Hipotesa Pengarah Definisi Konseptual

2.3 Hipotesa Pengarah

Jika strategi program dan implementasi program Small and Medium Enterprise Promotion SMEP berbasis konsep pemberdayaan, maka penerima program UMKM akan menjadi berdaya.

2.4 Definisi Konseptual

1. Strategi pemberdayaan adalah perencanaan dan manajemen suatu program untuk mencapai tujuan yang dipakai oleh Swisscontact pada program Small and Medium Enterprise Promotion SMEP 2. Strategi Fasilitasi adalah strategi yang dipergunakan bila kelompok yang dijadikan target mengetahui ada masalah dan membutuhkan perubahan dan ada keterbukaan terhadap pihak luar dan keinginan pribadi untuk terlibat. 3. Strategi Edukatif strategi yang digunakan untuk membentuk pengetahuan dan keahlian tertentu. 4. Strategi Persuasif adalah strategi yang berupaya membawa perubahan melalui kebiasaan dalam berperilaku, dimana pesan disusun dan dipresentasikan. 5. Strategi Kekuasaan adalah strategi yang akan efektif jika mempunyai agen peubah yang mempunyai sumber-sumber untuk memberi bonus atau sanksi pada target serta mempunyai kemampuan untuk memonopoli akses. 6. Tahap implementasi adalah proses penerapan program Small and Medium Enterprise Promotion SMEP oleh Swisscontact yang didalamnya terdapat proses pemberdayaan. 7. Proses pemberdayaan adalah proses dimana para penerima program mendapatkan perubahan dari program, dimana kecenderungan proses dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. 8. Proses Pemberdayaan Primer adalah proses yang menekankan pada pengalihan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan kepada masyarakat, agar menjadi lebih berdaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka. 9. Proses Pemberdayaan Sekunder adalah proses yang menekankan pada menstimuli, mendorong, memotivasi masyarakat, agar mempunyai kemampuankeberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya. 10. Manfaat adalah perubahan yang dialami UMKM setelah menjalani program Small and Medium Enterprise Promotion SMEP.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana melalui pendekatan ini peneliti berusaha mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi pemberdayaan dan proses pemberdayaan dari program Small and Medium Enterprise Promotion SMEP yang dilaksanakan oleh Swisscontact. Penggunaan metode kualitatif ini juga berusaha untuk menganalisa manfaat yang diterima oleh penerima program UMKM. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus. Strategi studi kasus dipilih karena pada peneliti ini peneliti ingin memahami permasalahan penelitian secara lebih mendalam dan menyeluruh. Alasan pemilihan strategi studi kasus juga berdasarkan tipe pertanyaan penelitian, yaitu seputar “bagaimana” sehingga tujuan penelitiannya dapat memahami strategi pemberdayaan dan proses pemberdayaan pada program ini.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua lokasi, lokasi pertama yaitu di kantor Swisscontact yang berada di Jalan Terusan Hang Lekir nomor 15, Kebayoran, Jakarta Selatan. Lokasi kedua bertempat di Cipulir, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja. Lokasi pertama dipilih karena Swisscontact merupakan salah satu organisasi internasional yang berada di Indonesia, dan menitikberatkan program-programnya pada pengembangan UMKM selama 15 tahun beroperasi di Indonesia. Program pengembangan UMKM ini tersebar di lima kota besar di Indonesia, dan salah satunya berada di Jakarta. Untuk program pengembangan UMKM di Jakarta, Cipulir menjadi pilihan tempat pemberian dukungan terhadap pengembangan UMKM. Alasannya karena Cipulir merupakan salah satu pusat UMKM yang bergerak di bidang tekstil terbesar di Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2009 terlampir pada lampiran 1.