Kecepatan Arus Sungai Penetrasi Cahaya DO Disolved Oxygen BOD

stasiun. Penebaran jala dilakukan secara acak di setiap lokasi pengambilan sampel. 3.6 Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan 3.6.1 Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer dengan skala 0-100°C, dimasukkan termometer ke dalam air, biarkan beberapa saat lalu di baca skala dari termometer tersebut dan di catat hasil yang tertera pada skala termometer.

3.6.2 Kecepatan Arus Sungai

Bola ping pong dimasukkan ke badan sungai bersamaan dengan menghidupkan stopwatch, hingga mencapai jarak 10 meter. Kemudian dimatikan stopwatch dan dicatat waktunya. Dihitung kecepatan arus sungai dalam satuan mdet.

3.6.3 Penetrasi Cahaya

Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan keping Sechii, caranya dengan memasukkan keping Sechii ke dalam perairan sungai, sampai keping Secii tersebut tidak kelihatan, kemudian diukur panjang talinya.

3.6.4 DO Disolved Oxygen

Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler, yaitu dengan memasukkan sampel air ke dalam botol winkler, lalu ditambahkan masing-masing 1 ml MnSO 4 dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih, kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 , dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu ditetesi amilum sebanyak 2-3 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk larutan biru. Kemudian dititrasi menggunakan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Dihitung volume Na 2 S 2 O 3 0,0125 N yang terpakai. Universitas Sumatera Utara

3.6.5 BOD

5 Biochemical Oxygen Demand Pengukuran BOD 5 dilakukan setelah sampel air yang diambil, diinkubasi selama 5 hari dalam temperatur 20 C, kemudian dengan menggunakan metode Winkler yang memakai reagen-reagen kimia yaitu MnSO 4 , KOH-KI, H 2 SO 4 pekat, Na 2 S 2 O 3 , amilum. Dilakukan dengan memasukkan sampel air ke dalam botol winkler, lalu ditambahkan masing-masing 1 ml MnSO 4 dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih, kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 , dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu ditetesi amilum sebanyak 2-3 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk larutan biru. Kemudian dititrasi menggunakan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Dihitung volume Na 2 S 2 O 3 0,0125 N yang terpakai. Nilai BOD 5 adalah nilai DO awal dikurang dengan nilai DO akhir.

3.6.6 Kejenuhan Oksigen