2.3.5 Intensitas Cahaya
Faktor cahaya matahari yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi sifat-sifat optis air. Sebagian cahaya matahari tersebut akan diabsorbsi dan
sebagian lagi akan dipantulkan keluar dari permukaan air. Dengan bertambahnya kedalaman lapisan air, intensitas cahaya tersebut akan mengalami perubahan yang
signifikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kondisi optik dalam air selain dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari juga dipengaruhi oleh substrat dan
benda lain di dalam air, misalnya plankton yang terlarut di dalam air. Vegetasi yang ada di sepanjang aliran air juga dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang
masuk ke dalam air, karena tumbuh-tumbuhan tersebut juga memiliki kemampuan untuk mengabsorpsi cahaya matahari Barus, 2004.
2.3.6. DO
Dissolved Oxygen
Sumber oksigen terlarut dalam air adalah udara melalui difusi dan agitasi air, fotosintesis dan makhluk hidup yang terdapat dalam air tersebut.Fotosintesis
dipengaruhi oleh densitas tanaman atau mahkluk hidup yang berfotosintesis dan lamanya penyinaran.Dalam air terdapat perbedaan kandungan oksigen karena
adanya perbedaan kecepatan fotosintesis siang dan malam. Sedangkan pengurangan oksigen terlarut dapat dipengaruhi oleh respirasi organisme,
penguraian zat organik oleh mikroorganisme, banyaknya oksigen yang dipakai mikroorganisme dan untuk oksidasi senyawa organik dalam air dapat diketahui
dengan BOD Biochemical Oxygen Demand, reduksi oleh gas lain, pelepasan oksigen terlarut secara otomatis yang dipengaruhi suhu dan derajat kejenuhan dan
adanya zat besi maka oksigen akan dipakai untuk oksidasi Hariyanto et al, 2008. Menurut Rojaul 2009, Dissolved Oxygen DO atau oksigen terlarut yaitu
jumlah mgl gas oksigen yang telarut di dalam air. Kadar oksigen yang terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan
tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian altitude serta semakin kecil tekanan atmosfer, maka kadar oksigen terlarut juga akan semakin kecil. Di
perairan tawar, kadar oksigen terlarut berkisar antara 15 mgliter pada suhu 0º C dan 8 mgliter pada suhu 25º C. Kadar oksigen terlarut di perairan alami biasanya
kurang dari 10 mgliter.
Universitas Sumatera Utara
2.3.7 BOD
5
Biochemical Oxygen Demand
Kebutuhan oksigen biologi suatu badan air adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh organisme yang terdapat didalamnya untuk bernafas selama 5
hari. Untuk itu maka perlu diukur kadar oksigen terlarut pada saat pengambilan contoh air dan kadar oksigen terlarut dalam contoh air yang telah disimpan selama
5 hari. Selama dalam penyimpanan itu, harus tidak ada penambahan oksigen melalui proses fotosintesis, dan selama 5 hari itu semua organisme yang berada
dalam air itu bernafas menggunakan oksigen yang ada dalam air tersebut. Dengan demikian oksigen terlarut dalam air akan menurun jumlahnya karena dalam air
ada juga fitoplankton yang berfotosintesis pada siang hari Suin, 2002. Menurut Syukri 2011, tingkat pencemaran air dalam suatu perairan dapat
dinilai berdasarkan kandungan nilai BOD
5
dimana kandungan sebesar ≤ 2,9 mgl
merupakan perairan yang tidak tercemar, kandungan sebesar 3,0 - 5,0 mgl merupakan perairan yang tercemar ringan, kandungan sebesar 5,1
– 14,9 mgl merupakan perairan yang tercemar sedang dan kandungan sebesar
≥ 15,0 mgl merupakan perairan yang tercemar berat. Sehingga dalam pengukuran faktor fisik
kimia perairan diukur juga kadar BOD.
2.3.8 pH