Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung apabila Penerapan Sistem
Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System ditingkatkan sebesar satu satuan. Koefisien regresi memiliki tanda positif,
artinya semakin baik Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System akan meningkatkan Kualitas
Informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung. Sebaliknya, semakin kurang baik Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal
Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System akan menurunkan Kualitas Informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung.
2. Analisis Korelasi
Pearson Product Moment
Untuk mengetahui hubungan antara Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System
dengan Kualitas Informasi, digunakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS 14 for windows,
diperoleh hasil estimasi besarnya hubungan antara Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System
Terhadap Kualitas Informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.22 Korelasi Antara Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan
Pendekatan Business Intelligence System dengan Kualitas Informasi
Cor relations
1,000 ,822
,822 1,000
. ,000
,000 .
40 40
40 40
Kualitas _Inf ormas i Penerapan_SIDJP_
Dengan_Pendekatan_BIS Kualitas _Inf ormas i
Penerapan_SIDJP_ Dengan_Pendekatan_BIS
Kualitas _Inf ormas i Penerapan_SIDJP_
Dengan_Pendekatan_BIS Pearson Correlation
Sig. 1-tailed
N Kualitas _
Inf ormas i Penerapan_
SIDJP_ Dengan_
Pendekatan_ BIS
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan hasil output yang terdapat pada tabel 4.22 diatas maka dapat dilihat bahwa hubungan antara variabel Penerapan Sistem Informasi Direktorat
Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System dengan Kualitas Informasi yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0,822. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi positif yang sangat kuat antara Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan
Business Intelligence System dengan Kualitas Informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung. Dimana arah hubungan positif
menunjukkan bahwa semakin baik Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System maka akan
membuat Kualitas Informasi semakin tinggi. Demikian juga sebaliknya, apabila semakin tidak baik Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan
Pendekatan Business Intelligence System maka akan membuat Kualitas Informasi makin rendah.
3. Koefisien Determinasi