4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya, likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik
dan ukuran perusahaannya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Statistik deskriptif
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation X1
70 ,62
9,82 2,5136
1,87058 X2
70 ,07
5,69 1,5739
1,29082 X3
70 ,49
61,85 16,4114
14,26639 X4
70 1,83
61,50 24,5751
15,50930 X5
70 23346,00
27404308,00 1925328,3429
4733067,41744 Y
70 44,12
85,29 64,0124
7,91699 Valid N
listwise 70
Sumber : Data diolah
Dari Tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang minimum adalah sebesar 44,12 yang
diperoleh PT Delta Djakarta Tbk. Sedangkan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan maksimal diperoleh PT Astra International
Tbk sebesar 85,29. Rata-rata tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang menjadi target populasi adalah 64,0124.
Pada variabel likuiditas, hasil yang didapat menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki rasio likuiditas paling rendah minimum periode
tahun 2002-2003 adalah PT Tira Austenite Tbk dengan nilai sebesar 0.62 kali. Likuiditas yang paling tinggi maksimum adalah 9,82 kali diperoleh PT
Mayora Indah Tbk. Nilai rata-rata rasio likuiditas adalah sebesar 2,5136
mengindikasikan bahwa rata-rata setiap Rp1 hutang jangka pendek perusahaan dijamin dengan Rp2,51 aktiva lancarnya.
Variabel leverage perusahaan diukur dengan membagi total utang dengan total equitynya. Hasil yang diperoleh menunjukkan leverage yang
paling rendah minimum selama periode 2002-2003 adalah sebesar 0.07 diperoleh PT Betonjaya Manunggal Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar
5,69 diperoleh PT Budi Acid Jaya Tbk. Nilai rata-rata leverage perusahaan yang diteliti adalah 1,5739 mengindikasikan bahwa rata-rata utang perusahaan
terhadap modalnya sebesar 1,57 kali. Pada variabel profitabilitas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
rata-rata kemampuan perusahaan memperoleh laba periode tahun 2002-2003 adalah sebesar 16,41. Nilai profitabilitas maksimum sebesar 61,85
dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk, sedangkan nilai minimum profitabilitas dimiliki PT Beton Jaya Manunggal Tbk sebesar 0,49.
Porsi saham publik yang diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki publik dengan total saham, menunjukkan hasil bahwa perusahaan
dengan porsi saham publik yang paling sedikit periode tahun 2002-2003 adalah PT Tira Austenite Tbk sebesar 1,83. Sedangkan nilai paling tinggi
sebesar 61,50 dimiliki oleh PT PT Mayora Indah Tbk. Nilai rata-rata presentase porsi saham perusahaan yang dimiliki publik adalah sebesar
24,5751. Pada variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan
total aktiva, menunjukkan hasil bahwa perusahaan yang mempunyai ukuran
perusahaan yang paling kecil periode tahun 2002-2003 adalah PT Betonjaya Manunggal Tbk dengan total aktivanya sebesar Rp23.346.000.000. Sedangkan
nilai ukuran perusahaan yang paling besar dimiliki PT Astra International Tbk dengan total aktiva sebesar Rp27.404.308.000.000. Rata-rata nilai ukuran
perusahaan yang diteliti adalah sebesar Rp1.925.328.000.000.
4.3 Hasil Analisis Data 4.3.1 Uji Normalitas Data