette, yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek Nurgiantoro dalam Purba, 2010: 62. Novel merupakan cerminan realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Cerita yang terdapat dalam novel memuat permasalahan manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya serta dengan pencipta-Nya. Sebagai hasil karya sastra, novel mengandung nilai keindahan yang dapat menimbulkan rasa senang, terharu, penasaran, menarik, simpati, serta memberikan pengalaman jiwa kepada pembaca.