3.3 Penentuan Unit Analisis 3.3.1 Penentuan Informan
Informan yang dipilih yaitu orang yang mengetahui tentang informasi secara keseluruhan mengenai program Small and Medium Enterprise Promotion
SMEP, yaitu karyawan Swisscontact itu sendiri. Informan diharapkan mampu memberikan informasi tentang keberlangsungan program SMEP ini mulai dari
proses awal hingga program ini selesai. Informan juga berperan dalam membantu peneliti untuk melakukan pendekatan kepada para pelaku usaha kecil
penerima program SMEP. Informan disini ialah Pak Ad Ketua Program SMEP dan Ibu Mr Wakil Ketua Program SMEP.
3.3.2 Penentuan Responden
Responden merupakan para pelaku usaha kecil di Cipulir yang menerima program SMEP. Responden dipilih secara sengaja purposive. Metode ini
dipilih berdasar pada kepentingan hal, peristiwa, struktur masyarakat dan situasi yang berkaitan dengan tujuan atau masalah penelitian. Metode ini dipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa peneliti ingin mendapatkan informasi dari para pelaku usaha yang mendapatkan bantuan program secara keseluruhan.
Responden terdiri dari tiga orang dari tiap-tiap ketua kelompok usaha kecil yang ada di Cipulir. Mereka adalah Bapak Nsr ketua kelompok usaha kecil daerah
Padang, Bapak Asm ketua kelompok usaha kecil daerah Karawang, dan Bapak Mht ketua kelompok usaha kecil daerah Purworejo. Ketiga responden
ini dipilih karena ketiganya merupakan pelaku usaha kecil di Cipulir yang mengikuti program SMEP dari tahap awal hingga selesai. Alasan lain karena
ketiga responden ini memiliki informasi yang lengkap dan mencukupi mengenai strategi pemberdayaan, proses pemberdayaan, dan manfaat program SMEP.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh di lapangan
melalui wawancara mendalam. Wawancara dilakukan kepada pihak perusahaan dan masyarakat penerima program. Data sekunder didapat dari analisis dokumen
mengenai laporan tentang program Small and Medium Enterprise Promotion SMEP.
Teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam maksudnya adalah temu muka berulang antara peneliti dan tineliti dalam rangka memahami
pandangan tineliti mengenai hidupnya, pengalamannya, ataupun situasi sosial sebagaimana ia ungkapkan dalam bahasanya sendiri. Jenis wawancara
mendalam yang dipakai adalah jenis wawancara untuk mempelajari kejadian dan kegiatan yang tak dapat dipahami secara langsung.
Untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan, maka peneliti membuat tabel tentang kebutuhan informasi yang dibutuhkan pada saat
penelitian terlampir pada lampiran 2.
3.5 Teknik Analisis Data
Data hasil pengamatan dan wawancara disajikan dalam bentuk catatan harian. Analisis data tersebut dilakukan dengan tiga cara yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data yang dimaksudkan adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan harian. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung bahkan
sebelum data benar-benar terkumpul. Data dapat disajikan dalam bentuk teks naratif, matriks, dan juga bagan apabila memungkinkan untuk menjelaskan
tujuan penelitian.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Profil Swisscontact
Swisscontact, sebuah organisasi nirlaba untuk kerjasama teknis yang didirikan pada tahun 1959 oleh perwakilan industriawan swasta dan universitas
di Swiss dengan tujuan mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di negara sampai negara mitra yang kurang berkembang. Sampai dengan saat ini,
Swisscontact berada di kurang lebih 30 negara seperti Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Eropa Timur dan dikenal sebagai organisasi terkemuka dalam
bidang kerjasama pembangunan. Menyadari bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan dimulai dari landasan sektor swasta yang kuat dan dinamis, maka
sejak awal Swisscontact menitikberatkan pada pembangunan sektor swasta melalui pendidikan profesional serta dukungan bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah UMKM, termasuk akses ke jasa keuangan maupun ekologi perkotaan.
4.2 Misi Swisscontact di Indonesia
Swisscontact adalah lembaga pembangunan internasional yang didirikan oleh sektor swasta Swiss, dengan pengalaman 30 tahun di Indonesia. Lembaga
ini mempunyai reputasi baik dengan pendekatan-pendekatannya yang inovatif dan pragmatis dalam bidang pendidikan dan pelatihan, ekologi perkotaan, dan
pengembangan UMKM. Swisscontact ingin turut memberikan kontribusi dalam peningkatan taraf
hidup di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan akses yang merata bagi seluruh unsur masyarakat untuk berpartisipasi dalam perekonomian melalui
lingkungan yang memungkinkan pengembangan sektor swasta, serta mendorong praktek-praktek yang lebih peka ekologi di dalam lingkungan perkotaan. Untuk
masalah-masalah lokal, Swisscontact selalu berusaha memfasilitasi solusi-solusi lokal yang tepat.
Swisscontact adalah organisasi yang fokus pada hasil akhir, dan bekerja dengan berbagai mitra dari kalangan pemerintah dan swasta, dengan berfungsi