Sumber belajar dapat berupa buku siswa, buku refrensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan sebagainya Priyatni, 2014: 175.
2.5.7 Penilaian Pembelajaran
Penilaian pembelajaran dilakukan pendidik untuk menilai dan menentukan efektivitas dan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang
telah dilaksanakan berdasarkan indikator penilaian pada setiap kompetensi. Dalam Kurikulum 2013 terdapat penilaian autentik atau asesemen autentik.
Penilaian autentik penilaian nyata adalah pengukuran yang bermakna secara signifikasi atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan dan juga sebagai penggambar peningkatan hasil peserta didik baik dalam rangka mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan Hosnan, 2014: 387.
Kegiatan penilaian yang dilakukan selain melihat pengumpulan informasi tentang pencapaian hasil belajar dan pembuatan keputusan tentang hasil belajar peserta
didik berdasarkan informasi yang didapat dengan memperhatikan prinsip yang harus diterapkan dalam penilaian autentik adalah sebagai berikut Hosnan, 2014:
389. a.
Penilaian autentik mengacu pada ketercapaian standar nasional didasarkan pada indikator. Kurikulum dan hasil belajar berdasarkan setiap mata
pelajaran memuat tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, dan materi pokok. Kompetensi dasar adalah
gambaran umum tentang apa yang harus dilakukan siswa, bagaimana cara
menilai siswa yang sudah meraih kompetensi tertentu tidak langsung digambarkan di dalam pernyataan tentang kompetensi tetapi digambarkan
dalam indikator belajar. b.
Penilaian autentik adalah penilaian yang menyeimbangkan tiga ranah, yaitu penilaian aspek pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan keterampilan
psikomotorik secara seimbang.
Penulis dalam penelitian ini akan merancang pembelajarannya di SMA, sehingga diharapkan pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan, inspiratif,
menantang, interaktif, dan memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan fisik maupun psikologis
peserta didik. Terkait dengan rancangan pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas SMA, penulis melalui religiositas dalam novel Hujan Bulan Juni karya
Sapardi Djoko Damono diharapkan mampu memberikan gambaran yang utuh kepada siswa mengenai religiositas masa kini di dalam masyarakat. Dengan
demikian siswa dapat mengambil nilai-nilai positif dari religiositas sastra yang terdapat dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Pada hakikatnya sebuah penelitian dilakukan untuk mencari jawaban dari pertanyaan peneliti dengan menggunakan metode. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena metode ini menggambarkan atau melukiskan fakta-fakta atau keadaan ataupun gejala yang
tampak dalam novel Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni berupa religiositas. Penggunaan metode ini didasarkan pada pendapat Bodgan dan
Taylor dalam Soewadji 2012: 51-52 yang mengemukakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif diartikan sebagai salah satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Dengan pendekatan kualitatif ini diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu
individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan
holistik Soewadji, 2012: 52.