3.6.8. Nitrat dan Pospat
Sampel air diambil dan dimasukkan ke dalam botol alkohol. Lalu diukur kadar nitrat dan pospat di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit
BTKLPP Kelas I Medan.
3.6.9 Kandungan Organik Substrat
Substrat dari masing-masing stasiun diambil dan diukur kadar organik substrat di Laboratorium Instrumen Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan.
Tabel 1. Alat dan Satuan Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan
No. Parameter
Satuan Alat
A Parameter Fisika
1. Suhu
C Termometer
2. Kecepatan Arus
mdet Stopwatch
3. Penetrasi Cahaya
m Keping Sechii
4. Kedalaman
m
B Parameter Kimia
5. Oksigen Terlarut DO
mgL Metode Winkler
6. Kejenuhan Oksigen
Tabel DO 7.
Derajat keasaman pH -
pHmeter 8.
BOD
5
mgL Metode Winkler
9. Nitrat NO
3
-N mgL
Spektrofotometer 10.
Pospat PO
4
mgL Spektrofotometer
11. Kadar Organik Substrat
Oven dan tanur
3.7 Analisis Data 3.7.1 Ikan
Data ikan yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Weinner, dan indeks
ekuitabilitas dengan persamaan sebagai berikut :
a. Kepadatan Populasi K
K =
Jala Luas
ulangan spesies
suatu individu
Jumlah
Michael: 1994
Universitas Sumatera Utara
b. Kepadatan Relatif KR
KR =
K Total
spesies setiap
K Jumlah
x 100 Michael: 1994
c. Frekuensi Kehadiran FK
FR = 100
x jenis
seluruh Frekuensi
jenis suatu
Frekuensi
Michael: 1994
Apabila nilai FK : 0 - 25
= kehadiran sangat jarang 25 - 50
= kehadiran jarang 50 -75
= kehadiran sering 75 - 100
= kehadiran absolut sangat sering Michael, 1994
d. Indeks Diversitas Shannon – Wiener H’
H’ =
pi
pi ln dimana :
H’ = indeks diversitas Shannon
– Wiener Pi
= proporsi spesies ke –i
ln = logaritma Nature
pi =
N ni
Perhitungan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
0 H´ 2,302 = keanekaragaman rendah
2,302 H´ 6,907 = keanekaragaman sedang H´ 6,907
= keanekaragaman tinggi Krebs, 1985
e. Indeks EquitabilitasIndeks Keseragaman E
E =
max H
H
Universitas Sumatera Utara
dimana : H’
= indeks diversitas Shannon – Wienner
H max = keanekaragaman spesies maximum
= ln S dimana S banyaknya genus Krebs, 1985
f. Indeks Similaritas IS IS =
100 X
b a
2c
dimana:
IS = Indeks Similaritas a = Jumlah spesies pada lokasi a
b = Jumlah spesies pada lokasi b c = Jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b
Michael, 1994
g. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui fakto-faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap nilai keanekaragaman ikan. Analisis korelasi dihitung
menggunakan Analisis Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver. 17.00. Untuk memudahkan interpretasi mengenai hubungan antara dua variabel
digunakan kriteria sebagai berikut: a. Jika 0
: Tidak ada korelasi antara dua variabel b. Jika 0-0,25
: Korelasi sangat lemah c. Jika 0,25-0,5
: Korelasi cukup d. Jika 0,5-0,75
: Korelasi kuat e. Jika 0,75-0,99
: Korelasi sangat kuat f. Jika 1
: Korelasi sempurna Sarwono, 2006
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Faktor Biotik Lingkungan 4.1.1 Ikan
Jenis-jenis ikan yang diperoleh dari setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 2
berikut ini: Tabel 2. Ikan yang diperoleh pada setiap stasiun di hilir Sungai Asahan
Ordo Famili
Spesies Nama Lokal
1. Clupeiformes 2. Cypriniformes
3.Cyprinodontiformes 4. Elopiformes
5. Perciformes 6. Siluriformes
7. Syngnatiformes 8. Tetraodontiformes
1. Engraulidae 2. Cyprinidae
3.Hemiramphidae 4. Megalopidae
5. Eleotridae 6. Gobiidae
7. Gobioididae 8. Leiognathidae
9. Mastacembelidae 10. Scatophagidae
11. Bagridae 12. Syngnatidae
13. Tetraodontidae 1. Thryssa hamiltoni
2. Osteochilus kappenii 3. Oxygaster anomalura
4. Hemirhamphodon sp. 5. Megalops cyprinoides
6. Butis butis 7. Glossogobius aureus
8.
Brachyamblyopus urolepis
9. Leiognathus decorus 10. Macrognathus
maculatus 11. Scatophagus argus
12. Mystus gulio 13. Mystus nemurus
14. Doryichtys boaja 15. Tetradon nigrodirvis
1. Bulu ayam 2. Paitan
3. Siamis 4. Julung-julung
5. Bulan-bulan 6. Bujuk
7. Belosoh 8. Gobi
9. Peperek 10. Tilan
11. Ketang-ketang 12. Lundu
13. Baung 14. Kili buaya
15. Buntal
Tabel 2 menunjukkan ikan yang diperoleh terdiri dari 8 ordo, 13 famili, dan 15 spesies. Masing-masing ikan memiliki karakteristik yang berbeda terutama dari
segi morfologi.
Deskripsi Ikan :
1. Ikan Thryssa hamiltoni Bulu ayam
Ikan ini memiliki panjang 4,7-7,2 cm. Bentuk ekor bercagak dengan tipe letak mulut superior dan ujung mulut terletak di atas garis tengah mata. Warna
tubuh putih kecokelatan dengan sisik yang tipis dengan tipe stenoid. Ekor berwarna kekuningan dengan pinggirnya berwarna hitam.
Universitas Sumatera Utara