Indeks Similaritas Ikan Faktor Biotik Lingkungan .1 Ikan

Tabel 4 menunjukkan nilai indeks keseragaman ikan di keempat stasiun termasuk tinggi dan dikategorikan merata. Menurut Fachrul 2007, indeks keseragaman menunjukkan pola sebaran biota merata atau tidak. Nilai indeks keseragaman E berkisar antara 0-1. Apabila nilainya mendekati 0 maka tingkat keseragamannya dikatakan tidak merata dan ada jenis yang mendominasi. Apabila nilainya mendekati 1 maka tingkat keseragamannya merata.

4.1.4 Indeks Similaritas Ikan

Nilai Indeks Similaritas Ikan IS pada setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Data Indeks Similaritas ikan IS di setiap stasiun IS Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 1 - 26,66 37,5 35,29 Stasiun 2 - - 54,54 66,66 Stasiun 3 - - - 92,30 Stasiun 4 - - - - Tabel 5 menunjukkan nilai indeks similaritas antar stasiun penelitian. Indek similaritas tertinggi yaitu antara stasiun 3 dan stasiun 4 yaitu sebesar 92,30 yang berarti antara kedua stasiun memiliki kesamaan spesies yang sangat mirip. Indeks similaritas terendah yaitu antara stasiun 1 dan stasiun 2 yaitu sebesar 26,66 yang berarti antara kedua stasiun tidak mirip. Menurut Michael 1994, nilai indeks similaritas 75-100 menandakan sangat mirip, 50-75 menadakan mirip, 25- 50 tidak mirip, dan 25 sangat tidak mirip. Spesies yang sama antara stasiun 3 dan stasiun 4 adalah Oxygaster anomalura, Butis butis, Glossogobius aureus, Leiognathus decorus, Mystus nemurus, dan Tetradon nigrodirvis. Kemiripan yang tinggi antara stasiun 3 dan stasiun 4 dapat disebabkan karena kondisi habitat yang hampir sama dan juga jarak yang lebih dekat antara kedua stasiun, sedangkan ketidakmiripan antara stasiun 1 dan stasiun 2 dapat disebabkan karena perbedaan habitat yang sangat berbeda antara kedua stasiun dan juga karena jarak antara stasiun juga cukup jauh. Perbedaan ini dapat dilihat dari hasil pengukuran faktor fisik kimia perairan yang diukur di masing-masing stasiun. Universitas Sumatera Utara Pada hasil pengukuran antara stasiun 3 dan stasiun 4 nilai suhu, pH, kecepatan arus, DO, penetrasi cahaya, nitrat, dan pospat yang hampir sama. Hasil pengukuran antara stasiun 1 dan 2 terdapat beberapa parameter yang berbeda jauh hasilnya. Hal ini yang menyebabkan adanya ketidakmiripan ikan pada stasiun 1 dan 2. Menurut Fachrul 2007, organisme air termasuk juga ikan, lebih cenderung memilih bagian perairan yang sesuai dengan kebutuhan dan yang layak untuk kehidupannya.

4.2 Faktor Abiotik Lingkungan